Mayor Jenderal TNI (Purn.) H.R. Pramono (2 November 1939 – 30 April 2015) merupakan seorang perwira tinggi angkatan darat dan birokrat dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan dari tahun 1990 hingga 1993 dan Asisten Teritorial Panglima ABRI dari tahun 1993 hingga 1994. Pramono kemudian dikaryakan di Departemen Perindustrian dan Perdagangan sebagai inspektur jenderal hingga 1999.
Riwayat Hidup
Masa kecil dan karier militer
Pramono dilahirkan pada tanggal 2 November 1939 di Yogyakarta. Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Pramono melanjutkan pendidikannya ke Akademi Militer Nasional pada tahun 1958. Ia lulus pada tahun 1962 dan ditempatkan di Batalyon Kavaleri 5 yang bermarkas di Palembang sebagai komandan peleton. Dari Palembang, Pramono dipindahkan ke Batalyon Kavaleri 6 yang bermarkas di Medan sebagai wakil komandan batalyon. Ia kembali ke Batalyon Kavaleri 5 beberapa tahun kemudian dengan pengangkatannya sebagai komandan batalyon.[1]
Setelah bertugas di batalyon kavaleri, Pramono memperoleh promosi dan dipindahkan ke Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya sebagai wakil asisten personel. Ia dipromosikan menjadi asisten intelijen beberapa tahun kemudian.[2] Pramono bertugas sebagai asisten intelijen hingga awal tahun 1983 dan diangkat menjadi Komandan Komando Resor Militer 042 pada tanggal 20 April 1983 di Jambi. Ia bertugas di Jambi hingga 22 Juni 1987 dan selanjutnya dipindahkan ke Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan untuk menjabat sebagai kepala staf, jabatan kedua tertinggi di lingkungan kodam. Pramono bertugas sebagai kepala staf hingga bulan 9 Agustus 1988 dan selanjutnya diperintahkan untuk mengikuti kursus reguler di Lembaga Ketahanan Nasional.[1] Ia menyelesaikan kursus pada tahun 1989 dan ditempatkan di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat sebagai kepala staf.[3]
Pada tanggal 9 Juni 1990, Pramono dilantik menjadi Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan. Ia memegang jabatan tersebut hingga 1 April 1993. Enam hari kemudian, Pramono dipindahkan ke markas besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) untuk menjabat sebagai asisten teritorial Panglima ABRI. Kurang dari satu tahun kemudian, pada tanggal 25 Januari 1994 Pramono digantikan oleh Mohammad Ma'ruf.[4] Ia kemudian ditunjuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Pramono mengakhiri masa jabatannya di Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1995 dan dikaryakan ke Departemen Perindustrian dan Perdagangan sebagai inspektur jenderal departemen tersebut.[5] Pramono pensiun pada tanggal 11 November 1996 dengan pangkat mayor jenderal[6] dan mengakhiri masa jabatannya sebagai inspektur jenderal pada tahun 1999.
Meninggal Dunia
Pramono wafat pada tanggal 30 April 2015 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.[7]
Referensi
- ^ a b Al-Chaidar; Ahmad, Sayed Mudhahar; Dinamika, Yarmen (1999). Aceh bersimbah darah: mengungkap penerapan status daerah operasi militer (DOM) di Aceh, 1989-1998. Pustaka Al-Kautsar. hlm. 197. ISBN 978-979-592-107-3.
- ^ The Editors (April 1992). "Current Data on the Indonesian Military Elite: July 1, 1989 - January 1 1992". Indonesia. 53: 115.
- ^ Anderson, Ben (Oktober 1989). "Current Data on the Indonesian Military Elite". Indonesia. 48: 79, 81.
- ^ The Editors (Oktober 1995). "Current Data on the Indonesian Military Elite: September 1, 1993 -- September 30, 1995". Indonesia. 60: 110, 125.
- ^ Development Cabinet & Book of Addresses of State Functionaries of the Republic of Indonesia. B.P. Alda. 1995. hlm. 243.
- ^ "Pangab: Dua Tahun Lagi, Akabri Terima Taruna Wanita". Media Indonesia. 12 November 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2009. Diakses tanggal 9 Januari 2023.
- ^ Ikhsanudin, Arief (2020-06-13). "Pramono Edhie Wibowo Meninggal, TNI AD Kibarkan Bendera Setengah Tiang 7 Hari". detiknews. Diakses tanggal 2023-01-16.