Penomoran BekkerPenomoran Bekker adalah bentuk baku kutipan karya-karya Aristoteles. Penomoran ini didasarkan pada nomor halaman yang digunakan dalam edisi Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia yang menyimpan karya terlengkap Aristoteles. Penomoran ini dinamakan dari filolog klasik Immanuel Bekker (1785–1871) yang merintis sistem penomoran ini. Sistem ini kadang-kadang disebut sebagai penomoran Berlin karena akademi tersebut terletak di Berlin.[1] Penomoran Bekker terdiri dari hingga tiga koordinat terurut, atau potongan informasi: nomor, huruf a atau b, dan nomor lain, yang masing-masing mengacu pada nomor halaman naskah Yunani karya Aristoteles edisi Bekker, kolom halaman (halaman baku edisi Bekker memiliki tepat dua kolom), dan nomor baris (jumlah keseluruhan baris biasanya berkisar antara 20-40 pada kolom atau halaman tertentu dalam edisi Bekker). Misalnya, nomor Bekker yang menunjukkan awal dari Ethika Nikomakheia adalah 1094a1, yang sesuai dengan halaman 1094 edisi Bekker, kolom pertama (kolom a), baris 1.[2] Penomoran Stephanus adalah sistem pembanding untuk mengacu pada karya-karya Plato, dan penomoran Diels–Kranz adalah sistem pembanding untuk filsafat pra-Sokrates. Tidak seperti penomoran Stephanus, yang didasarkan pada terjemahan tiga jilid karya Plato dan yang mendaur ulang nomor halaman rendah di tiga jilid, memperkenalkan kemungkinan keambiguan jika karya atau jilid Platonis tidak ditentukan, nomor halaman Bekker menggilir dari 1 hingga akhir Corpus Aristotelicum terlepas dari volumenya, tanpa memulai dari awal untuk volume tertentu lainnya. Oleh karena itu, penomoran Bekker memiliki keuntungan bahwa notasinya tidak ambigu sebagai informasi numerik yang padat, meskipun bergantung pada urutan karya Aristoteles seperti yang disajikan dalam edisi Bekker. Karya-karya Aristoteles dengan nomor BekkerDaftar berikut lengkap. udul-judul diberikan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Revised Oxford Translation.[3] Judul bahasa Yunani dan Latin yang masih sering digunakan oleh para sarjana juga dicantumkan.
Karya-karya Aristoteles yang tidak memiliki nomor BekkerAthenaion PoliteiaAthenaion Politeia tidak dimasukkan dalam edisi Bekker karena pertama kali diedit pada tahun 1891 dari gulungan papirus yang diperoleh pada tahun 1890 oleh Museum British. Referensi baku untuk itu adalah dengan nomor bagian (dan subbagian). KepinganKepingan-kepingan yang bertahan dari banyak karya Aristoteles yang hilang dimasukkan dalam jilid kelima edisi Bekker, disunting oleh Valentin Rose. Kepingan itu tidak dikutip oleh penomoran Bekker, tetapi menurut penomoran kepingan. Edisi pertama kepingan Aristoteles oleh Rose adalah Aristoteles Pseudepigraphus (1863). Seperti judulnya, Rose menganggap semua ini palsu. Penomoran kepingan dalam edisi revisi oleh Rose, diterbitkan dalam seri Teubner, Aristotelis qui ferebantur librorum fragmenta, Leipzig, 1886, masih sering digunakan (ditandai R3), meskipun ada edisi yang lebih baru dengan penomoran yang berbeda oleh Olof Gigon (diterbitkan tahun 1987 sebagai vol. 3 baru dalam dalam cetakan ulang edisi karya Bekker penerbit Walter de Gruyter), dan edisi de Gruyter baru oleh Eckart Schütrumpf sedang dalam persiapan.[4] Penggunaan dalam kutipanUntuk mengutip karya Corpus Aristotelicum atau bagiannya, nomor Bekker dapat digabungkan dengan nomor buku, bab, dan baris untuk memberikan referensi yang tepat. Dengan ketentuan akademis, dan terlepas dari gaya kutipan yang umumnya diikuti di seluruh karya akademis, penomoran halaman dalam kutipan Aristoteles akan berbentuk umum: Nomor buku. Nomor bab, Nomor Bekker nomor baris..[5] Misalnya, kutipan dari (Metaphysics, 1.9,991b9-20) akan mengacu pada baris 9-20 pada halaman 991b bab 9 dalam Kitab I Metaphysics. Lihat pulaReferensi
|