Peremajaan kota (bahasa Inggris: urban renewal atau urban regeneration), merupakan suatu program pembangunan kembali pada lahan di daerah dengan penggunaan lahan perkotaan yang kepadatannya sedang hingga tinggi. Selama ini pembaruan telah mencatat berbagai keberhasilan maupun kegagalan. Perwujudannya secara modern dimulai pada akhir abad ke-19 di negara-negara maju dan mengalami suatu fase yang intens pada akhir tahun 1940-an – dalam arti rekonstruksi. Proses tersebut telah berdampak besar pada banyak lanskap perkotaan, dan berperan penting dalam sejarah dan demografi kota-kota di seluruh dunia.
Pembaruan perkotaan mencakup berbagai relokasi usaha/bisnis, pembongkaran struktur bangunan, relokasi penduduk, dan penggunaan suatu instrumen hukum untuk mengambil alih properti perorangan atau swasta demi proyek-proyek pembangunan yang diprakarsai pemerintah kota. Proses ini juga dilakukan di daerah pedesaan, disebut sebagai pembaruan desa, walaupun mungkin tidak persis sama dalam praktiknya.[1]
Dalam beberapa kasus, pembaruan dapat mengakibatkan rebakan kota dan berkurangnya kemacetan bila wilayah kota tersebut menerima jalan raya dan tol.[2]
Klemek, Christopher (2011). The Transatlantic Collapse of Urban Renewal, Postwar Urbanism from New York to Berlin. Chicago: Univ. of Chicago Press. ISBN 0-226-44174-1.
Grogan, Paul, Proscio, Tony, Comeback Cities: A Blueprint for Urban Neighborhood Revival, 2000. (Business Week review of "Comeback Cities")
Pernice, Nicolas M., M.S. "Urban redevelopment of Lawrence, MA a retrospective case study of the Plains Neighborhood", 2011, 136 pages ISBN 978-1-267-21849-0
Zipp, Samuel. Manhattan Projects: Rise & Fall of Urban Renewal in Cold War New York. New York: Oxford University Press, 2010.