Pasar tradisional di Jawa Barat berjumlah 700 pasar pada tahun 2005. Namun jumlahnya mengalami penurunan menjadi 100 pasar pada tahun 2010. Penyebab berkurangnya jumlah pasar tradisional di Jawa Barat ialah kalah bersaing dengan pasar modern. Kemitraan telah diadakan oleh pasar-pasar tradisional di Jawa Barat dengan Bank Indonesia khususnya untuk klaster bawang merah di Kabupaten Cirebon.
Jumlah
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia mencatat bahwa pada tahun 2005, jumlah pasar tradisional di Jawa Barat sebanyak 700 pasar. Sementara jumlah pedagang yang berjualan di dalamnya sebanyak 5 juta orang. Namun, jumlah pasar tradisional di Jawa Barat terus berkurang setiap tahunnya akibat kerusakan infrastruktur sebesar 5-7% dan sepi pengunjung.[1]
Persaingan
Kondisi pasar tradisional di Jawa Barat mengalami keterpurukan sejak tahun 2005. Penyebabnya adalah meningkatnya jumlah pasar modern yang beroperasi di Jawa Barat. Sedikitnya sebanyak 100 pasar tradisional di Jawa Barat ditutup terhitung awal tahun 2010. Penyebabnya adalah sepi pengunjung.[1] Akibat kalah bersaing dengan pasar modern, pendapatan para pedagang di pasar tradisional di Jawa Barat mengalami penurunan hingga 30%.[1]
Kemitraan
Pasar tradisional di Jawa Barat telah mengadakan kemitraan dengan Bank Indonesia untuk membentuk sebuah klaster. Bank Indonesia dan Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil mencatat bahwa klaster di wilayah Jawa Barat adalah klaster bawang merah. Klaster ini khususnya diadakan di Kabupaten Cirebon.[2]
Referensi
- ^ a b c Azis SR, Abdul (2018). Ekonomi Politik Monopoli: Negara Pelayan Kapitalis & Kuasa Korporasi dalam Bisnis Pasar Modern. Surabaya: Airlangga University Press. hlm. 169. ISBN 978-602-473-046-8.
- ^ Tambunan, Tulus (Juli 2020). Pasar Tradisional dan Peran UMKM. Bogor: PT Penerbit IPB Press. hlm. 134. ISBN 978-623-256-070-3.