Lebih dari 400.000 orang menjadi tahanan politik[5]
Operasi Burung Kondor (bahasa Spanyol: Operación Cóndor, bahasa Portugis: Operação Condor; dikenal juga sebagai Rencana Cóndor) adalah kampanye represi politik dan teror negara yang dilakukan bersama oleh badan intelijen dan keamanan Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Paraguay, dan Uruguay pada pertengahan 1970-an.
Negara-negara lain yang ikut bekerja sama, dalam tingkat yang lebih besar ataupun kecil, di antaranya Kolombia, Peru dan Venezuela. Mereka memberikan informasi intelijen dan menanggapi permintaan dari badan-badan keamanan di negara-negara Kerucut Selatan. Amerika Serikat memberikan bantuan dengan "instalasi komunikasi" di Zona Terusan Panama yang diakui melalui sebuah kawat yang dikeluarkan pada 2000 di bawah Proyek Deklasifikasi Chili. Kenneth Maxwell yang membahas buku Peter KornbluhBerkas Pinochet: A Declassified Dossier on Atrocity and Accountability, dalam jurnal Foreign Affairs November/Desember 2003, menunjukkan pengaruh Henry Kissinger dalam Operasi Burung Kondor. Hampir sepuluh negara di benua Amerika ikut serta dalam kampanye brutal ini.
Menurut "Arsip-arsip Teror", yang ditemukan pada Desember 1992 di Paraguay, sekurang-kurangnya 50.000 orang dibunuh, 30.000 lainnya menghilang dan 400.000 dipenjarakan.[5][6] Arsip tersebut juga memberikan bukti tentang kerja sama intelijen Kolombia, Peru dan Venezuela ketika bantuan itu diminta oleh para anggota utama dalam Operasi Burung Kondor.[7][8]