Pertempuran Tornio (1918)
Pertempuran Tornio adalah pertempuran dalam Perang Saudara Finlandia yang terjadi di kota Tornio antara kaum Putih dan kaum Merah. Daftar Tempur Merah dan PutihKaum Putih di kota tersebut, telah mengorganisir dirinya menjadi sebuah Unit Garda Putih pada tanggal 15 Januari, dan berjumlah sekitar 73 anggota. Dengan meningkatnya ketegangan, pada tanggal 30 Januari, 175 kaum Jaeger datang dari Haparanda, Swedia dan bergabung dengan Garda Putih yang sudah terorganisir. Pada hari berikutnya, Mayor Friedel Jacobsson yang merupakan pejabat militer berpangkat tertinggi di Tornio, mengambil alih komando Garda Putih di kota tersebut. Mereka dipersenjatai dengan baik, memiliki 4 senapan mesin.[1] Kaum Merah telah mengorganisir dirinya menjadi sebuah Garda Merah pada bulan November 1917, yang awalnya terdiri dari sekitar 300 orang, tetapi sekitar 90 di antara mereka dibawa ke Oulu pada tanggal 1 Februari, menyisakan 200 kaum Merah di kota tersebut. Kaum Merah juga didukung oleh Garnisun Rusia setempat, yang jumlahnya telah berkurang dengan cepat, memiliki sekitar 1.300 orang di Tornio pada musim gugur, dengan tersisa 450 orang di antara mereka ketika konflik dimulai.[1] PertempuranSasaran pertama pertempuran ini adalah sekolah menengah setempat yang bernama Peräpohjolan Opisto, di mana ada sekitar 50 Garnisun Rusia. Semuanya menyerah, dan sekolah menengah telah dibersihkan pada pukul 15:00. Pada pukul 15:00, Kelompok Garda Putih lainnya telah maju menuju Stasiun Kereta Api. Pada waktu yang bersamaan, Garda Putih Sipil menyeberangi Sungai Torne dari Suensaari ke posisi aman. Pada pukul 16:30, Kelompok Mikko Kohonen and Tauno Jovenen, yang dipimpin oleh Jacobbson, terlibat konflik dengan tentara Rusia dan Merah di bagian Utara Stasiun Kereta Api. Tentara Rusia telah menyiapkan posisi di tikungan rel kereta api menuju Kemi, tetapi beberapa laporan menyebut bahwa beberapa tentara Rusia mungkin telah melepaskan tembakan dari kendaraan Medis, dari sana mereka menembaki posisi tentara Putih. Namun mereka harus menyerah dalam pertempuran, dan beberapa dari tentara Rusia melarikan diri ke Swedia. Wallenius memajukan pasukannya ke bagian Selatan Stasiun Kereta Api, di mana setelah beberapa jam bertempur, tentara Merah menyerah. Hari berikutnya, Garnisun Rusia yang masih tersisa di Gereja Alatornio menyatakan menyerah.[2] Garda Merah Tornio tidak terlibat dalam pertempuran, sebaliknya mereka menyerah secara massal.[1] Referensi
|