Pada tahun 1655, Persemakmuran Inggris yang dipimpin oleh Oliver Cromwell memutuskan untuk menyatakan perang terhadap Spanyol. Fanatisme agama berperan dalam pengambilan keputusan ini karena kelompok puritan yang menguasai Persemakmuran membenci agama Katolik yang merupakan agama mayoritas di Spanyol. Selain itu, Inggris juga memiliki pasukan yang besar dengan panglima-panglima yang ambisius, dan Cromwell ingin membuat mereka sibuk dengan kampanye militer di wilayah lain yang jauh dari daratan Inggris. Ditambah lagi, diyakini perang melawan Spanyol adalah urusan yang gampang dan menguntungkan.[3]
Cromwell lalu memerintahkan ekspedisi ke Karibia untuk merebut koloni-koloni Spanyol di situ. Ekspedisi yang disebut "Rancangan Barat" (Western Design) ini ditugaskan kepada Jenderal Robert Venables, sementara Laksamana Sir William Penn menjadi panglima armada yang terdiri dari 34 kapal. Wewenang mereka dibatasi oleh dua Komisioner Sipil yang ditugaskan oleh Cromwell untuk memastikan agar Venables dan Penn tetap setia dengannya. Ekspedisi ini diharapkan dapat merebut koloni Santo Domingo, Kuba, dan Puerto Riko.[4]
Invasi
Cuaca yang tidak memadai mempersulit upaya Inggris untuk mendarat di dekat sasaran pertama mereka, yaitu kota Santo Domingo. Mereka pada akhirnya mendarat pada 13 April 1655. Namun, 13.000 prajurit Inggris malah mendarat di mulut Sungai Nizao, sekitar 30 mil dari kota.[5] Dibutuhkan waktu empat hari untuk mencapai kota Santo Domingo, sementara pasukan ini kekurangan air, makanan, dan persediaan militer. Mereka disergap dan dikalahkan oleh 200 hingga 300 milisi lokal. Catatan sejarah Spanyol menyatakan bahwa sekitar 1.500 prajurit Inggris tewas, terluka, dan/atau ditangkap. Sementara itu, armada Inggris mencoba membombardir kota, tetapi upaya ini tidak membuahkan hasil, dan kapal-kapal ini lalu berlayar untuk mengangkut prajurit-prajurit Inggris yang selamat.[1]
Dampak
Walaupun Inggris gagal merebut Santo Domingo, pasukan ekspedisi Inggris berlayar ke Jamaika dan berhasil merebutnya setelah pertempuran selama enam hari.[6] Pada akhirnya Venables dan Penn dipermalukan oleh kekalahan di Santo Domingo dan dijebloskan ke penjara di Menara London.[7]
Berkat keberanian Gubernur Don Bernardino de Meneses y Bracamonte dalam mempertahankan Santo Domingo, tempat berlangsungnya pertempuran dinamai darinya untuk menghormatinya: Puerta del Conde.[8]
^"El Baluarte del Conde". DiarioLibre.com. 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-02. Diakses tanggal 2010-07-28.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)