Perjanjian Damai Israel-Mesir (bahasa Arab: معاهدة السلام المصرية الإسرائيلية, Mu`āhadat as-Salām al-Masrīyah al-'Isrā'īlīyah; bahasa Ibrani: הסכם השלום בין ישראל למצרים, Heskem HaShalom Bein Yisrael LeMitzrayim) ditandatangani di Washington, DC pada 26 Maret 1979, setelah Persetujuan Camp David 1978.
Perjanjian ini mengundang kontroversi. Negara-negara Arab, terutama orang Palestina, mengutuknya dan menganggap perjanjian ini sebagai pengkhianatan. Yasser Arafat menyatakan "Biarkan mereka menandatangani apa yang mereka suka. Kedamaian palsu tidak akan berlangsung."[1] Di sisi lain, perjanjian ini membuat Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin mendapat hadiah nobel perdamaian. Namun, Anwar Sadat menjadi tidak populer di negara-negara Arab dan negaranya sendiri. Ketidakpopulerannya terus berkembang, hingga berujung pada pembunuhan Anwar Sadat pada 6 Oktober 1981.[2]