Otto Moll
Otto Hermann Wilhelm Moll (4 Maret 1915 – 28 Mei 1946) adalah seorang bintara SS yang melakukan banyak kekejaman di kamp konsentrasi Auschwitz selama Perang Dunia Kedua. Moll memegang pangkat SS-Hauptscharführer "Kepala Bagian", setara dengan sersan utama di militer AS. Ia dikenal sebagai "Cyclops", karena memiliki kaca mata, dan sebagai "Penjagal Birkenau".[1] Dia dikatakan secara pribadi telah membunuh ratusan orang di Birkenau,[2] dan mengawasi kematian ratusan ribu orang saat berada di kamp tersebut, seperti kematian orang Yahudi Hungaria pada tahun 1944.[3] Otto Moll menjabat sebagai kepala zona krematorium/pemusnahan di Birkenau dari tahun 1943 hingga 1945, peran yang dilakukan Moll dengan sangat kejam.[4][5][6] Otto Moll digambarkan sebagai "contoh utama dari 'roh Nazi' yang kejam",[7] sementara dokter Miklós Nyiszli menggambarkan Moll sebagai "pembunuh paling gila dalam Perang Dunia".[8] Moll juga digambarkan sebagai "eksekutor 'Solusi Akhir' yang sadis dan kejam, seorang pria yang menjadi teror bagi orang-orang Yahudi dan SS", dan sebagai salah satu "tokoh paling sadis dan jahat dalam sejarah Auschwitz".[9] Penangkapan, penjara dan eksekusiSetelah Auschwitz-Birkenau ditinggalkan oleh SS pada tanggal 18 Januari 1945, Moll dipindahkan ke sub-kamp kamp konsentrasi Dachau. Pada tanggal 28 April 1945, sehari sebelum Dachau dibebaskan oleh pasukan Amerika Serikat, Moll tiba di kamp utama bersama sekelompok tahanan yang dia paksa melakukan mars kematian. Dia telah mengusulkan untuk mengebom Dachau dan membunuh tahanan yang tersisa, tetapi rencananya tidak terlaksana. Keesokan harinya dia ditahan oleh Angkatan Darat AS. Pada bulan November 1945, Moll diadili oleh pengadilan militer Amerika selama persidangan di Dachau. Dia hanya diadili atas apa yang dia lakukan di Dachau. Moll dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah menembak mati tahanan yang pingsan karena kelelahan. Menurut Wilhelm Metzler, seorang Kapo, Moll telah menembak 26 orang.[10] Setelah hukuman Moll, Mayor Draper, seorang jaksa militer Inggris, mengirimkan permintaan mendesak untuk wawancara kepada komandan penjara Amerika Serikat di Penjara Landsberg, tempat Moll sedang menunggu eksekusi. Dia meminta wawancara dengan Moll, dengan mengatakan dunia perlu mengetahui apa yang telah dia lakukan di Auschwitz. Tidak diketahui apakah wawancara itu terjadi. Namun, Moll diwawancarai selama persidangan Nuremberg. Setelah kasusnya ditinjau, panel merekomendasikan agar hukuman Moll dilaksanakan. Dia dieksekusi dengan cara digantung di Landsberg pada 28 Mei 1946.[11] Referensi
|