Ombudsman Eropa (terkadang disebut Euro-Ombudsman) adalah ombudsman bagi organisasi Uni Eropa yang berkantor pusat di Gedung Salvador de Madariaga Building, Strasbourg, Prancis.
Sejarah
Ombudsman Eropa didirikan melalui Traktat Maastricht yang ditandatangani tahun 1992. Jacob Söderman dari Finlandia dipilih menjadi ombudsman pertama oleh Parlemen Eropa pada tahun 1995. Posisi ombudsman sekarang diduduki oleh Emily O'Reilly dari Irlandia sejak 1 Oktober 2013.
Pengangkatan
Ombudsman Eropa dipilih oleh Parlemen Eropa untuk masa jabatan sepanjang masa jabatan parlemen dan dapat diperbarui. Ombudsman dapat dicopot dari jabatannya oleh Mahkamah Eropa berdasarkan permohonan parlemen jika ia tidak dapat lagi memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dalam melaksanakan kewajibannya atau jika ia diketahui bersalah terhadap suatu tindakan.[1]
Tugas dan wewenang
Seluruh warga atau entitas Uni Eropa dapat mengajukan permohonan kepada Ombudsman untuk menginvestigasi lembaga Uni Eropa yang diduga melakukan tindakan maladministrasi, ketidakadilan, diskriminasi, penyalahgunaan jabatan, keengganan untuk menjawab, serta penolakan atau penundaan sengaja terhadap penyampaian informasi. Ombudsman tidak memiiliki wewenang untuk menginvestigasi Mahkamah Eropa dalam kapasitas yuridisnya, Pengadilan Umum, Pengadilan Pelayanan Sipil, pemerintah nasional dan daerah (termasuk ketika terkait dengan peraturan UE), lembaga yudikatif nasional dan daerah, individu perseorangan, atau perusahaan.[2]
Ombudsman tidak memiliki wewenang untuk memaksa pihak yang dikenakan peraturannya untuk patuh, namun tingkat kepatuhan yang ada selama ini cukup tinggi. Ombudsman utamanya mengandalkan bujukan dan publisitas dalam menegakkan keputusannya.[3] Pada tahun 2011, tingkat kepatuhan lembaga Uni Eropa terhadap pertimbangan Ombudsman adalah 82%.[4]
Kasus
Setiap warga negara anggota Uni Eropa berhak untuk mengajukan kasus kepada Ombudsman.[5] Satu contoh kasus yang ditangani oleh Ombudsman yaitu terlambatnya pembayaran dari Komisi Eropa kepada seorang wartawan sains Jerman. Komisi Eropa kemudia merespon dengan menjelaskan alasan keterlambatan, membayar jurnalis tersebut ditambah bunga, serta mempercepat pembayaran lainnya terhadap ahli untuk waktu ke depan. Contoh lain adalah seorang warga Hungaria yang mengajuan investigasi terhadap Badan Pemilihan Pegawai Eropa (European Personnel Selection Office, EPSO), yang kemudian setuju untuk mengklarifikasi infomrmasi di dalam catatan kompetisi perekrutan mengenai persyaratan dan ujian prapemilihan. Ombudsman Eropa juga pernah menyerukan kepada Dewan Eropa untuk merilis dokumen publik yang sebelumnya tidak diakui keberadaannya oleh Dewan Eropa.[2]
Ombudsman menerima 2.667 komplain pada tahun 2010 dan melakukan 335 investigasi. Pada tahun berikutnya, 2.510 komplain diajukan dengan 396 diteruskan hingga investigasi. Angka komplain terbesar untuk tahu 2011 berasal dari Spanyol yaitu sebanyak 361 komplain sementara relatif terhadap jumlah penduduk, angka terbesar dimiliki oleh Luksemburg dan Siprus.[6]
Daftar ombudsman
Referensi
Pranala luar