Pasar Onan Manduamas atau disingkat PO Manduamas adalah sebuah kelurahan yang juga merupakan ibukota atau pusat pemerintahanda dari kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kantor Kelurahan terletak di Jl. Jendral Ahmad Yani No.3 Kelurahan Po. Manduamas, Kecamatan Manduamas. Luas wilayah kelurahan ini sekitar 1,29 km², dan memiliki penduduk pada tahun 2020 berjumlah 5.016 jiwa.[1]
Gambaran Umum
Sejarah Singkat
Pada tahun 1965 PO. Manduamas dulunya bernama Siambatan Napa karena Manduamas di nappa-napa ( di bawah lereng gunung yang berhutankan kayu kapur karena dulunya Manduamas adalah tanah rawa-rawa yang penduduknya sangat sedikit yang turun dari Siambatan ( Pakkat ). Kampungnya dulu adalah KRO. Tumanggor (Kampung Raja Osen Tumanggor). Dengan sebutan Kepala Kampung Siambatan Napa Kecamatan Gaya Baru Barus. KRO.Tumanggor menjabat Kepala Kampung selama 3 tahun S/d 1968.
Setelah itu digantikan oleh Lahidin Marbun sebagai Kepala Kampung Manduamas dan diganti namanya menjadi Kepala kampung Manduamas bukan lagi Kepala kampung Siambatan Napa.Satu Tahun kemudian di 1969 kepala desa Lahidin Marbun digantikan oleh Kepala Kampung baru yaitu Rupan Pinayungan,dan saudara Rupan Pinayungan tidak sempat 1 tahun menjabat sebagai Kepala kampung,Lalu digantikan oleh Kepala Kampung baru yaitu Raja Olop Hasugian. Setahun kemudian Raja Olop digantikan oleh Sakkan Barasa sebagai Kepala Desa oleh Camat Barus DRS. Agumansi Harahap dengan sebutan kepala desa Pasar Onan Manduamas ( PO. Manduamas ) karena pada Sakkan Barasa lah ada pasar di Manduamas yang berlokasi di pasar lama yang kini tempat Puskesmas Manduamas dan Kantor Lurah Sekarang. Sakkan Barasa tidak lama menjabat sebagai Kepala Desa PO. Manduamas karena sakit maka Camat Barus DRS. Agumansi Harahap mengambil inisiatif untuk mengeluarkan SK kepada Sekdes Sakkan Barasa yaitu Ikhwan Rambe menjadi pelaksana Tugas Kepala Desa PO Manduamas.
Setelah 1 tahun menjabat sebagai pelaksa tugas Kepala Desa PO. Manduamas oleh Ikhwan Rambe maka diadakan pemilihan kepala desa dan secara demokrasi dan pemilihan tersebut dimenangkan oleh Ikhwan Rambe menjadi kepala desa selama 3 tahun masa jabatan dan pada masa jabatan Ikhwan Rambe mulai maju ada bantuan gedung sekolah SD, Balai Kesehatan, Pekan yang sulunya di Pasar Lama dipindahkan Ke Pasar sekarang Pekan PO. Manduamas, Kantor perwakilan Camat yang Camat nya Saprun Nadir Simatupang BA.
Setelah 3 Tahun kemudian masa jabatan Ikhwan Rambe habis diadakan lagi pemilihan kades dengan masa bakti 5 tahun juga dimenangkan oleh saudara Ikhwan Rambe,sehingga makin bertambah kemajuan Manduamas dan menjadi Kecamatan Definitif dengan Camat Saprun Nadir Simatupang BA. Semasa Ikhwan Rambe Kepala desa PO. Manduamas 1 tahun lagi masa jabatan kades nya habis, telah diusulkan kepada Bupati Tapanuli Tengah masa itu DRS. Tuani Lumban Tobing supaya PO Manduamas dijadikan menjadi Kelurahan. Setelah masa jabatan Ikhwan Rambe selesai diadakan lagi pemilihan kepala desa secara demokrasi Ikhwan Rambe tidak lagi ikut mencalonkan diri dan pemilihan kades tersebut dimenangkan oleh Sekdes Ikhwan Rambe yaitu Maruli Barutu dengan masa jabatan 7 tahun kepala desa.
Maruli Barutu Menjadi Kades hanya 5 tahun disebabkan bahwa peraturan mendagri telah mengesahkan PO Manduamas menjadi kelurahan dan bukan lagi desa namun karena SK maruli Barutu 7 tahun kepala desa maka bupati Drs. Tuani Lumban Tobing menetapkan saudara Maruli Barutu menjabat sebagai Pejabat sementara Lurah Manduamas selama 2 Tahun tetapi telah diutus Camat Manduamas sebagai SekLur PO. Manduamas dari kantor Camat Arifin Simamora. Untuk membantu lurah dalam menjalankan roda pemerimtahan.
Setelah habis jabatan Maruli Barutu maka Arifin Simamora langsung diangkat menjadi Lurah pertama di PO. Manduamas selama 2 Tahun karena Arifin pensiun. Setelah itu diangkat bupati lagi untuk Lurah PO. Manduamas pada pertengahan September 2017 Zul Amri Batubara sebagai Lurah PO. Manduamas hingga sekarang ini.
Demografi
Penduduk kecamatan manduamas memiliki beragam suku, agama dan adat istiadat, termasuk juga di kelurahan ini. Masyarakat dari suku Batak, umumnya Batak Toba yang bermarga Pasaribu, Limbong, Matondang, Sihombing, Simamora, Marbun, Situmeang, dan juga suku Pesisir merupakan penduduk asli di daerah ini. Ada juga pendatang seperti suku Aceh, yang juga berbatasan ke provinsi Aceh, Jawa, Minangkau, Nias, dan lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Tapanuli Tengah 2020 mencatat, mayoritas penduduk di desa ini memeluk agama Islam yakni 52,92%, yang umumnya dipeluk penduduk Pesisir, Jawa, Aceh, Minangkabau dan sebagian suku Batak. Kemudian yang memeluk agama Kekristenan berjumlah 47,08%, dimana Protestan 36,20% dan Katolik 10,88%, yang umumnya dipeluk penduduk dari suku Batak dan Nias.[2]
Perekonomian
Kecamatan Manduamas yang berbatasan langsung dengan samudera Hindia, sehingga sebagian penduduknya bekerja sebagai pelaut walaupun sebagian lagi jadi petani, dan umumnya penduduknya punya lahan sawah dan sebagian jadi penyadap karet (panders).
Referensi
Pranala luar