Palast der Republik(Bahasa Indonesia: Istana Republik) adalah gedung dimana parlemen Republik Demokratik Jerman (juga dikenal sebagai Jerman Timur), Volkskammer (Kamar Rakyat) bersidang, dan juga menjadi tempat pertunjukkan budaya di Berlin. Terletak di antara Schlossplatz dan Lustgarten (disebut juga dengan Marx-Engels-Platz dari tahun 1951 hingga tahun 1994) pada sebuah pulau di Sungai Spree, gedung ini juga memiliki dua auditorium besar, galeri seni, teater, 13 restoran, arena bowling, kantor pos, dan discothèque. Pada tanggal 23 Agustus 1990, Volkskammer meratifikasi perjanjian reunifikasi jerman, yang kemudian juga diratifikasi oleh Bundestag di Bonn. Bangunan ini dibangun antara tahun 1973 dan 1976 di lokasi bekas Berliner Stadtschloss (Balai Kota), dan benar-benar dihancurkan pada tahun 2008 untuk membuat ruang untuk rekonstruksi Stadtschloss, yang dimulai pada tahun 2013.
Sejarah
Konstruksi
Palast der Republik dibangun dari tahun 1973 hingga 1976, memiliki ciri khas jendela dengan kaca berwarna perunggu. Upacara pembukaan diadakan pada tanggal 23 April 1976, dan bangunan ini dibuka untuk umum dua hari kemudian pada tanggal 25 April 1976. Gedung ini dibangun di lokasi bekas Berliner Stadtschloss (Balai Kota Berlin), yang rusak berat selama Perang Dunia II dan akhirnya dihancurkan oleh pemerintah pada tahun 1950, dimana mereka tidak memiliki anggaran untuk merestorasi apapun yang mereka anggap sebagai simbol Imperialisme Prusia dalam tahun pasca-perang .
Kontaminasi asbes
Tepat sebelum reunifikasi jerman pada bulan Oktober 1990, gedung ini diketahui terkontaminasiasbes, dan ditutup untuk umum pada tanggal 19 September 1990, berdasarkan surat keputusan dari Volkskammer. Pada tahun 2003, semua bagian gedung yang mengandung asbes bersama dengan dekorasi internal dan eksternal telah dibongkar sehingga memungkinkan untuk memperbaiki atau menghancurkan gedung dengan aman.
Pembongkaran
Terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat Jerman Timur menentang pembongkaran[1] dan berbagai protes dari masyarakat[2] yang merasa bangunan itu merupakan bagian integral dari proses sejarah dan budaya Berlin, terutama menjadi salah satu titik sentral protes untuk masyarakat Jerman Timur untuk menjalankan reunifikasi Jerman, pada bulan November 2003, parlemen Jerman memutuskan untuk menghancurkan bangunan dan menjadikan wilayah bekas gedung menjadi tempat parkir sampai pendanaan untuk rekonstruksi dapat dipenuhi. Pembongkaran dimulai pada tanggal 6 februari 2006, dan dijadwalkan berlangsung sekitar lima belas bulan dengan biaya sebesar €12 juta. Pembongkaran berlangsung lebih lama dari yang dijadwalkan karena untuk meminimalisir risiko untuk bangunan tetangga. Pembongkaran struktur bangunan tertunda setelah lebih banyak asbes ditemukan di berbagai titik bangunan, dan estimasi tanggal penyelesaian diundur hingga akhir tahun 2008.
Sekitar 35.000 ton baja yang terdapat pada struktur gedung ini dikirim ke Uni Emirat Arab untuk digunakan pada proyek pembangunan Burj Khalifa.[3]
Pembangunan masa depan
Pada bulan Januari 2006 Bundestag memilih untuk membangun kembali Stadtschloss. Ketiga sisi-sisi bangunan akan direstorasi seperti aslinya, tapi sisi keempat dan interior akan menggunakan gaya modern. Disebut Humboldtforum, gedung yang akan dibangun akan menjadi rumah koleksi karya Humboldt dan galeri seni non-Eropa.[4]
Pada November 2008, arsitek dari Italia Francesco Stella terpilih untuk mendesain proyek ini.[5]
Acara yang pernah digelar di Palast der Republik
Pada malam hari 22–23 Agustus 1990, Volkskammer memutuskan di Palast der Republik deklarasi aksesi Republik Demokratik Jerman (RDJ) kepada Republik Federal Jerman (RFJ), dimulai pada tanggal 3 Oktober 1990, ketika lima negara bagian Jerman Timur bergabung RFJ.
Kegiatan budaya, politik, akademik, dan acara-acara sosial[6] sering diadakan di Palast der Republik termasuk konser orkestra terkenal seperti Gewandhausorchester Leipzig di bawah Kurt Masur, dimana intepretasi modern dari musik klasik seperti Mesias dari George Frideric Handel dimainkan, konser Bulat Okudzhava (29 September 1976), Harry Belafonte (25 Oktober 1983), atau grup band rock Purple Schulz (21 Januari 1989).
Palast der Republik memiliki banyak julukan di kalangan wartawan dari Berlin Barat dan di antara warga Jerman Timur, seperti "Palazzo Prozzo" (permainan kata, seperti 'protzen' berarti 'pamer') atau "Erichs Lampenladen" (Toko Lampu Erich). Meskipun struktur asli di Berlin telah dihancurkan, salah satu bangunan yang memiliki gaya arsitektur yang sama, Kulturpalast di kota Dresden masih utuh dan saat ini digunakan sebagai gedung pertunjukkan orkestra simfoni.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkankategori. Tag ini diberikan pada Februari 2023.