Menurut cerita, pada zaman kolonial Belanda, terdapat seorang pekerja yang bernama Mbah Bardan yang berasal dari Desa Pengantigan. Mbah Bardan lalu mbabad alas (membuka lahan) di aliran Sungai Sukowidi yang mengaliri area tersebut untuk keperluan lahan pertanian. Mbah Bardan sendiri diceritakan adalah seseorang yang taat beribadah. Sehingga saat ia akan menuju ke mata air Mailang (kini terletak di timur pasar desa) untuk berwudlu, banyak yang menanyakan "mau ke mana, mbah?", dia menjawab "ke pesucen". Dia menjawab seperi itu dikarenakan pesucen adalah kata dalam Bahasa Osing yang artinya tempat bersuci. Maka dikenallah daerah ini dengan nama Pesucen.[1]
Sejarah
Perkembangan perkampungan yang semakin ramai di area ini, menjadikan Pesucen menjadi desa definitif yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Giri dan memiliki enam dusun yaitu Krajan, Padangbaru, Bangunrejo, Kopensere, Plampang dan Bulupayung. Dan kemudian pada tahun 1996 saat Kecamatan Giri dipecah menjadi dua menjadi Kecamatan Giri dan Kecamatan Kecamatan Kalipuro. Maka wilayah Desa Pesucen juga dibelah menjadi dua menjadi Desa Pesucen dan Desa Bulusari yang terdiri dari Dusun Plampang dan Bulupayung.[1]
Pembagian wilayah
Desa Pesucen terdiri dari 3 Dusun, 8 Rukun Warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT)
Dusun Bangunrejo
Dusun Krajan
Dusun Padangbaru
Bentang Alam dan Budaya
Desa Pesucen adalah desa yang terletak di bagian barat daya Kecamatan Kalipuro. Wilayahnya terdiri dari perkampungan warga, lahan pertanian dan perkebunan. Perkampungan warga bisa ditemui di Dusun Krajan, Padangbaru, Bangunrejo. Perkampungan warga yang ada di Desa Pesucen adalah perkampungan khas pedesaan dengan bangunan masih menggunakan kayu dan bambu, meskipun banyak juga rumah yang sudah di bangun menggunakan bahan batu dan semen. Lahan pertanian di desa ini ditanami padi, jagung, dan tanaman buah seperti manggis. Sedangkan lahan perkebunan yang terletak di bagian utara desa ditanami dengan cengkeh.
Penduduk
Penduduk desa menurut data desa berjumlah 4258 jiwa yang tersebar di 3 dudun (Krajan 1819 jiwa, Padangbaru 1182 jiwa dan Bangunrejo 1257 jiwa) yang ternaungi dalam 1499 kepala kelularga. Penduduk Desa Pesucen mayoritas adalah Suku Osing yang berbahasa Osing. Meskipun ada warga dari suku lain seperti Jawa dan Madura. Pekerjaan warga desa mayoritas adalah petani karena lahan pertanian di desa yang cukup luas, selain itu ada yang menjadi PNS, buruh bangunan, peternak, TNI/POLRI dan pengusaha kecil. Mayoritas warga beragama Islam yang ditandai dengan banyaknya masjid dan mushola (12 masjid dan 35 mushola) di wilayah tersebut.
Berdasarkan data tahun 2015, desa yang luas wilayahnya sebesar 3,1 % dari luas keseluruhan kecamatan ini, berpenduduk sejumlah 4.517 jiwa, yang terdiri dari 2.279 laki-laki dan 2.238 perempuan. Artinya desa ini memiliki rasio jenis kelamin sebesar 101,86. Jumlah penduduk ini terdiri dari komposisi 1.025 jiwa usia 0-14 tahun, 890 jiwa 15-29 tahun, 1.137 jiwa 30-44 tahun, 957 jiwa 45-59 tahun dan 516 jiwa 60 tahun ke atas.
