Perdarahan Subdural
A Perdarahan Subdural (PSD) terjadin ketika kumpulan darah terbentuk diantara lapisan dalam duramater dan lapisan arachnoid dari selaput meninges yang menutupi otak.[4] Gejala PSD antara lain sakit kepala, kebingungan, perubahan kepribadian, dan hilang kesadaran.[2] Komplikasi PSD antara lain herniasi otak dan kejang.[4] Hal ini biasa terjadi akibat cedera otak traumatik, yang menyebabkan perlukaan dari vena yang saling terhubung pada ruang subdural.[4] Cedera pada anak dapat terjadi dengan tidak disengaja atau disengaja.[4] Sebab non-trauma antara lain obat antikoagulan, aneurisme, tumor otak, pasca tindakan pungsi lumbal, atau terjadi secara spontan.[1] Alkoholisme juga termasuk faktor risiko.[2] Diagnosis PSD dilakukan dengan menggunakan CT scan.[3] Pengobatan dapat berupa pembedahan jika perdarahan terjadi secara tiba tiba dan berukuran besar.[1]Pembedahan yang dilakukan biasanya adalah kraniotomi atau burr holes.[2] Pada PSD berukuran kecil dapat dilakukan observasi.[2] Perdarahan subdural akut mengenai 5 sampai 25% orang yang mengalami cedera kepala berat.[5] Perdarahan subdural kronik mengenai 3 dari 100000 orang per tahun. [6] PSD lebih sering terjadi pada usia muda dan tua. [4] Perdarahan subdural akut menyebabkan kematian sebanyak 50 sampai 90% kasus.[1]Perdarahan subakut dan kronik berhubungan dengan hasil pengobatan yang lebih baik [4] References
|
Portal di Ensiklopedia Dunia