Pabuaran adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Subang, ProvinsiJawa Barat, Indonesia. Mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai petani, petani buruh, tetapi ada pula yang bekerja sebagai buruh pabrik, karyawan, wiraswasta, dan sebagainya.
Pendidikan
terdapat beberapa Gedung SMA/Sederajat di Pabuaran:
1. SMAN 1 PABUARAN
2. SMK 1 GEMA NUSANTARA
3. Dan lainnya.
SMP (Sekolah Menengah Pertama)
Semakin sadarnya masyarakat akan Pendidikan sehingga dipabuaran terdapat beberapa SMP.
Sebagai daerah yang cukup strategis Pabuaran dilintasi beberapa persilangan jalan dan beberapa ruas jalan itu antara lain:
1. Ruas jalan penghubung jalur Pantura (Cikampek-Cirebon-Jawa Tengah) dengan jalur tengah (Sadang Purwakarta-Subang-Cirebon-Jawa Tengah)
2. Ruas jalan yang digunakan untuk mengurai kemacetan di Pantura, jalur Sarengseng -Pabuaran - Purwadadi sepanjang 21 km yang menjadi jalur alternatif yang menghubungkan jalur tengah subang ke jalur pantura, tetapi sayang kondisinnya bergelombang serta berlubang, memerlukan perhatian pemerintah terkait.
Pendapatan
Daerah Pabuaran selain merupakan salah satu lumbung padi di Subang, masyarakat di Pabuaran kini banyak menjadi pembudidaya ikan mas, ikan lele dan budidaya lainnya sebagai tambahan penghasilan.
Irigasi
daerah Pabuaran di lewati irigasi tarum timur.
Sejarah
Dari sisi sejarah, Pabuaran pada "Masa Nasionalisme" pada awal abad ke-20 di Kabupaten Subang, Setelah Kongres Sarekat Islam di bandung tahun 1916 di Subang berdiri cabang organisasi Sarekat Islam di Desa Pringkasap bersamaan dengan di daerah Desa Sukamandijaya (Ciasem) .
Desember 1947: Sebelum terjadi peristiwa pembantaian di Rawagede Kapten Lukas Sutaryo melawan Belanda di wilayah Pabuaran. 10 Juni 1948: Pertempuran sengit terjadi di Warungdoyong, Desa Pringkasap, Kecamatan Pabuaran antara pasukan Belanda dengan Pejuang. 26 Agustus 1948: Penunjukan Bupati kedua Kabupaten Karawang Timur (saat Kab.Subang dan Kab. Purwakarta belum terbentuk) yang rapatnya dilaksanakn di Desa Siluman. Agustus 1948: Di Stasiun Tanjungrasa pejuang berhasil merampas kereta api, Kemudian lokomotif yang telah dipasangi bendera merah putih tersebut dijalankan tanpa manusia dan berhasil sampai ke stasiun Cikampek, Pasukan Belanda di Cikampek menjadi kalang kabut. Bulan September 1948: Belanda menyerang Pabuaran dari semua arah dengan mengerahkan pasukan dari darat dan udara. Sejarah mencatat, masyarakat Pabuaran bersama Tentara berjuang bahu membahu mempertahankan kemedekaan NKRI.