Gereja Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental dan Katolik Timur, meskipun membolehkan pria menikah untuk ditahbiskan, tak membolehkan pernikahan rohaniwan setelah penahbisan. Para imam paroki mereka sering kali menikah, namun harus menikah sebelum ditahbiskan menjadi imam—meskipun mereka dapat menikah saat masih masuk seminari.[1] Namun, para imam yang menikah dalam Gereja-gereja tersebut tak dapat ditahbiskan menjadi uskup.