Prasasti Dong Yen Chau[4][5] adalah prasasti berbahasa Champa Kuno yang ditulis dalam aksara Brahmi Selatan Kuno,[6] yang ditemukan pada tahun 1936 di Đông Yen Châu, barat laut dari Trà Kiệu, tak jauh dari ibu kota lama Kerajaan Champa di Indrapura, yang saat ini termasuk wilayah negara Vietnam.[7] Prasasti ini ditulis dalam bentuk prosa, yang merupakan prasasti tertua dalam bahasa Champa, serta memperlihatkan adat kepercayaan dari orang-orang Cham zaman dahulu di kerajaan Champa.[5][8] Meskipun tidak bertanggal, ungkapan yang digunakan mirip dengan yang digunakan pada prasasti bertanggal dalam bahasa Sanskerta yang dikeluarkan oleh Raja Bhadravarman I dari dinasti kedua Champa, yang memerintah pada akhir abad ke-4 Masehi.[9] Isi prasasti adalah mantra seruan untuk menghormati 'naga suci kepunyaan raja', yang besar kemungkinan dipercayai sebagai hewan suci pelindung dari suatu mata air atau sumur. Penggunaan teks bahasa sehari-hari ini menunjukkan, bahwa pada abad ke-4, daerah yang sekarang merupakan Vietnam bagian tengah dihuni oleh populasi masyarakat yang berbahasa Austronesia.[7][10] Bukti-bukti monumen dan palaeografi juga menunjukkan bahwa agama Hindu adalah sistem kepercayaan yang dominan saat itu.[7][10]
Kemiripan tata bahasa dan kosakata yang digunakan dalam prasasti ini dengan prasasti-prasasti berbahasa Melayu,[11] menyebabkan beberapa peneliti berpendapat bahwa peninggalan ini dapat dipandang sebagai contoh tertua bentuk bahasa Melayu Kuno;[12][13][14] yang bahkan lebih tua tiga abad daripada prasasti terawal Sriwijaya yang ditemukan di Sumatra bagian tenggara.[11] Namun, sebagian besar peneliti berpendapat bahwa prasasti ini ditulis dalam bahasa Cham Kuno.[5] Kesamaan tata bahasa dan kosakata dasar tidak mengherankan,[11] karena bahasa Chamik dan Melayik berkaitan erat dan merupakan dua subkelompok dari kelompok rumpun bahasa Malayik-Chamik,[15] sebagai cabang rumpun bahasa Melayu-Polinesia dari keluarga bahasa Austronesia.
Teks prasasti
Bahasa yang dipergunakan dalam prasasti secara tata bahasa dan kosa katanya tidak terlalu berbeda dengan bahasa Cham dan Melayu modern. Kemiripan dengan tata bahasa Cham dan Melayu modern terlihat misalnya pada penggunaan penanda relatif yang dan ya, pemakaian kata dengan dan penanda lokatif di, sintaksis pada kalimat ekuatif Ni yang naga punya putauv yang artinya "inilah naga suci kepunyaan raja", pemakaian penanda genitif punya, dan lain-lain. Pengaruh India tampak pada terminologi Sanskerta Siddham, sebuah mantra seruan yang sering digunakan untuk keberuntungan; nāga "ular, naga"; svarggah "syurga", paribhū "menghina", naraka "neraka", dan kulo "keluarga".[16] Teks prasasti itu sendiri, yang berhubungan dengan sebuah sumur di dekat Indrapura, cukup singkat namun secara kebahasaan memperlihatkan sbb.:
Transliterasi[11]
- Siddham! Ni yang nāga punyo putauv.
- Ya urāng sepuy di ko, kurun ko jemā labuh nari svarggah.
- Ya urāng paribhū di ko, kurun saribu thun davam di naraka, dengan tijuh kulo ko.
|
Terjemahan bahasa Melayu
- Sejahtera! Inilah naga suci kepunyaan Raja.
- Orang yang menghormatinya, turun kepadanya permata dari syurga.
- Orang yang menghinanya, akan seribu tahun diam di neraka, dengan tujuh keturunan keluarganya.
|
Terjemahan bahasa Inggris[11]
- Fortune! this is the divine serpent of the king.
- Whoever respects him, for him jewels fall from heaven.
