Perang Belanda–Portugal |
---|
Armada Belanda mengepung Olinda. |
Tanggal | 1602–1663 |
---|
Lokasi | Samudra Atlantik: Brasil, Afrika Barat, Afrika Selatan; Samudra Hindia: India, Hindia Timur, Indochina; Tiongkok |
---|
Hasil |
Perjanjian Den Haag Pembentukan Imperium Belanda Perang Restorasi Portugal, kemenangan Portugal di Amerika Selatan, Goa, Diu dan Afrika, kemenangan Belanda di Timur, Malabar, Banten, Ambon, Pantai Emas |
---|
|
Pihak terlibat |
---|
Imperium Portugal (awalnya di bawah kekuasaan Habsburg) Didukung oleh: Kastilia (hingga 1640) Kerajaan Cochin Tupi Potiguara |
Republik Belanda Didukung oleh: Kerajaan Inggris (hingga tahun 1640) Kesultanan Johor Kerajaan Kandy Kerajaan Kongo Kerajaan Ndongo-Matamba Rio Grande Tupis Nhandui Tarairiu Tribe |
Tokoh dan pemimpin |
---|
Wizurai Pedro da Silva Kapten Tinggi António Teles de Meneses Komandan Nuno Álvares Botelho Gubernur Jenderal Matias de Albuquerque Martim Afonso de Castro Laksamana Don Fadrique de Toledo Osório Salvador de Sá |
John Maurice dari Nassau Piet Pieterszoon Hein Cornelis Matelief de Jonge Laksamana Adam Westerwolt Jenderal Gerard Pietersz. Hulft Earl Cumberland |
Perang Belanda–Portugal adalah konflik bersenjata antara Belanda (Perusahaan Hindia Timur Belanda dan Perusahaan Hindia Barat Belanda) melawan Imperium Portugal. Konflik ini dimulai pada tahun 1602. Belanda menyerang koloni Portugal di Amerika, Afrika, India, dan Timur Jauh. Perang ini dapat dikatakan sebagai perpanjangan dari Perang Delapan Puluh Tahun di Eropa antara Spanyol dengan Belanda karena saat itu pemilik mahkota Portugal dan Spanyol adalah orang yang sama. Namun, konflik ini tidak ada kaitannya dengan perang di Eropa dan meletus karena upaya Belanda untuk menguasai perdagangan. Inggris juga membantu Belanda dalam menghadapi Portugal.
Portugal berhasil memenangkan perang di Amerika Selatan dan Afrika, sementara Belanda menang di Timur Jauh dan Asia Selatan.
Pranala luar