Purbadana adalah desa di kecamatan Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia.
A. Kondisi Geografis
Desa Purbadana Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah memiliki luas wilayah 105,682 Ha. Terdiri dari 2 dusun 3 Rukun warga dan 16 Rukun Tangga. terletak pada 1090 17’ 15 ” - 1090 18’ 00” Bujur Timur (BT) dan 70 23’ 75” - 70 24’ 39” Lintang Selatan (LS).
Batas-batas wilayah Desa Purbadana terletak antara :
a. Batas sebelah Utara : Desa Linggasari
b. Batas sebalah Timur : Desa Linggasari dan Desa Sambeng Kulon
c. Batas sebelah Selatan : Desa Sambeng Kulon dan Desa Kembaran
d. Batas sebelah Barat : Desa Kembaran
Terbagi dalam 2 (dua) Dusun, 3 (tiga) Rukun Warga dan 16 (enam belas) Rukun Tangga. Mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, pedagang, buruh dan pegawai negeri. Mempunyai 2 sekolah dasar negeri, 3 TPA/TPQ,1 Tk Pertiwi, 1 RA, 3 masjid dan 1 masjid jami', 1 lapangan sepak bola, 2 cek dam (Dam Jolang, 1 pasar tradisional, 1 pengelolaan sumber Air bersih (belik genjleng), 1 tempat pemakaman umum (astana Purbalaya), 1 petilasan (setana dawa)
Komoditas utama yang diperdagangkan oleh pedagang dari Purbadana adalah ayam kampung, ayam potong dan hasil peternakan lainnya (seperti ikan air tawar), kacang goreng,sayur mayur, tanaman hias dan pupuk organik. Untuk komoditas ayam kampung, pedagang ayam Purbadana bisa mengirimkan ke Jakarta rata-rata 6.000 ekor/hari. Sedangkan komoditas pupuk organik produk Purbadana yang bisa dikirim ke kota-kota seperti Purwokerto, Cilacap, Cirebon, Yogyakarta, dan Jakarta rata-rata mencapai 12 ton perminggu.
Komoditas pertanian adalah padi, jagung, Kacang Panjang, Kedelai, dan Bengkoang, sedangkan komoditas uggulan adalah bengkoang, hasil yang diperoleh dari lahan seluas 1400 meter persegi atau 100 ubin dapat mencapai 5000 kilogram
Komoditas peternakan yang saat ini dikembangkan adalah peternakan sapi yang dilaksanakan oleh Kelompok Usaha Bersama "Harapan Tani Makmur" yang diketuai oleh Susman, Dengan kerja sama dan bantuan dari Pemerintah Desa Purbadana dengan menyediakan tanah desa dan kandang sapi massal
Luas wilayah Desa Purbadana terdiri atas :
a. Tanah sawah : 72.473 Ha.
b. Tanah kering/tegalan : 21.467 Ha.
c. Tanah Perkebunan : - Ha.
d. Tanah Fasilitas umum : 11.742 Ha.
Jarak tempuh ke ibukota Kecamatan : 1 Km.
Jarak tempuh ke ibukota Kabupaten : 8 Km.
B. Kondisi Sosial Budaya
Kondisi sosial masyarakat Desa Purbadana sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Masyarakat Desa Purbadana mempunyai karakteristik yang spesifik yaitu kental dengan suasana religius dan adat istiadat. Hal ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan beberapa lembaga berupa Pondok Pesantren yang ada di Desa Purbadana dan tetangga desa. Lembaga pendidikan di desa sendiri meliputi Pondok Pesantren Baitul Huda, Madrasah Diniyah Al-Huda, TPA/TPQ Nurul Hikmah, Masjid dan Mushola , PAUD dan Sekolah Dasar.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci dapat dilihat di tabel berikut:
No Nama PP/Madin/TPA/ Paud. Masjid dan Mushola Nama Pengasuh Tahun Berdiri Jumlah Santri/Jama’ah Jumlah Pengasuh
1. Ponpes Baitul Huda Ust. Soleh Ma’ruf 2008
2. TPA/TPQ Nurul Hikmah Nurhidayat 2001
3. Madin Al-Huda Kamilin 1975
4. Masjid Jami’ Al- Hikmah Hasanudin 1953
5. Mushola Ar-Roudoh H. Abdullah Idris 1960
6. Mushola Roudlotur Rohmah Sandiarja 1990
7. Masjid Al-Huda Amrulloh 1962
8. Mushola An-Nur Rasmiarjo 1871
9. Mushola Baitul Huda Ust. Soleh Ma’ruf 1967
10 Mushola Al-Amin Ust. Wasil 1960
11. Mushola At-Taqwa Ahmad Tohidin 1970
12. Mushola Baitul Mukmin Riyanto 1988
13. Mushola Jami’atul Khoir Suseno
14 Mushola Al-Barokah Mukti Wibowo
15. Mushola Al-Iman Nuridho
16 Mushola Al-Huda Hadi Sunarto
17. Mushola Ar-Rohman Imron Rosyadi
Juga terdapat kelompok – kelompok kesenian yang bersifat religius maupun budaya tradisional : Hadroh, Marawis , Genjring, Kuda Lumping , Kentongan dll.
