Purbowono adalah desa di kecamatan Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia.
Pranala luar
Purbowono adalah sebuah desa di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengan. Desa ini berbatasan dengan desa Tawangsari, desa Pandanrejo, Desa Ngaran, Desa Tlogobulu dan desa Tlogoguwo. Desa Purbowono terletak di pegunungan berkisar 900 m di atas prmukaan laut. Sebagian besar wilayah desa ini berupa perbukitan dan pegunungan yang tinggi.
== Sejarah
Pada zaman dahulu kala ada seorang pengembara yang bernama Purbo Kesumo
bersama semua pengikutnya singgah di tanah Sowo, tanah Sowo masih berupa hutan
(bahasa jawa : alas/wono). Suatu ketika mengadakan pertemuan dengan para
pengikutnya di dalam pasanggrahannya, Purbo Kesumo berbicara kepada para
pengikutnya yang isinya :apabila tempat ini besok ada penghuninya,maka tempat ini dan
sekitarnya akan saya beri nama PURBOWONO yang artinya Purbo = Permulaan, Wono
=Alas. Setelah beberapa bulan tinggal di sowo Purbo Kesumo dan pengikutnya
melanjutkan berkelana meninggalkan tanah sowo.
Setelah beberapa tahun kemudian kembalilah salah seorang pengikut Purbo Kesumo
ke tanah sowo yaitu Dipo Menggolo.Sampai di tanah sowo ternyata di sebelah utara dan
selatan sudah dihuni beberapa keluarga. Kedatangan Dipo Menggolo disambut oleh
penduduk yang menghuni di tanah sowo.Setelah mendapat penjelasan dari Dipo
Menggolo bahwa dia adalah pengikut Purbo Kesumo yang pernah singgah di tanah sowo
maka semua penduduk sepakat mengangkat Dipo Menggolo menjadi pemimpin maka
oleh Dipo Menggolo tempat itu menjadi sebuah desa dan memberi nama Desa
Purbowono sesuai dengan pesan Purbo Kesumo, dan Dipo Menggolo diangkat menjadi
Lurah Desa Purbowono yang pertama.
Sedangkan tanah sowo tempat pesanggrahan Purbo Kesumo sekarang menjadi tempat
keramat yang disebut Petilasan Kyai Purbo Kesumo.
Batas Wilayah
- Utara: Desa Tawangsari
- Timur: Desa Pandanrejo
- Selatan: Desa Tlogoguwo
- Barat: Desa Ngaran
Potensi
Desa Purbowono mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, peternakan, palawija, serta potensi pariwisata. Pertanian yang dimiliki Desa Purbowono sebagian besar adalah lahan kering tadah hujan (± 90 %) yang tergantung pada daur iklim khususnya curah hujan. Lahan sawah beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah hujan. Sedangkan palawija atau hasil kebun, biasana dijual kepasar tradisional.
Potensi Seni dan Budaya
Desa Purbowono memiliki beberapa ragam seni dan budaya yang masih aktif sampai saat ini, di antaranya:
Mekarsari merupakan group kesenian yang masih mengangkat budaya tradisional kuda lumping yang seiring dipentaskan saat hajatan atau acara-acara tasyakuran juga 17an.
- seni musik rebana versi Jawa
- Sangar wayang Wahyu nugoho
- Budaya nyengkiban ( nyengkuyung miline banyu)
Acara yang digagas warga munggangkemis tesebut ,melestarikan budaya cita merawat mata air,agar generasi selanjutnya tetap melestarikan gotongroyong & mencintai lingkungan salah satunya sumber mata air.