Profesor Lionel Lakmus
Profesor Lakmus memiliki nama lengkap Profesor Lionel Lakmus (dalam Bahasa Prancis: Professeur Tryphon Tournesol, bahasa Inggris: Professor Cuthbert Calculus). Bila namanya diterjemahkan secara langsung adalah Profesor Tryphonius Bunga Matahari atau Profesor Tryphonius Kertas Lakmus, adalah salah satu tokoh fiksi dalam serial Petualangan Tintin. Ia adalah seorang yang membingungkan, dan memiliki kekurangan pada pendengarannya, tetapi banyak menciptakan peralatan yang cukup rumit dalam serial Petualangan Tintin, seperti kapal selam untuk satu orang yang memilik bentuk seperti seekor ikan hiu, roket yang dipergunakan untuk pergi ke bulan dan senjata ultrasuara. Latar BelakangDia muncul untuk pertama kalinya dalam cerita 'Harta Karun Rackham Merah', dan merupakan hasil dari usaha bertahun-tahun dari sang pengaras Hergé untuk menemukan tokoh profesor yang benar-benar gila atau linglung: seperti Dr. Sarcophagus dalam 'Cerutu Sang Firaun' dan Profesor Alembick dalam 'Tongkat Ottokar'. Namun karakternya berkembang menjadi semakin komplek seiring dengan perkembangan cerita ini. Untuk karakternya, Hergé telah memiliki model yang sudah diincarnya sejak lama dengan cara mengumpulkan guntingan-guntingan surat kabar yang menampilkan penemu/fisikawan terkenal dari Swiss yang memiliki ambisi untuk terbang tinggi di angkasa dan menyelam di laut lebih dalam dari siapapun. Hal itu dilihat oleh Hergé ada pada diri Profesor Auguste Piccard. Bahkan setelah 9 tahun episode Harta Karun Rackham Merah dibuat oleh Hergé, Picard berhasil memecahkan rekor penyelaman di dalam laut dengan kapal selam "bathyscaphe"nya. Hergé mendapatkan inspirasi akan tokoh ini ketika melihat Picard di jalanan di kota Brussel ketika ia sedang mengajar sebagai seorang profesor di salah satu universitas dari tahun 1922 - 1954. Sama dengan tokoh inspirasinya di dunia nyata yang mendapatkan banyak pengakuan dan penghargaan, Profesor Lakmus juga mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari pemerintahan Syldavia atas pekerjaannya yang bisa membawa manusia untuk pertama kalinya pergi dan mendarat di bulan serta kembali dengan selamat. Bahkan dalam cerita Penerbangan 714 ke Sydney, si Profesor ditemani Tintin, Milo serta Kapten Haddock diundang sebagai tamu kehormatan dalam suatu pertemuan ilmiah. KarakterUmumWalaupun dalam asal usul dari gelar yang disandangnya tidak pernah secara jelas diceritakan, dalam serial Petualangan Tintin ini ia ditampilkan bahwa ia memiliki ahli dalam segala ilmu pengetahuan, mencapai tingkat tertinggi dalam berbagai bidang, termasuk Fisika Nuklir, Kimia, Mesin dan Biologi. Banyak sekali temuannya yang hampir mirip atau meniru pencapaian teknologi dalam dunia nyata pada masa itu, di mana yang paling banyak dikenang adalah Roket Bulan, dan juga percobaannya yang gagal dalam pembuatan televisi berwarna. Ia selalu ingin memberikan kebaikan bagi umat manusia atas penemuan-penemuannya, seperti pil yang menyembuhkan penyakit kecanduan alkohol yang bekerja dengan cara membuat alkohol rasanya tidak enak bagi sang pasien, dan menolak untuk mempergunakan talentanya untuk menciptakan suatu senjata pemusnah massal. Banyak temuannya yang tidak disukai oleh Kapten Haddock, walaupun dia menafsirkannya menjadi sebaliknya: ketuliannya membuatnya mengsalah artikan kata-kata dari Kapten Haddock, mencegahnya mendengar pendapatnya yang sebenarnya Ketuliannya sering kali menjadi bahan dari bahan kelucuan dalam hubungan dengan orang lain, di mana sering kali ia mengulangi kembali apa yang dikiranya didengarnya, seringnya berkebalikan dengan apa yang diucapkan oleh lawan bicaranya. Pola ini dikenal dengan baik dalam dunia Lenong Indonesia dan dimainkan dengan baik oleh tokoh Lenong, Pak Bolot. Bahkan, sering kali dia mengalihkan subyek pembicaraan dengan jawaban yang tidak sesuai. Sebagai contoh, atas suatu pertanyaan "Tetapi Saya tidak pernah tahu bahwa Anda memiliki..." akan dijawabnya dengan "Tidak, anak muda, Saya tidak gila!". Dia tidak pernah merasa minder ataupun terganggun dengan ketuliannya, bahkan sering kali hal ini menimbulkan keputus asaan bagi teman-temannya. Dia sendiri tidak pernah mengakui bahwa dia mengalami gangguan pendengaran dan tetap ngotot