Ngranti adalah desa di kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia.
Sejarah
Sebelum Majapahit
Dahulu kala sebelum masyarakat mengenal agama Islam, mereka masih menganut agama Hindu/Budha yang disebarluarkan oleh Sidarta Gautama beserta para pengikutnya. Ketika masa itu Boyolangu masih belum dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Jadi masih belum diketahui siapa penguasa Boyolangu. Kehidupan di Boyolangu, khususnya di Desa Ngranti dulu masih sangat sederhana dan apa adanya. Warga Desa Ngranti hanya bisa bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Belum ada pemikiran dari manusia dulu untuk menjadikan kehidupan lebih baik, karena belum ada sekolah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.[butuh rujukan]
Perang Majapahit vs Kediri di Boyolangu
Hari-hari terus berlalu dan rodapun terus berputar. Begitu cepat waktu berlalu, tibalah pagi yang mengherankan. Ketika itu ayam jantan dan betina mulai berkokok untuk membangunkan warga Desa Ngranti. Tepat waktu itu juga, tiba-tiba terdengar gemuruh suara orang yang berlarian memasuki Desa Ngranti. Mendengar itu tak ada satupun warga yang berani menampakkan diri untuk keluar rumah, karena mereka menganggap ini marabahaya untuknya. Ribuan orang yang berlari itu membawa tameng untuk menahan serangan musuh dan membawa senjata yang siap dilemparkan kemuka musuh. Dan ternyata mereka adalah prajurit dari Kerajaan Kediri yang ingin menguasai wilayah Boyolangu termasuk Ngranti, dengan bertaruh nyawa mereka ingin mengalahkan Kerajaan Majapahit yang akan memperluas wilayah kerajaannya di Boyolangu.[butuh rujukan]
Karena perjalanan yang melelahkan mereka beristirahat sejenak di Desa Ngranti untuk menunggu bala tentarannya yang masih dalam perjalanan. Disepanjang Kecamatan Boyolangu, hanyalah Desa Ngranti yang mempunyai ciri khas tumbuhannya yaitu ada tumbuhan yang sekarang mungkin mirip tumbuhan yang ditanam dipinggiran jalan, tumbuhan ini disebut Ranti. Entah darimana nama itu, warga Desa Ngranti yang menamakannya. Prajurit-prajurit dari Kerajaan Kediri beristirahat sambil duduk santai didekat pohon Ranti yang tumbuh subur ketika itu. Bila sudah waktunya datang untuk berperang, prajurit tersebut segera pergi ke Batang Sore(sekarang adalah Pasar Sore Tulungagung).[butuh rujukan]
Kemenangan Majapahit
Setelah semua prajurit pergi perang, suasana gemuruhpun hilang seketika. Warga Desa Ngrantipun mulai pergi untuk bercocok tanam. Selang beberapa jam warga mendengar peperangan yang dilaksanakan prajurit Kerajaan Kediri dan Kerajaan Majapahit. Ternyata peperangan dimenangkan oleh prajurit Kerajaaan Majapahit. Jadi wilayah kekuasaan Boyolangu, termasuk Ngranti dimiliki oleh Kerajaan Majapahit.[butuh rujukan]
Penamaan Desa Ngranti
Berdasarkan persetujuan Raja Majapahit dan warga Ngranti, desa yang digunakan untuk peristirahatan prajurit Kerajaan Kediri ini, dinamakan Desa Ngranti. Yang berasal dari pohon Ranti yang digunakan prajurit Kediri untuk menunggu bala tentaranya. Dan kata menunggu menurut bahasa jawanya adalah ngrantos (krama inggil). Kemudian digabungkan menjadi Ngranti.[butuh rujukan]