C. sempervirens merupakan pohon konifer dari ordoPinales berukuran sedang dan selalu hijau. Tingginya mencapai 35 m (115 kaki), dengan pucuk kerucut, dahan-dahan yang merata dan cabang-cabang kecil yang menggantung lepas.[2] Usianya sangat panjang, sejumlah pohon dikabarkan berusia lebih dari 1000 tahun.
Pohon perau kuno di Iran
Perau mediterania, Cupressus sempervirens, merupakan pilihan utama untuk taman-taman di Iran. Dalam semua Taman Persia terkenal, seperti Fin Garden, Mahaan, Dowlat-Abad, dan lain-lain, pohon ini berperan penting dalam desainnya. Pohon perau mediterania tertua adalah Sarv-e-Abarkooh ("Sanobar Abarqu";Cypress of Abarqu) di provinsi Yazd, Iran. Usianya diperkirakan sekitar 4.000 tahun.[3]
Simbolisme
Dalam karya klasik kuno, pohon perau merupakan lambang "kedukaan" dan pada zaman modern tetap menjadi pohon utama di kuburan baik di dunia Muslim dan Eropa. Dalam tradisi klasik, pohon saru dikaitkan dengan kematian dan dunia bawah dalam mitologi Yunani, karena pohon ini gagal untuk tumbuh kembali bila dipotong terlalu banyak. Rumah-rumah di Atena yang sedang berkabung dihiasi dengan cabang berdaun pohon saru.[4] Perau digunakan untuk membersihkan udara pada saat kremasi.[5] Merupakan tumbuhan yang cocok untuk membuat rangkaian bunga melingkar (wreath) untuk menghiasi patung-patung dewa Pluto, penguasa dunia bawah dalam mitologi.[6]
Referensi
^"BSBI List 2007". Botanical Society of Britain and Ireland. Diarsipkan dari versi asli(xls) tanggal 2015-01-25. Diakses tanggal 2014-10-17.
^See also Uses section for the differing cultivated variants