Penembakan Sekolah Dasar Sandy Hook terjadi pada tanggal 14 Desember2012, seorang pria berpakaian hitam dan bersenjatakan dua pistol memasuki Sekolah Dasar Sandy Hook di desa Sandy Hook di Newtown, Connecticut, dan menewaskan 27 orang, termasuk dua puluh anak-anak, dalam penembakan massal. Tiga anak yang ditembak di tempat kejadian dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, di mana dua meninggal karena luka-luka. Itu adalah penembakan sekolah kedua paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat, setelah pembantaian Virginia Tech pada tahun 2007.[7]
Si penembak, Adam Lanza, umur 20, membunuh dirinya sendiri selama insiden ini.[5] Sebelum melakukan penembakan di sekolah, ia menembak dan membunuh ibunya di tempat tinggal mereka bersama di Connecticut.[8]
Pacar Lanza dan teman-temannya dilaporkan hilang di New Jersey.[9] Kakak laki-laki Lanza, Ryan dimintai keterangan oleh Polisi Negara Bagian Connecticut dan FBI, tetapi tidak dipanggil sebagai tersangka.[10]
Penembakan
Pihak berwenang menemukan dua pistol 9mm dari tempat kejadian: satu Glock dan satu Sauer SIG.[2][11] Sebuah senapan dengan kaliber 223 yang diproduksi oleh BBushmaster Firearms International ditemukan di belakang sebuah mobil di tempat parkir, namun tidak digunakan di sekolah.[2] Senjata dimiliki dan terdaftar secara resmi atas nama ibu tersangka.[12] Pria bersenjata itu mengenakan peralatan militer hitam dan meninggal karena bunuh diri.[13][14]
Kelas tempat ibu penembak, Nancy Lanza, bekerja sebagai guru TK adalah tempat mayoritas korban.[15] Ibu tersangka tidak berada di sekolah pada saat insiden terjadi; ia ditembak di wajah dan dibunuh oleh si penembak sebelum berangkat ke sekolah.[8][16]
Kepala sekolah, yang diidentifikasi oleh polisi bernama Dawn Lafferty Hochsprung, usia 47, dan psikolog sekolah, Mary Sherlach, usia 56, berada di antara orang-orang yang tewas.[17][18][19] Hochsprung dipuji oleh polisi karena membantu untuk menyelamatkan orang lain dengan mengaktifkan sistem pengumuman publik dari kantor dan berteriak untuk memperingatkan ke seluruh sekolah sebelum dirinya ditembak.[20] Penjaga juga berlari di lorong-lorong kelas untuk memperingatkan secara pribadi.[21]
Tersangka
Otoritas polisi mengatakan bahwa penembak adalah Adam Lanza, usia 20 tahun.[5] Sumber polisi lainnya awalnya melaporkan nama yang salah, memberikan nama saudara Adam yang lebih tua, Ryan Lanza, usia 24, karena kesalahan.[22] Beberapa media secara keliru menunjukkan foto dari halaman Facebook seorang pria dengan nama yang sama dengan Ryan.[23] Ryan Lanza telah ditahan oleh polisi untuk dimintai keterangan, menurut sumber polisi yang tidak disebutkan namanya.[16]
Menanggapi penembakan tersebut, Gubernur ConnecticutDan Malloy mengungkapkan pernyataannya di sebuah media. Ia menyebut serangan itu sebagai "tragedi yang tidak terperikan", dan mengatakan "Anda tidak akan pernah bisa menyiapkan diri" untuk peristiwa seperti ini.
