Filsafat pra-Sokrates
Filsafat Pra-Sokrates adalah filsafat kuno dari Yunani sebelum Sokrates (termasuk aliran filsafat kontemporer setelah Sokrates yang tidak dipengaruhi pemikiranya[1]). Pada Era Klasik, filsuf pra-sokrates disebut physiologoi (bahasa Yunani: φυσιόλογοι; bahasa Inggris: natural philosophers, dalam bahasa Indonesia, filsuf fisik atau filsuf alam).[2] Aristoteles menyebut mereka physikoi ("physicists", dari kata physis, "alam") karena mereka memikirkan penjelasan alamiah dari suatu peristiwa, yang bertentangan dengan theologoi (teologiawan) kuno, yang filosofinya berdasar pada pemikiran supranatural.[3] Diogenes Laërtius membedakan physiologoi kedalam dua grup, Ionian dan Italiote, masing-masing dipimpin oleh Anaximander dan Pythagoras.[4] Hermann Diels mempopulerkan istilah pra-sokratik dalam Die Fragmente der Vorsokratiker (The Fragments of the Pre-Socratics) pada tahun 1903. Bagaimanapun, istilah pra-Sokratik telah digunakan dalam tulisan karya George Grote's Plato and the Other Companions of Sokrates pada tahun 1865. Edouard Zeller juga dikenal atas pembagian pemikiran sebelum dan sesudah sokrates.[5] Analisis utama dari pemikiran pra-Sokratik telah dilakukan oleh Gregory Vlastos, Jonathan Barnes, dan Friedrich Nietzsche dalam karyanya Philosophy in the Tragic Age of the Greeks. Kadang-kadang sulit untuk membedakan dasar argumen Prasokratik yang mendukung paradigma pemikiran mereka. Ketika banyak dari mereka menghasilkan karya-karya penting, tidak ada teks yang bisa diselamatkan dalam bentuk utuh. Semuanya hanya berupa kutipan dari filsuf-filsuf terdahulu (sering kali bias), sejarah, dan kadang-kadang berupa potongan teks. Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luarLihat entri en:Presocratic di kamus bebas Wiktionary.
|