Pretty Asmara (27 September 1977 – 4 November 2018) adalah aktris, presenter, dan pelawak berkebangsaan Indonesia.
Karier
Putri pasangan Paiman dan Siti Mutominah ini telah masuk dunia seni sejak kecil. Maklumlah, ayahnya semasa kuliah di Universitas Brawijaya, Malang mendirikan Kwartet S, sebuah kelompok lawak di Malang. Ketika duduk di kelas 6 SD, Pretty telah menjadi vokalis utama perempuan sebuah band yang dibentuk kakak iparnya bernama Marys Queen Band (MQB).
Bungsu dari tiga bersaudara (kakaknya adalah Soni Asmara lahir tahun 1969 dan kedua Reny Asmara lahir tahun 1970) ini mengawali karier sebagai artis lewat sinetron Dulung yang disutradarai Anto Lupus pada tahun 1996. Diawali dari sebuah ajang pemilihan bintang sinetron RCTI yang diadakan oleh sebuah radio di Yogyakarta dan Pretty berhasil keluar sebagai juara ke-3. Saat mengikuti workshop sinetron Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari di Gunung Kentos, Harry Capri datang untuk mencari pemain dalam sinetron Balada Dangdut. Dan akhirnya Balada Dangdut menjadi sinetron yang kedua bagi Pretty.
Tahun 1997 Pretty mengikuti casting sinetron Bias Bias Kasih produksi Indosiar dengan sutradara Pak Darsa dan Pak Karya. Memang hanya bermain dalam dua scene, tetapi dari sinilah kiprah Pretty yang sesungguhnya dimulai. Tepatnya Agustus 1998, Pak Edi Deronde memanggilnya untuk ikut casting sinetron anak-anak berjudul Saras 008. Sebuah peran antagonis yang kocak pun akhirnya berhasil didapat. Dari sinetron inilah nama Pretty makin dikenal masyarakat. Terbukti dari jumlah episode yang mencapai angka 250. Setelah itu, berbagai tawaran main sinetron pun mengalir padanya. Misalnya, sinetron Dendam Nyi Pelet, Di Balik Asrama, dan sebagainya.
Selain dunia sinetron, Pretty juga merambah dunia film dan teater. Kejar Amerika adalah film pertamanya dan disusul Tina Toon dan Lenong Bocah The Movie. Beberapa kali terlibat dalam pementasan teater, antara lain Bunga Rose dari Cikembang, Ande-ande Lumuten, dan Mahadaya Cinta. Selain berakting, Pretty sering menjadi MC dan setiap kali menjadi MC, dia tak lupa selalu menyanyi.
Saat ini Pretty tengah menggarap sebuah sinetron yang berjudul Bony dan Cintanya. Sebuah karya yang ceritanya hampir mirip dengan Shallow Hall ini juga dibintangi oleh Sandy Aulia, Okan Cornelius, dan Adam Hidayat. Pretty yang berperan sebagai Gendis, seolah-olah menjadi Sandy Aulia di mata Okan.[butuh rujukan]
Selain itu, Pretty Asmara juga mendirikan sebuah Komunitas Selebriti yang bernama Coffee lover, yang aktif dalam berbagai kegiatan entertainment. Komunitas ini terdiri dari penyanyi dangdut dan pop, presenter/mc, pemain sinetron dan juga pelawak.
Pretty mengidap obesitas. Berat badannya mencapai 143 kg. Namun justru tubuhnya yang besar itulah yang menjadi daya tariknya. Akan tetapi beberapa bulan sebelum kematiannya, berat badan Pretty menurun cukup drastis dikarenakan beberapa penyakit yang mengidap di tubuhnya.
Kehidupan pribadi
Pretty pernah menjalin hubungan dengan seorang pria asal Banten bernama Agung.[1] Sayang hubungan tersebut terganjal restu orang tua dari Agung. Hingga usianya menginjak 30 tahun, Pretty masih sendiri.[2]
"Saya dari sananya memang sudah begini, meskipun gemuk, tetapi sehat dan seksi, serta bisa menghibur ibu-ibu yang sedang berobat di sini," katanya saat menjadi pembawa acara pada Deklarasi dan Bakti Sosial "Srikandi Demokrasi Indonesia" (SDI).[3]
Pendidikan
Riwayat pendidikannya diawali pada usia empat tahun, yaitu TK Muslimat lalu SD Inpres Dawuhan Lor 2, SMP Negeri 1 Sukodono, SMA Negeri 2 Lumajang dan AMIKOM (Akademi Manajemen Informatika dan Komputer) Yogyakarta.
Kasus
Pretty ditangkap di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Utara, pada 16 Juli 2017 karena kasus kepemilikan narkotika. Ia yang dijuluki sebagai ratu pesta ini membeli pil Happy Five. Pretty resmi menjadi tahanan pada 8 Maret 2018.
Meninggal dunia
Pretty meninggal dunia pada 4 November 2018 pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Pengayoman, Jakarta Timur. Pada saat ia meninggal, Pretty masih berstatus sebagai tahanan akibat kasus narkoba yang dialaminya. Penyakit yang menimpa Pretty adalah lambung akut, karena beberapa bulan sebelum kematiannya berat badannya menurun drastis.[4]
Filmografi
Film
- Keterangan
Belum dirilis
Sinetron
Teater
- Bunga Rose dari Cikembang
- Ande-ande Lumuten
- Anie
- Mahadaya Cinta
- Ronggeng Jalanan
Diskografi
Referensi
Pranala luar