bahwa ia hanya "agak sulit mendengar pada salah satu telinganya." Dalam episode Petualangan di Bulan, dia bahkan memimpin sebuah team yang beranggotakan para ilmuwan dan mekanik yang bekerja bahu membahu dalam membuat suatu proyek besar, Roket ke Bulan, membuatnya termotivasi untuk memiliki alat bantu dengar. Dan dengan alat tersebut yang dipakainya selama petualangan itu, membuatnya dapat mendengar dengan jelas dan baik. Hal ini membuatnya menjadi karakter yang lebih serius, dan bahkan menunjukkan jiwa kepemimpinan yang berintegritas tinggi, di mana hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Namun sayangnya ketika menyelesaikan misi ini, dia kehilangan alat bantu dengarnya, dan membuat teman-temannya kembali ke kondisi semula (kecuali dalam salah satu adegan dari cerita Permata Castafiore, di mana Tintin memaksanya untuk memakainya dalam rangka menyelesaikan suatu kesalah pahaman dalam suatu siaran TV); dan hal ini mengembalikan kelucuan di sekelilingnya, walaupun menurutnya, ketuliannya itu sangat membantunya untuk bisa tetap fokus pada pekerjaannya. Walaupun dia sering kali tokoh yang pelupa, tetapi dia akan menjadi sangat marah ketika si Kapten atau siapapun memanggilnya dengan julukan "kambing". Salah satu adegan yang paling terkenal adalah ketika ia menjadi marah besar ketika Kapten Haddock menjuluki tindakannnya seperti seeokor kambing ketika ia sedang membuat roket yang akan diterbangkan ke Bulan. Dalam adegan tersebut terlihat sangat sensitif ketika ada orang yang menghina hasil karyanya di dunia ilmu pengetahuan, dan hal itu bisa membuatnya marah besar. Walaupun begitu, dia adalah sahabat yang terbaik dari para tokoh utama kita. Haddock mengundangnya untuk tinggal bersamanya di Puri Moulinsart yang dibeli oleh Lakmus atas nama si Haddock mempergunakan uang dari hasil menjual hak patennya atas temuannya tentang kapal selam yang berbentuk ikan hiu sebagaimana terlihat pada episode Harta Karun Rackham Merah dan Rahasia Unicorn. Tintin dan Haddock juga crossed the world on at least two occasions (Prisoners of the Sun and The Calculus Affair) in order to save him from kidnappers. Ia adalah seorang yang sangat percaya terhadap ilmu mencari sumber air, dan oleh karenanya ia selalu membawa pendulum. Ia kadang-kadang berkata bahwa ia adalah seorang atlet yang hebat semasa mudanya dengan gaya hidup yang aktif. Ia juga berkata bahwa dulu ia berlatih ilmu bela diri Prancis, savate, walaupun suatu peristiwa dalam cerita 'Penerbangan 714' menunjukkan bahwa ia sudah tidak jago lagi. KeluargaTidak sebagaimana Kapten Haddock yang digambarkan memiliki nenek moyang, Sir Francis Haddock, tokoh ini digambarkan tidak memiliki keluarga sama sekali dan itu digambarkan dalam salah satu dialognya, "Aku tidak punya saudara.." seperti yang terlihat dalam episode Tintin dan Picaros. Tokoh SejenisLakmus adalah merupakan tokoh ilmuwan yang selama ini dicari-cari oleh Herge untuk melengkapi cerita Petualangan Tintin. Selain dirinya ada juga beberapa tokoh ilmuwan sejenis yang memiliki sifat hampir mirip dengannya, yaitu:
Pengenalan Lakmus, tampaknya telah melengkapi tokoh-tokoh yang diciptakan Herge dengan tokoh yang bisa mewakili idenya untuk menampilkan seorang lelaki sebagai ilmuwan. Sedangkan tokoh lainnya yang pernah mengenyam pendidikan tinggi, digambarkannya memiliki emosi lebih stabil, dan dewasa. Sebagai contohnya adalah para anggota ekspedisi arkeologi yang menjadi korban dalam episode 7 Bola Kristal, terlihat tidak memiliki prilaku eksentrik. Salah tokoh yang pernah menjadi teman dari Lakmus adalah Hercules Tarragon, di mana mereka pernah mengenyam pendidikan di universitas yang sama. Walaupun terlihat sering bekerja sendirian, tetapi sebenarnya Lakmus sering melakukan korespondensi dengan rekan-rekannya sesama ilmuwan dan kadang-kadang bekerja sama dalam sebuah team dengan mereka dalam suatu proyek. Yang paling jelas terlihat adalah dalam episode Perjalanan ke Bulan di mana dia bekerja sama dengan Baxter dan Frank Woff dalam pembuatan roket untuk pergi ke bulan. Selain itu ia juga digambarkan melakukan korespondensi dengan ahli ultrasonic Alfredo Topolino yang berasal dari Nyon dalam episode Penculikan Lakmus. Dia memiliki laboratoriumnya sendiri di