Pulau Gebe adalah sebuah pulau yang berada di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Letak Pulau Gebe di sebelah tenggara Pulau Halmahera yang berbatasan langsung dengan Kepulauan Raja Ampat. Luas Pulau Gebe adalag 224 km2 yang secara administratif terbagi menjadi empat desa dalam wilayah Kecamatan Pulau Gebe.
Penamaan
Pulau Gebe pertama kali dinamai sekitar tahun 700 Masehi. Penamaannya berasal dari perjalanan seorang sultan dari Kesultanan Tidore yang bertujuan untuk memperluas wilayahnya ke Kepulauan Raja Ampat. Pada masa ini, wilayah Kesultanan Tidore mencakup Pulau Halmahera bagian tengah hingga bagian selatan. Saat mengadakan peristirahatan untuk menghilangkan kelelahan akibat perjalanan, rombongan Kesultanan Tidore melihat sebuah pulau di bagian utara tempat peristirahatan. Salah seorang anggota rombongan menyeru dalam bahasa Tidore “Kie...!” yang berarti ada pulau. Kemudian salah seorang anggota rombongan lainnya menjawab “Bei...?” yang artinya mana. Anggota rombongan yang pertama kemudian membalas lagi dengan seruan “Ge...!”. Dari balas jawab inilah nama Gebe yang berarti itu pulau mulai digunakan untuk menamai Pulau Gebe.
Geografi
Pulau Gebe masuk dalam wilayah bagian timur Kabupaten Halmahera Tengah. Lokasinya berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Raja Ampat yaitu Pulau Gag. Pulau Gebe termasuk gugusan pulau bersama dengan Pulau Fau, Pulau Yoi, Pulau Uta, dan Pulau Sain.[butuh rujukan]
Letak pulau ini memanjang dengan arah Barat Laut Tenggara. Di beberapa belahan Pulau ini terdapat sejumlah tanjung yakni Sebelah barat laut terdapat tanjung Safa, sedangkan sebelah selatan terdapat tanjung Elingejo, tanjung Magnonapo dan tanjung Ngetalngejo. Pantai Pulau Gebe kearah Utara Timur lebih landai dibandingkan dengan kondisi pantai arah Selatan Barat.
Bagian tengah Pulau Gebe terletak bukit Elfanoen dengan ketinggian 450 mdpl. Bagian selatan bukit ini membentuk tanjung yang lebar yaitu Tanjung Oeboelie. Bagian selatan Pulau Gebe juga melebar yaitu antara Toeli Kalio sampai dengan batas sebelah tenggara.
Ada dua daerah yang lebar yaitu bukit Elfanoen dengan lebar 6 km dan di sekitar daerah Toeli Kalio dengan lebar 6,8 km. Pulau Fau yang terletak di depan Desa Kapaleo dengan luas 4,6 km2, pada desa tersebut hampir seluruhnya mengandung endapan nikel.[3]
Penduduk
Pulau Gebe dihuni oleh penduduk berjumlah sekitar 5.000 jiwa. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan dan pengolah kopra. sementara sebagian kecil bekerja sebagai pedagang dan pegawai. Jumlah penduduk di Pulau Gebe meningkat selama masa keemasan eksploitasi nikel oleh perusahaan Aneka Tambang karena keberadaan karyawan. Namun sejak tahun 2007, para karyawan mulai berpindah seiring penurunan cadangan dan produksi nikel di Pulau Gebe. Perumahan-perumahan yang awalnya dibangun khusus untuk karyawan, diberikan ke penduduk melalui pemerintah daerah. Hampir seluruh perumahan bekas milik karyawan dihuni oleh penduduk lokal Pulau Gebe.
Transportasi
Pulau Gebe memiliki sarana transportasi yang menghubungkannya dengan Kota Ternate dan Kota Sorong. Akses ke Pulau Gebe dari Kota Ternate dapat melalui layanan Kapal Perintis atau dengan waktu tempuh sekitar satu hari perjalanan laut. Sarana transportasi dengan Kapal Perintis hanya setiap satu atau dua kali dalam sepekan. Sementara transportasi dari Pulau Gebe ke Kota Ternate dapat melalui peswat terbanga yang dikelola oleh maskapai penerbangan Susi Air. Jadwal penerbangannya tiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Sedangkan transportasi dari Pulau Gebe ke Kota Sorong diadakan tiap hari Rabu. Selain itu, transportasi ke kedua kota dari Pulau Gebe dapat dilakukan melalui kapal laut Kieraha atau kapal kayu pengangkut barang.
Referensi
Catatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luar