Penghalang Israel–Mesir

Bagian depan baru, utara Eilat
Perbatasan Israel–Mesir lama di dekat Nitzana.
Perbatasan antara Mesir (di sisi kiri) dan Gaza dan Israel (di sisi kanan) adalah salah satu dari beberapa perbatasan yang terlihat dari ruang angkasa. Kota Rafah, yang terpisah oleh perbatasan di sebuah bagian Mesir dan sebuah bagian Gaza, terletak di tengah gambar tersebut. Perbedaan bentuk tanah dalam kawasan yang tak ditanami adalah hasil dari pemamahan berlebihan di sisi perbatasan Mesir.[1] Gambar diambil dari International Space Station.

Penghalang Israel–Mesir (atau perbatasan Israel–Mesir; Nama proyek: Hourglass, Ibrani: שְׁעוֹן הַחוֹל, Sha'on HaḤol, artinya. jam pasir) merujuk kepada sebuah penghalang perbatasan yang dibangun oleh Israel di sepanjang bagian perbatasannya dengan Mesir. Perbatasan tersebut awalnya dijadikan tempat masuknya para migran ilegal dari negara-negara Afrika.[2] Pembangunannya disetujui pada 12 Januari 2010[3] dan dimulai pada 22 November 2010.[4][5] Namun, setelah gerakan pemberontakan meningkat di sepanjang perbatasan selatan pada 2011, Israel meningkatkan proyek barrier baja untuk meliputi kamera, radar dan detektor gerak. Pada Januari 2013, pembangunan barrier tersebut terselesaikan dalam bagian utamanya.[6] Bagian terakhir dari perbatasan tersebut diselesaikan pada Desember 2013.[7]

Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan India, mengirim para delegasi ke Israel untuk mempelajari keamanan perbatasan dan berbagai teknologi yang dipakai oleh IDF untuk mengamankan perbatasan Israel, termasuk perbatasan Israel–Mesir. Beberapa negara tersebut menerapkan teknologi tersebut sebagai bagian dari perbatasan mereka sendiri.

Memiliki panjang sekitar 152 mil (245 km),[8][9][10] perbatasan tersebut terbentang dari Rafah sampai Eilat dan memakai waktu pembangunan selama tiga tahun dengan biaya sekitar NIS1.6 miliar ($450 juta), menjadikannya salah satu proyek terbesar dalam sejarah Israel.[7]

Lihat pula

Media tentang Israel-Egypt border fence di Wikimedia Commons

Referensi