[27]
Sebuah acara renungan yang dihadiri oleh ratusan orang diadakan di dekat Gereja St. Rose Lima pada malam harinya, Gubernur Connecticut Dan Malloy adalah salah satu dari beberapa pembicara dalam acara tersebut.[28] Di Washington, sekitar 200 orang menyalakan lilin untuk para korban di luar Gedung Putih.[29]
Pada pukul 12:41 p.m. EST, juru bicara Gedung PutihJay Carney merilis pernyataan singkat yang mengungkapkan bahwa Presiden Amerika SerikatBarack Obama menyatakan "simpati yang teramat besar bagi keluarga korban yang terkena dampak."[30] Presiden Obama menyampaikan pidato di televisi pada pukul 3:16 p.m. EST pada hari yang sama, menyatakan: "Kita harus membantu bersama-sama dan mengambil tindakan yang berarti untuk mencegah terjadinya tragedi seperti ini, terlepas dari politik. Hibur mereka yang hancur hatinya dan sembuhkan luka mereka." Obama menjeda pidatonya dua kali untuk menenangkan diri dan mengusap air matanya.[31][32] Ia juga menghimbau untuk mengibarkan bendera setengah tiang di Gedung Putih dan kantor-kantor pemerintah federal AS lainnya di seluruh dunia untuk menghormati para korban.[33]juru bicara DPRJohn Boehner juga memerintahkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang di Capitol.[34] Menanggapi pernyataan Presiden Obama, Wali kota New York CityMichael Bloomberg berkata: "Presiden Obama sudah benar dengan mengirim ucapan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban. Namun negara membutuhkannya untuk mengirim RUU pada Kongres untuk memperbaiki masalah ini. Menghimbau untuk melakukan 'tindakan yang berarti' saja tidak cukup."[35]
Pada hari penembakan, Google mempersembahkan penghormatan untuk para korban dengan menampilkan foto sebuah lilin di halaman utamanya disertai dengan kalimat "Hati kami bersama dengan keluarga dan masyarakat Newton, Connecticut."[36]
Internasional
Perdana Menteri AustraliaJulia Gillard merilis sebuah siaran pers, menyatakan bahwa rakyat Australia "berbagi shock dengan rakyat Amerika atas tindakan yang yang tidak masuk akal ini. Sebagai saudara dan saudari, sebagai sahabat warga Amerika, kami berkabung atas hilangnya nyawa anak-anak yang masa depannya telah direnggut. Kami berdukacita atas tewasnya para guru pemberani yang berusaha untuk menyelamatkan masa depan siswa-siswa mereka."[37]
Perdana Menteri KanadaStephen Harper menulis di akun Twitter nya: "Berita ini mengerikan. Pikiran dan doa dari warga Kanada mengiringi siswa-siswa dan keluarga di Connecticut yang dilanda oleh kekerasan di luar akal sehat."[38]
Kepala Kebijakan Luar NegeriUni EropaCatherine Ashton menyatakan: "saya ingin mengungkapkan keterjutan saya setelah penembakan tragis di sebuah sekolah di Connecticut hari ini," dia juga berkata, "saya memikirkan para korban, keluarga mereka, dan warga Amerika yang sedang dilanda kesulitan."[39]
Perdana Menteri Britania RayaDavid Cameron menulis di Twitter: "Doa saya bersama dengan mereka yang menjadi korban dalam penembakan di Connecticut."[41] Dalam pesannya kepada Presiden Obama, Ratu Elizabeth menyatakan: "saya sangat terkejut dan prihatin saat mengetahui hilangnya nyawa di Newton, Connecticut hari ini; khususnya kabar bahwa sebagian besar yang tewas adalah anak-anak." Dia menambahkan bahwa Pangeran Philip juga mengungkapkan rasa simpati yang tulus kepada Obama dan rakyat Amerika Serikat.[42]
Sekretaris Jenderal PBBBan Ki-moon menyuarakan ungkapan "belasungkawa terdalamnya" terhadap para korban, menyebutnya sebagai "pembantaian yang mengejutkan".[42]
Dalam sebuah surat yang dibacakan oleh seorang imam selama acara Vigil, Paus Benediktus XVI menyatakan "saya meminta Tuhan bapa kita untuk menghibur semua orang yang berkabung dan menguatkan semua masyarakat dengan kekuatan spiritual, harapan, dan rekonsiliasi cinta."[43]
^ abRichard Esposito, Candice Smith, and Christina Ng (December 14, 2012). "20 Children Died in Newtown, Conn., School Massacre". ABC News. Associated Press. Diakses tanggal December 14, 2012.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Tom Cleary (December 14, 2012). "Second victim identified". Connecticut Post. Diakses tanggal December 14, 2012.
^"27 dead including 20 children, gunman in Newtown shooting". Stamford Advocate. December 14, 2012. Diakses tanggal December 14, 2012. Hochsprung is being credited with helping to save others by activating the school's public address system during the initial flurry of bullets, according to a law enforcement source.