Puri Moulinsart, di mana ia menjalankan berbagai percobaan. Ia sangat melindungi hasil karyanya, dan bahkan menyembunyikannya dari dua teman baiknya Tintin dan Kapten Haddock, yang mana membuat mereka terlibat dalam kesulitan dalam episode Penculikan Lakmus. Dalam episode Di Negeri Emas Hitam, dalam rangka mencari penawar dari "Formula Fourteen", dia bahkan hampir saja merusakkan separuh dari Puri Moulinsart. NamaDalam cerita aslinya yang dituturkan dalam Bahasa Prancis, namanya adalah Professeur Tryphon Tournesol. Yang secara harfiah bisa diterjemahkan menjadi Profesor Tryphon "Bunga Matahari". Penggunaan nama yang diambil secara harfiah ini bisa dilihat pada serial Petualangan Tintin yang dialih bahasakan ke Bahasa Belanda, di mana ia bernama Professor Zonnebloem. Di mana Zonnebloem artinya adalah bunga matahari. Jika mengacu ke namanya yang ada dalam edisi aslinya yang berBahasa Prancis (Professeur Tryhphon Tournesol), Professeur sendiri juga bisa diartikan sebagai guru, dosen, atau orang yang memiliki pekerjaan sebagai pengajar, selain Profesor itu sendiri. Dalam edisi Bahasa Indonesia dia mengalami dua kali perubahan nama. Yang pertama dia bernama Profesor Cuthbert Calculus, sebagaimana yang terlihat dalam semua komik Petualangan Tintin yang diterbikan oleh Indira. Sedangkan namanya berubah menjadi Profesor Lionel Lakmus, ketika hak terjemahan dari serial terkenal ini beralih ke tangan Gramedia. Jika dicermati, apapun namanya, baik nama depan ataupun nama belakangnya diawali oleh huruf yang sama. Pola ini juga dilakukan oleh pihak Gramedia ketika mencari nama yang tepat untuk tokoh ini. Untuk nama belakangnya telah didapatkan, "Lakmus", kertas yang dipergunakan untuk mengetahui tingkat ke-asam-an/ke-basa-an (pH) dari suatu cairan. Nama Lionel dilekatkan sebagai nama depan karena nama itu cukup unik dan bisa mewakili pola pemakaian huruf yang sama untuk namanya. Adapun namanya dalam bahasa lainnya adalah:
Temuan-temuannyaSebagaimana yang digambarkan dalam komik Petualangan Tintin, tokoh ini digambarkan menemukan berbagai temuan yang sangat berguna untuk umat manusia. Di antara temuan-temuannya yang terkenal adalah:[1]
Hubungan dengan lawan jenisTokoh ini adalah tokoh satu-satunya yang digambarkan hanya memiliki ketertarikan pada wanita. Hal ini sangat jelas terlihat dalam hubungannya dengan Bianca Castafiore, yang membuatnya jatuh hati padanya ketika sang diva tinggal cukup lama di Puri Moulinsart dalam episode Permata Castafiore. Dalam masa itu pula, sebagai seorang ahli di bidang botani, dia berhasil melakukan percobaan untuk menciptakan suatu jenis baru dari bunga mawar, yaitu bunga mawar putih yang diberinya nama "Bianca" sebagai penghargaannya pada sang Diva. Walaupun begitu dalam sukanya pada sang Diva, tetapi dia tidak memendam rasa benci ketika dia tahu bahwa Kapten Haddock telah bertunangan dengan sang Diva yang dibacanya dari salah satu tabloid, dan menyampaikan ucapan selamat yang tulus. Namun tanpa diketahuinya itu hanyalah berita-berita gosip yang sering dipakai oleh tabloid dalam pemberitaan seorang artis terkenal. Dalam episode Tintin dan Picaros dia juga menunjukkan kekhawatirannya ketika sang diva dijebloskan ke penjara dan mau menjadi pembelanya. Dalam buku yang sama, dia juga terkesan dengan Peggy Alcazar (istri dari Jenderal Alcazar) dan mencium takzim tangannya setelah ia mengkritik Tintin dan Kapten Haddock yang disalah artikannya sebagai penghormatan untuk kedua temannya itu. InspirasiHerge menyatakan secara tidak langsung bahwa ia mendapatkan inspirasi tentang tokoh ini dari Auguste Piccard. Bahkan dalam episode Permata Castafiore, Bianca Castafiore mungkin salah menganggap sang Profesor dengan Auguste Piccard (1884 – 1962) yang menyatakan bahwa si Profesor cukup dikenal dengan pencapaiannya mencapai titik terdalam di lautan. Dan hal ini dibenarkan oleh Hergé dalam sebuah wawancara dengan Numa Sadoul: "Dia adalah skala kecil dari Piccard, di mana orang aslinya sangat tinggi. Piccard memiliki leher yang sangat panjang dan besar, sehingga Herge memutuskan untuk mengecilkan ukurannya sehingga sesuai dengan patron di buku komik." [2] Orang aslinya terlihat sedang mengajar di Brussel ketika Hergé mendapatinya di jalanan. Rujukan
|