Prasasti Cebongan
Alih aksara1. // tad yathā om wimula gargā wimula wimale jaya gargā wajra jwalaga 2. bhreg gati gahane gagana wiśodhane sarbwap pawiśoyane om gu 3. nawati gaganawicāriņi giri giri gama ri gama gama ri gaha gaha 4. bhreg ri gabbh ri gabha ri gabha ri gabha ri gam ga ri gam ga ri, gati gati, ga 5. ni gama re gubha dhubha (gga)bha ni gubha ni wale wimale mu 6. cě le jaye wijayo sarba bhaya wigate 7. gam ga samgaraņi siri siri miri mi 8. ri piri piri ghiri ghiri samga 9. ntā kamāņi sawisatra prama(…)(…) 10.rakşa rakşa masa pariwara satwisatwa 11.śca, wiri wiri wiri dhādha raņi wena 12.śini muri ma(…) mili mili, ka 13.male wimale jaye wi 14.jaye jayo(…) tejayā 15.wati bhaga gati ratumaku 16.ţa malradhari wahawidha cicitra wema(la) 17.rini, bhagawatimah cidyā dewi rakşa 18.rakşa masa pariwara satwaśca samantāt parbat 19.pawino (ya)ni hu ru hu ru, rakşa rakşa māsa 20.pariwara sarwca satwaśca anāthā natrā ņasa pa 21.bhayaņa niśaraņān parimocaya saba 22.duh legya ca om caņdi caņdi ni wegawatī sarda 23.duşpani wāraņi wijaya hahinī tu ru hu ru ma 24.ru mu cu ru cu ru ayumpalanī sara wara mathanī 25.saba dewaśaņa swajite wi ri dhi ri samanta wada 26.l kite prare praña supraga wiśuddhe sa 27.rba ppawisodhani dhara dhara dharani 28.dhare dhare şunu munu sumu sumu 29.pu mu wu mu ru ru ru ru cale 30.talaya duşpansā heśaśrī wapu 31.jaya kamale kşiņi kşiņi wara 32.(…) i je om wadwa wasuddhe gara gara giri giri kuru kuru ma i lawiśuddhe 33.(pa)(wi)tra mu(wai) lidga ni wedga nila rawe rajwali taśila resbamanta pranā 34.ri ta weñasita suddhe jwala jwala sarba (..)wa gana samā kapaņi sitya(wa) 35.te ta(ra) tara tā yasa (ba) satwantā (śa)wirle kite lapālśa tuhu tuhu 36.turu turuh ghirī ghirī haņi haņih kşaņi kşaņi sarba prahara kşiņi Alih bahasa1. Inilah salam penghormatan (bagi) kemenangan Garga (yang telah) mencabut/menghilangkan (hingga) bersih tanpa noda (bagai) cahaya guntur 2. penghuni yang menguasai kegelapan yang terdalam, langit, aliran air (ombak), guntur. Salam penghormatan (bagi) 3. pemilik kesempurnaan yang datang dari langit, gunung-gunung serta dari kedalaman 4. kemaluan wanita, kemaluan wanita ri gam ga ri gam ga ri, berjalan, berjalan 5. bergerak gubha dubha ke dalam kemaluan wanita, gubha datang dari dalam (dengan) tanpa noda 6. terbebas dari rasa, malu, (dipenuhi) kemenangan (serta) dibebaskan dari segala penderitaan (ketakutan) 7. gam ga bertarung ke dalam, siri, bercampur dengan 8. pi ri pi ri ghiri ghiri bersama-sama 9. saling birahi, bersama-sama (menjadi) pemberi kehidupan 10. lindungi lindungi ketika Pariwara Satwisatwasca 11.wi ri wi ri wi ri meletakkan kebahagiaan yang dirindukan (diharapkan) 12.Śini Muri menyatukan 13. teratai (air) bersih yang mempunyai kemenangan 14. kemenangan, jayo…, kekuatan 15. milik bhaga gati ratu yang bermahkota 16.malradhari memakai perhiasan bercahaya dan bersih 17. berasal dari Bhagawatimah Cidyā Dewi yang memelihara 18. memelihara ketika Pariwara Satwasca semuanya 19. menyucikan yani hu ru hu ru lindung lindungi ketika 20. (sedang) tidak terlindungi, dalam bahaya dan kehancuran 21. (dari) ketakutan. Jagalah, bebaskan jasad 22. oh! Teruskan, lanjutkan dengan bersama-sama dengan sepenuh tenaga hingga om menjadi sesuatu berbentuk candi candi 23. keburukan orang kikir (dengan) harta kekayaan, kemenangan bagi yang telah memimpin dan menghancurkannya tu ru hu ru 24. paduan (antara) daging dan air (sebagai) pemberian yang menyenangkan 25. pemberian dari Saba Dewāśana berupa kebijaksanaan yang merata 26. berbicara, prare, bernafas, mempunyai banyak anak 27. semua mensucikan Dhara, Dhara, Dharani 28. Dhare, Dhare, anak laki-laki munu sumu sumu 29. pu mu wu mu ru ru ru ru 30. berasal dari luka tercela pada tubuh yang indah…(terjemahan masih sangat belum memuaskan)… 31. kemenangan, rusaknya pemberian/anugerah air (hujan?) 32. … i je om para penduduk bumi, istri istri 33. sesuatu untuk mensucikan …(kata-kata sukar diurai secara etimologis)… untuk bisa terbiasa memberikan sejumlah hasil panen setiap (musim) 34. …(kata-kata sukar diurai secara etimologis)…penyucian dengan api api 35. …(kata-kata bercampur dengan bahasa Jawa Kuna)…semua mahkluk hidup bisa menyeberangi penderitaan, melawan lapar dan lelah dengan sebenar-benarnya 36. rusak rusak takut takut bunuh bunuh hancur hancur berbagai macam bencana hancur Referensi1. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta, 2007, Pusaka Aksara Yogyakarta, Alih Aksara dan Alih Bahasa Prasasti Koleksi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta, Yogyakarta : BP3 Yogyakarta 2. Djafar, Hasan, 2000, ‘Tradisi Tulis : Bibliografi Deskriptif Beberapa Sumber Rujukan Untuk Studi Epigrafi’ dalam Kajian Ilmiah Temuan Satu Abad(1900-1999), Jakarta : Museum Nasional 3. Dwiyanto, Djoko, 1993, ‘ Metode Penelitian Epigrafi Dalam Arkeologi’, dalam Artefak No. 13 Agustus, HIMA, Yogyakarta : Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada 4. Eggebrecht, Arne und Eva, 1995, Versun Kene Konigreische Indonesians, 5. Meinz : Verlag Phillip von Zebern Frederic, Louis, 1995, Buddhism : Flammarion Iconographic Guides, Paris: Flammarion
|