Persepuluhan atau perpuluhan adalah kegiatan memberikan 10% dari penghasilan kepada tempat ibadah.[1] Sekarang persepuluhan biasanya dilakukan dengan sukarela dan dibayar dengan uang, cek, atau saham. Dulunya persepuluhan dibayar dalam bentuk produk pertanian atau sejenisnya. Yahudi Ortodoks umumnya melaksanakan ma'aser kesafim (memberikan 10% dari pendapatan mereka untuk amal). Di Israel modern, orang-orang Yahudi masih tetap mengikuti hukum persepuluhan pertanian, seperti ma'aser rishon, terumat ma'aser, dan ma'aser sheni, tetapi tidak melaksanakan persepuluhan hewan karena tidak ada Bait Allah yang berdiri[2].
Albright, W. F. and Mann, C. S. Matthew, The Anchor Bible, Vol. 26. Garden City, New York, 1971.
The Assyrian Dictionary of the Oriental Institute of the University of Chicago, Vol. 4 "E." Chicago, 1958.
Fitzmyer, Joseph A. The Gospel According to Luke, X-XXIV, The Anchor Bible, Vol. 28A. New York, 1985.
Grena, G.M. (2004). LMLK--A Mystery Belonging to the King vol. 1. Redondo Beach, California: 4000 Years of Writing History. ISBN0-9748786-0-X.
Speiser, E. A.Genesis, The Anchor Bible, Vol.1. Garden City, New York, 1964.
Kelly, Russell Earl, "Should the Church Teach Tithing? A Theologian's Conclusions about a Taboo Doctrine," IUniverse, 2001.
Matthew E. Narramore, "Tithing: Low-Realm, Obsolete & Defunct" - April 2004 - (ISBN 0-9745587-02)
Croteau, David A. "You Mean I Don't Have to Tithe?: A Deconstruction of Tithing and a Reconstruction of Post-Tithe Giving" (McMaster Theological Studies)