Keberadaan Lembaga Pendidikan Agama Islam, kelompok kesenian dan tempat ibadah ini juga sangat mempengaruhi perkembangan jiwa warga sejak anak usia dini di Desa Purbadana, sebagai embrio pembentukan mental menuju manusia dewasa yang dapat membangun diri sendiri, orang lain dan berpengaruh luas pada pembangunan masyarakat.
C. Keadaan Ekonomi Desa
Desa Purbadana yang pernah berstatus Desa Miskin, mata pencaharian penduduknya sebagian besar buruh tani, Tukang Batu, Petani, Peternak baik sapi maupun kambing, dan sebagian sebagai pedagang hasil pertanian dan peternakan. Hal ini karena lahan pertanian yang sangat sempit dan terbatas. Tanah sawah yang dimiliki oleh masyarakat dapat dikatakan sangat kecil, sehingga kondisi ini tidak dapat diandalkan sebagai mata pencaharian utama masyarakat Desa Purbadana, mata pencaharian perdagangan atau jasa memang menjadi andalan masyarakat Desa Purbadana.
Hadirnya program PNPM-MP ternyata dapat mendongkrak pembangunan masyarakat desa Purbadana mengarah kepada perubahan sikap , pola pikir yang lebih maju dari kurang berdaya menjadi berdaya, menuju Mandiri dan mengharap ridlo Alloh menuju Masyarakat Madani. Terlebih setelah adanya Dana Desa mulai tahun 2015. Nilai Indek Desa membangun tahun 2021 mencapai 0,761 dan bersetatus Desa Maju
Lembaga Ekonomi dan Swadaya Masyarakat rutin dan abadi yang ada di Desa Purbadana meliputi :