Pekerjaan warga di bidang pertanian sebanyak 923 jiwa, perkebunan sebanyak 929 jiwa, kehutanan (692 jiwa), perikanan dan peternakan (334 jiwa), pertambangan (7 jiwa), industri (91 jiwa), perdagangan (211 jiwa) dan sektor jasa sebanyak 135 jiwa.
Ekonomi
Desa Pesucen adalah desa yang terkenal sebagai desa penghasil manggis. Komoditas manggis ini hingga memiliki pasar ekspor ke beberapa negara di Asia seperti RRT, Taiwan, Hongkong dan Singapura. Desa ini juga memiliki sebuah pasar di dekat Pertigaan Tugu Manggis di batas antara Dusun Krajan dan Dusun Padangbaru.
Desa Pesucen memiliki industri berupa makanan dan minuman (167 buah), perkayuan dan furnitur (15 buah) dan tambang non-logam (6 buah). Memiliki 1 pasar umum, 41 toko, 14 warung obat dan 13 warung. Desa ini tidak memiliki sarana akomodasi berupa hotel, penginapan maupun rumah makan/restoran/kafe.
Pendidikan
Desa ini memiliki 3 SD Negeri, 2 MI Swasta, 1 MTs Swasta, 1 MA Swasta.
SD Negeri 1 Pesucen
SD Negeri 2 Pesucen
SD Negeri 3 Pesucen
MI Darul Falah 1
MI Darul Falah
MTs Hidayatun Najah
MA Fathul Ulum
Data mengenai jumlah murid, guru dan sekolah masing-masing jenjang, baik negeri maupun swasta (2015) adalah sebagai berikut:
Jenjang
Jumlah Gedung
Jumlah Murid
Jumlah Guru
Rasio Murid dan Guru
Rasio Murid dan Gedung
SD
3
331
29
1:11,4
1:110,3
MI
2
156
11
1:14,2
1:78
MTs
1
112
14
1:8
1:112
MA
1
57
14
1:4,1
1:57
Kesehatan
Desa Pesucen memiliki 1 Puskesmas, 1 Pustu, 1 Praktik Bidan/Mantri dan 9 Posyandu. Terdiri dari tenaga 1 mantri dan 1 bidan. Tenaga non medis yang ada terdiri dari 3 dukun bayi dan 14 tukang pijat.
Jumlah pasangan usia subur sebesar 1294 pasangan dan 923 pasangan yang mengikuti program KB dengan rincian sebagai berikut
Jenis KB
Jumlah Pengguna (Pasangan)
2014
2015
IUD
54
-
MOW
7
-
MOP
5
-
Kondom
19
-
Implan
139
-
Suntikan
357
-
Pil
342
-
Pertanian dan peternakan
Desa Pesucen menghasilkan komoditas padi luas lahan panen sebesar 177 ha dan produksi sejumlah 969 ton. Sedangkan komoditas lainnya adalah sebagai berikut.
Komoditas
Luas Lahan (ha)
Produksi (ton)
2014
2015
Jagung
68
289
-
Kacang Tanah
9,2
31,1
-
Ubi Kayu
14,9
231,2
-
Sedangkan populasi ternak di Desa Pesucen adalah sebagai berikut:
Komoditas
Jumlah
2014
2015
Sapi Potong
1.010
-
Kerbau
2
-
Kuda
4
-
Kambing
264
-
Domba
32
-
Ayam Kampung
1.135
-
Itik
112
-
Geografi
Desa Pesucen terletak pada ketinggian 296.83 meter di atas permukaan laut. Curah hujan mencapai 250 mm dan suhu udara rata-rata adalah 29°C. Wilayahnya terdiri dari lahan pertanian (2,59 km2), lahan perkebunan (0,67 km2), lahan perkampungan (0,41 km2) dan lain-lain (0,28 km2)
Batas
Batas-batas wilayah desa Pesucen adalah sebagai berikut: