Orang Tionghoa di SerbiaJumlah orang Tionghoa di Serbia menurut sensus 2011 mencapai 1.373.[1] Komunitas ini umumnya menetap di ibu kota Serbia, Beograd. Kebanyakan dari mereka berasal dari dua provinsi selatan di wilayah Shanghai. Tak seorangpun dari mereka yang memiliki kewarganegaraan Serbian. Sejarah singkatImigrasi orang Tionghoa ke Serbia didorong oleh kunjungan Presiden Slobodan Milosevic dan istrinya Mira Markovic dari bekas Yugoslavia keTiongkok pada 1997. Ada 30 orang Tionghoa pada Agustus 1998. Ada kabar angin bahwa Milosevic mengimpor lebih dari 50.000 orang Tionghoa dan memberikan kepada mereka paspor Yugoslavia agar mereka dapat memberikan suara kepadanya dalam pemilihan umum. Kabar angin lainnya mengatakan bahwa orang-orang Tionghoa itu tiba di sana untuk belajar bahasa. Surat kabar, Vecernje Novosti, mengatakan salah satu bagian kota khususnya telah sama sekali memindahkan satu desa di Tiongkok ke sana: "Seluruh populasi desa Tiongkok di Jincun, Kaihua County di provinsi Zhejiang telah pindah ke Belgrade, khususnya ke Blok 70; di sana mereka membuka bisnis di pusat setempat (Kineski centar, "pusat Tionghoa") di suburban Novi Beograd." Orang-orang Tionghoa itu mengirim anak-anak mereka bersekolah di Tiongkok ketika mereka telah mencapai usia sekolah di SD, untuk belajar bahasa Tionghoa seperti penutur aslinya, sesuatu yang penting bagi komunitas tersebut. Selain Beograd (Blok 70), ada juga sebuah komunitas Tionghoa yang cukup besar di kota kedua terbesar Serbia Novi Sad, yang mempunyai sebuah pusat perdagangan Tionghoa, serta berbagai toko dan restoran Tionghoa. Hanya 223 orang Tionghoa yang memiliki izin bekerja, artinya sekitar 4.000-5.000 para pekerja Tionghoa itu memetik keuntungan dari ekonomi bawah tanah. Lihat juga
|