NO NAMA LEMBAGA EKONOMI / SWADAYA RT/RW/DESA
1 Bank Kemisan Desa Desa
2 UPK Mugi Lestari Desa
3 Simpin PKK Desa Desa
4 Jimpitan Rutin Rt
5 Dana Kematian Rt
6 Simpin Kelompok Peternak Sapi KUBE Harapan Tani Makmur
7 Tabungan Sembako Rt
8 Pinjaman IDT Kecamatan
Persebaran Industri Rumah Tangga / Home Industri / Kelompok Usaha
NO Jenis Home Industri Alamat Jumlah Tenaga Kerja
1 Ternak Ayam Ras Rt. 03 Rw. 01 6 Orang
2 Industri Tahu Tempe Rt. 5/1,3/2,3/3 6 Orang
3 Usaha Roti Rt. 3/1, 4/2 6 Orang
4 Usaha Jajan Pasar Rt. 01 Rw. 01 2 Orang
5 Usaha Jenang Jaket Rt. 05 Rw. 02 5 Orang
6 Kelompok Ternak Sapi Rt. 1/3, 2/3, 5/2 50 Orang
7 Budidaya Lele dan Gurameh Rt. 3/1, 4/2 10 Orang
8 Usaha Pertukangan Rt. 2/1, 2/2 4 Orang
9 Usaha Perbengkelan Rt. 4/1,1/2 3 orang
10 Ternak Kambing Rt. 3/2, 5/2,2/2 10 Orang
D. Kondisi Sumber Daya Air.
Wilayah Desa Purbadana memiliki sumber air yang cukup tersedia yang bersumber dari sumur gali maupun sumur pompa, sebagai sumber air bersih. Namun kebiasaan yang kurang baik sementara ini masih beberapa masyarakat memanfaatkan sungai air Berem maupun sungai Nariban untuk mandi,cuci, kakus (MCK ) Hal ini merupakan persoalan lama yang belum tersentuh untuk dapat diatasi, baru melalui proses pendidikan pemberdayaan masyarakat program penanggulangan kemiskinan dengan subsidi silang bidang kesehatan mulai di tingkatkan fungsi, guna air bagi Masyarakat. Belik Genjleng merupakan Salah satu sumber air yang dimanfaatkan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Purba Prima Dana) unit usaha Purba Prima Segar untuk konsumsi air bersih diwilayah Rt 02 rw 01, Rt 03 Rw 01, grumbul basari dan Rt 04 rw 03, rt 05 rw 03 grumbul Karang duwur
E. Kondisi Sarana dan Prasarana Desa
1. Luas Daerah ( wilayah ) Desa : 105.682 Ha
a. Tanah Sawah
1) Irigasi Tekhnis : 25.920 Ha
2) Irigasi Setengah Tekhnis : 46.553 Ha
b. Tanah Kering
1) Tanah Pekarangan : 20.637 Ha
2) Perkebunan : 0.830 Ha
3) Kolam : 1.680 Ha
4) Sungai , Jalan, Makam : 10.042 Ha
c. Tanah Bengkok Perangkat Desa
1). Sawah : 19,441 Ha
2) Tambak / Kolam : 0,850
d. Tanah Kas Desa
1) Sawah : 2,188 Ha
2) Kering : 0,706 Ha
2. Sarana Pemerintahan Desa
a. Balai Desa : 1 buah
b. Kantor Desa 1 : 1 buah
3. Prasarana Pengairan
a. Sarana Irigasi
1) Irigasi Tekhnis : 1 buah
2) Irigasi Non Tekhnis : 5 buah
b. Dam : 4 buah
4. Prasarana Jalan dan Jembatan
a. Jalan Desa Aspal : 5.275 km
b. Jalan Lingkungan : 1,500 km
c. Jembatan : 6 buah
5. Sarana Perekonomian
a. Jumlah Pasar : 1 buah
b. Jumlah Toko / Kios / Warung : 37 buah
c. Badan Kredit : 2 buah
d. KUD : 1 buah
e. Industri Rumah Tangga : 9 buah
6. Sarana Sosial Budaya
a. Jumlah Sekolah
1) TK : 1 buah
2) RA : 1 buah
3) SD : 2 buah
4) Madrasah Diniyah : 1 buah
5) TPQ : 1 buah
6) Pondok Pesantren : 1 buah
b. Jumlah Tempat Ibadah
1) Masjid : 4 buah
2) Mushola : 11 buah
c. Unit Kesenian
1) Hadroh : 6 buah
2) Genjring : 2 buah
3) Kuda Lumping : 2 buah
7. Sarana Kesehatan
a. Posyandu : 5 buah
b. PKD : 1 buah
c. Bidan Desa : 1 Orang
d. Bidan Swasta ; 1 Orang
e. Dukun Bayi : 2 Orang
f. Jamban : 105 buah
F. Kondisi Pemerintahan Desa
1. Pembagian wilayah Desa
Secara kewilayahan Desa Purbadana terdiri atas, 2 Dusun , 3 Rukun Warga ( RW ), dan 16 Rukun Tetangga ( RT ) dengan rincian sebagai berikut
