Protium javanicum
Tenggulun atau Trenggulun (Protium javanicum Burm.f) merupakan tumbuhan dari famili Burseraceae. DeskripsiPohon tenggulun mempunyai batang yang kokoh dan kuat, serta berduri. Dapat tumbuh hingga 25 meter. Pohon ini termasuk tanaman berumah dua. Pohon ini juga memiliki buah kecil-kecil seperti anggur dan berwarna merah. Rasa buahnya manis masam kalau buahnya berwarna merah cerah dan berasa manis kalau buahnya berwarna merah kehitam-hitaman. Tapi jika masih merah akan terasa sedikit asam. Biji buah tenggulun memiliki warna hijau yang melekat pada daging buahnya. Buah tenggulun sangat disukai oleh monyet dan burung. Buah ini banyak dijumpai di pasar lokal pada bulan Maret atau saat mendekati Akhir musim hujan. HabitatPohon trenggulun tumbuh di dataran rendah sekitar 35 meter dpl sampai 251 meter dpl. Hanya ditemukan hidup di hutan primer. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama Trenggulun atau Tenggulun (Jw.), Tenggulun (Bl.), Ketimus (Sas.) dan lain-lain. Tanaman ini mulai langka karena penebangan hutan yang akhirnya membuat banyak pohon Tenggulun ditebang. Tanaman ini berasal dari Jawa dan Kepulauan Sunda Kecil. Kandungan Senyawa FitokimiaAnalisis fitokimia dari air perasan kulit buah trenggulun menunjukkan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, terpenoid, tanin, polifenol, dan saponin.[1] KegunaanBuah trenggulun berkhasiat untuk mencegah seriawan namun bagi yang belum mencicipi sama sekali akan terkena efek samping dari buah trenggulun yaitu tenggorokan terasa gatal. namun efek samping ini hanya bersifat sementara. Pranala luarReferensi
|