- Whoever insults him, he will remain for a thousand years in hell, with seven generations of his family.
|
Dong Yen Chau
|
Proto-Chamic |
Melayu - Indonesia |
Inggris |
Catatan
|
ni
|
*inĭ, *inɛy |
ini |
this |
Bentuk ringkas ni masih ada. Dari Proto-Austronesia *i-ni.
|
nāga
|
|
naga |
serpent/dragon |
Dari Sanskerta नाग (nāga).
|
punya
|
|
punya |
possess |
|
urāng
|
*ʔuraːŋ |
orang |
person/people |
|
putavu
|
*pataw,
*pɔtaw
|
raja
|
king
|
|
labuh
|
*labuh |
labuh |
to drop |
|
nari
|
|
dari |
from |
|
svarggah
|
|
syurga / surga |
heaven |
Dari Sanskerta स्वर्ग (svarga).
|
saribu
|
*saribɔw |
seribu |
one thousand |
|
thun
|
*thun |
tahun |
year |
Dari Proto-Melayu-Polynesia *taqun.
|
davam
|
|
diam |
to stay/remain |
Juga berarti 'hening'.
|
di
|
*dĭ |
di |
in |
|
naraka
|
|
neraka |
hell |
Dari Sanskerta नरक (naraka).
|
dengan
|
*dəŋan |
dengan |
with |
Dari Proto-Melayu-Polynesia *deŋan.
|
tijuh
|
*tujuh |
tujuh |
seven |
|
kulo
|
|
keluarga |
family |
Dari Sanskerta कुल (kula, keluarga; klan).
|
Lihat pula
Referensi
- ^ Ngọc Chừ Mai: Văn hóa Đông Nam Á. Đại học quốc gia Hà Nội, 1999, p. 121; Anne-Valérie Schweyer: Viêt Nam: histoire, arts, archéologie. Olizane, 2011, p. 424.
- ^ a b c Griffiths, Arlo. "Early Indic Inscriptions of Southeast Asia". Academia.edu. Diakses tanggal 20 January 2015.
- ^ O'Reilly 2014, hlm. 18
- ^ a b c Coedès 1968, hlm. 48
- ^ O'Reilly 2006, hlm. 134–135
- ^ Marrison 1975, hlm. 52–59
- ^ a b Bellwood & Glover 2004, hlm. 48
- ^ a b c d e Thurgood 1999, hlm. 3
- ^ Abdul Rashid Melebek & Amat Juhari Moain 2004, hlm. 27
- ^ Abdul Rahman Al-Ahmadi 1991, hlm. 16
- ^ Arkib Negara Malaysia 2014, hlm. 3
- ^ "Malayo-Chamic", ethnologue.com
- ^ Thurgood 1999, hlm. 3–4
Bahan bacaan
- Abdul Rahman Al-Ahmadi (1991), "Old Malay scripts (pre-Jawi) of Champa and Srivijaya", Excerpta Indonesica, Centre for Documentation on Modern Indonesia, Royal Institute of Linguistics and Anthropology, 42-48
- Abdul Rashid Melebek; Amat Juhari Moain (2004), Sejarah Bahasa Melayu (History of the Malay language), Utusan Malaysia Publications, ISBN 978-9-6761-1809-7
- Bellwood, Peter; Glover, Ian (2004), Southeast Asia: From Prehistory to History, Routledge, ISBN 978-0-4153-9117-7
- Coedès, George (1968), The Indianized States of Southeast Asia, University of Hawaii Press, ISBN 978-0-8248-0368-1
- Guy, John (2014), Lost Kingdoms: Hindu-Buddhist Sculpture of Early Southeast Asia, Metropolitan Museum of Art, ISBN 978-0-3002-0437-7
- Marrison, Geoffrey Edward (1975), "The Early Cham language and its relation to Malay", Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, 48
- Arkib Negara Malaysia (2014), Persada Kegemilangan Bahasa Melayu (Malay language at the glorious stage), diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-20, diakses tanggal 2015-04-14
- O'Reilly, Dougald J.W. (2006), Early Civilizations of Southeast Asia, AltaMira Press, ISBN 978-0-7591-0278-1
- Thurgood, Graham (1999), From Ancient Cham to Modern Dialects: Two Thousand Years of Language Contact and Change, University of Hawaii press, ISBN 978-082-4831-89-9
|