1. Dusun I terdiri atas RW. 03 dan sebagian RW. 02 ( Rt. 03, 04 dan 05 )
2. Dusun II terdiri atas RW. 01 dan sebagian RW. 02 ( Rt. 01, dan 02 ).
3. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Purbadana
a. Kepala Desa : Warsito
b. Sekretaris Desa : Suratman,S.Si
c. Kepala Dusun I : moch. Taufik Hidayat
d. Kepala Dusun II : Safingi
e. Kasi Pemerintahan :
f. Kasi Kesejahteraan :
g. Kasi Pelayanan :
h. Kaur TU dan Umum : Purwita Erviana, S.Pd
i. Kaur Keuangan : Jufri Qoriatun Utami
J. Kaur Perencanaan : Sudarwo, S.P
4. Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )
a. Ketua : Nawan
b. Wakil Ketua : Dwi Sutomo
c. Sekretaris : Puji Rohyati
d. Anggota : Drs. Siyono
e. Anggota : Fitriyati
f. Anggita :Wantoro
g. Anggota : Wahyu Hadi Leksono,S.Pd.I, M.Pd
5. Rukun Warga ( RW )
a. Ketua Rukun Warga 01 ( RW. 01 ) : Slamet Riyadi Kisno
b. Ketua Rukun Warga 02 ( RW. 02 ) : Ngudi Rahayu
c. Ketua Rukun Warga 03 ( RW. 03 ) : Darwan
6. Rukun RT
a. Ketua RT. 01 RW. 01 : Misran
b. Ketua RT. 02 RW. 01 : Mohamad Rais
c. Ketua RT. 03 RW. 01 : Tofik Hidayat
d. Ketua RT. 04 RW. 01 : Robi Widiya Setiabudi
e. Ketua RT. 05 RW. 01 : Amrulloh
f. Ketua RT. 06 RW. 01 : Pujiono
g. Ketua RT. 01 RW. 02 : Sutikno
h. Ketua RT. 02 RW. 02 : Sumadi
i. Ketua RT. 03 RW. 02 : Nuridho
j. Ketua RT. 04 RW. 02 : Dirwan
k. Ketua RT. 05 RW. 02 : Mochamad Abdul Rosyid
l. Ketua RT. 01 RW. 03 : Sutadi
m. Ketua RT. 02 RW. 03 : Sudi
n. Ketua RT. 03 RW. 03 : Wakhidin
o. Ketua RT. 04 RW. 03 : Sumarni
p. Ketua RT. 05 RW. 03 : Toif
7. Deskripsi kondisi iklim di Desa Purbadana adalah sebagai berikut :
a. Tinggi wilayah : 73.6 M.dpl
b. Curah hujan : 2.50 mm
c. Suhu rata-rata : 280 C – 300 C
d. Bentang wilayah : dataran
8. Sumberdaya Manusia berdasarkan aspek jumlah, umur dan pendidikan :
a. Penduduk Laki-laki : 1.676 jiwa.
b. Penduduk Perempuan : 1.632 jiwa.
.
POTENSI DAN MASALAH
1. POTENSI
a. Potensi Sumber Daya Masyarakat
Potensi yang sangat urgen adalah manusianya, dari level birokrasi warga masyarakat yaitu kemauan kerja keras, semangat kebersamaan kepedulian dan tanggungjawab untuk membangun Desa karena rumongso memiliki Desa yang relatif tertinggal dengan desa lain.
b. Potensi sosial budaya yang ada di Desa Purbadana meliputi keberadaan Pondok Pesantren Baitul Huda, Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al-Qur’an ( TPQ ) yang memiliki Kyai dan para Ustadz dan Ustadzah dan santri yang kental dengan pembelajaran ilmu agama sebagai fundamental masyarakat untuk membangun diri sendiri dan masyarakat pada umumnya, sebagai modal awal dan utama yang sangat dominan dalam pemberdayaan masyarakat, menuju cara pandang dan perubahan sikap menuju kemajuan dam kesejahteraan hidup.
c. Potensi Hasil Pertanian
Potensi hasil pertanian yang utama yaitu Padi, Jagung, Bengkoang yang menjadi andalan masyarakat Desa Purbadana sampai saat ini belum dikelola dengan secara maksimal menjadi hasil pertanian yang dapat diunggulkan karena belum adanya teknologi pengolahan bengkoang sebagai bahan baku industri.
d. Potensi Sumber Daya Alam
Tanah Pertanian yang tersedia di Desa Purbadana walau sempit merupakan sumber daya alam yang ikutt menyuplai kebutuhan pokok daerah, dan menjadi saka ekonomi masyarakat petani.
e. Potensi Peternakan Sapi.
Potensi peternakan sapi juga menjadi salah satu usaha yang dikembangkan oleh masyarakat Desa Purbadana dalam bentuk usaha pembibitan dan penggemukan serta pembesaran sapi oleh masyarakat dan oleh kelompok tani ternak Harapan Tani Makmur.
f. Potensi Perikanan.
Potensi perikanan yang dikembangkan di Desa Purbadana adalah budidaya gurameh, lele, bawal dan ikan konsumsi lainnya yang tergabung dalam wadah Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM ) Mina Barokah.
2. MASALAH
Disamping potensi yang menjadi harapan pengembangan masyarakat Desa Purbadana, terdapat pula permasalahan yang perlu diselesaikan bersama antara pemangku kepentingan, antara lain:
a) Masih banyaknya rumah tidak layak huni yang perlu segera dipugar agar dapat ditempati sesuai standar minimal kesehatan.
b) Masyarakat miskin yang perlu mendapatkan bantuan baik berupa materi maupun ketrampilan agar cepat mandiri dan berkembang dalam berusaha.
c) Sarana transportasi yang perlu segera diperbaiki untuk kelancaran proses distribusi hasil pertanian, peternakan dan hasil usaha lainnya.
d) Sarana irigasi pertanian yang masih buruk sehingga menghambat proses budidaya dan produksi baik pertanian maupun perikanan.
e) Pengalihan tekhnologi yang lambat baik tekhnologi pertanian maupun peternakan dan usaha lainnya..