Pulau Tabuhan
Pulau Tabuhan adalah sebuah pulau kecil di Selat Bali yang terletak di bagian Timur dan berjarak 20 km dari pusat Kabupaten Banyuwangi. Secara administratif, pulau ini masuk ke dalam wilayah Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tak jauh dari sini, juga terdapat sebuah pulau lain di bagian Utara Pulau Bali, yaitu Pulau Menjangan. Luas wilayah yang tidak terlalu besar dari Pulau Tabuhan, yakni 53,350 atau sekitar 5 hektar.[1] Secara geografis, pulau ini terletak pada 8°2’ 13.998” Lintang Selatan dan 114°26’36.965” Bujur Timur. Pulau tak berpenghuni ini cukup sering dikunjungi wisatawan, baik lokal ataupun wisatawan mancanegara. Sama seperti pulau-pulau kecil lain di Indonesia, Pulau Tabuhan juga menyimpan potensi sumber daya alam pesisir dan laut yang beragam.[2] SejarahSecara harfiah, kata "Tabuhan" berasal dari bahasa Suku Using/Osing yang memiliki arti musik atau tetabuhan. Konon, bunyi-bunyian itu akibat dari tiupan angin yang cukup kencang dan berisik di daerah tersebut. Pada mulanya, pulau ini digunakan oleh para tentara Jepang untuk mengintai musuh mereka. Tak ayal, di sana juga terdapat sebuah mercusuar peninggalan jaman penjajahan Jepang. Hingga sekarang, bangunan tersebut masih berdiri kokoh dan masih dipertahankan keasliannya oleh pemerintah daerah setempat sebagai salah satu situs bersejarah. Pulau Tabuhan pertama kali diperkenalkan ke khalayak ramai pada tahun 2014 dalam sebuah acara selancar layang.[3] Kecepatan angin yang cukup konstan antaran 20-25 knot membuat tempat ini menjadi lokasi bagi selancar layang. Pada tahun 2017 juga pernah dilaksanakan sebuah acara selancar layang internasional yang dihadiri kiter dan wind surfer professional dari 13 negara.[4][5] Destinasi WisataSebagian besar daratan di Pulau Tabuhan banyak ditumbuhi oleh vegetasi pantai khas pesisir. Jika langit sedang cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Ijen, Gunung Raung, dan Taman Nasional Baluran yang terletak di bagian barat pulau. Selain pasir putih dan pemandangan dari daratan, pengunjung juga dapat berenang atau menyelam di bawah laut Pulau Tabuhan. Ketika musim tenang tiba pada bulan Juli–September, kecepatan arus tidak terlalu kuat, membuat pengunjung dapat melihat beragam terumbu karang pada kedalaman 3 meter. Dengan kontur dasar berupa tebing, terdapat berbagai jenis koral yang dapat ditemui. Selain itu terdapat ribuan ikan yang lalu lalang di sekitar terumbu karang.[6] AksesibilitasUntuk dapat menuju ke Pulau Tabuhan, pengunjung dapat menggunakan beberapa alternatif transportasi menuju Pantai Bangsring dari Kota Banyuwangi. Kemudian pengunjung dapat menggunakan perahu nelayan untuk menyebrang ke Pulau Tabuhan.[7] Referensi
|