Pemberontakan Jacobite 1745
Pemberontakan Jacobite 1745, juga dikenal dengan nama Pemberontakan Empat Puluh Lima (bahasa Gaelik Skotlandia: Bliadhna Theàrlaich [ˈbliən̪ˠə ˈhjaːrˠl̪ˠɪç], "Tahun Charles"), adalah upaya yang dilancarkan oleh Charles Edward Stuart untuk merebut kembali tahta Britania Raya untuk ayahnya, James Francis Edward Stuart. Perang ini berlangsung selama Perang Pewaris Austria, ketika sebagian besar pasukan Britania sedang ditugaskan di Eropa, dan merupakan pemberontakan Jacobite yang terakhir. Charles memulai pemberontakan pada tanggal 19 Agustus 1745 di Glenfinnan di Dataran Tinggi Skotlandia. Ia berhasil merebut kota Edinburgh dan memenangkan Pertempuran Prestonpans pada bulan September. Pada saat diadakannya pertemuan dewan pada bulan Oktober, orang-orang Skotlandia bersedia menyerang Inggris setelah Charles meyakinkan mereka bahwa mereka akan didukung oleh kelompok Jacobite Inggris dan juga akan didukung oleh pendaratan pasukan Prancis di Inggris selatan. Maka dari itu, pasukan Jacobite memasuki Inggris pada awal bulan November dan mencapai kota Derby pada tanggal 4 Desember. Namun, apa yang dijanjikan oleh Charles tidak terwujud: kaum Jacobite Inggris tidak datang untuk membantu Charles dan Prancis juga tidak mendaratkan pasukan di Inggris selatan, sementara pasukan pemberontak berada jauh dari wilayah Skotlandia dan kalah jumlah dengan pasukan pemerintah yang lebih besar. Maka dari itu mereka kemudian memutuskan untuk mundur. Keputusan untuk menyerang Inggris memang didukung oleh sebagian besar pemimpin Jacobite, tetapi mengakibatkan perpecahan antara orang Skotlandia dengan Charles. Meskipun berhasil menang di Falkirk Muir pada Januari 1746, Pertempuran Culloden pada bulan April mengakhiri pemberontakan ini. Charles melarikan diri ke Prancis dan akhirnya meninggal dunia di Roma pada tahun 1788. Referensi
|