Necrodeath
Necrodeath adalah grup musik beraliran ekstrem metal yang digagas sejak tahun 1984 berasal dari Genova, Liguria, Italia. Musikalitasnya banyak dipengaruhi oleh Slayer, Possessed, Kreator, Celtic Frost dan Bathory. Necrodeath mulai berkibar sejak rilis kaset demo The Shining Pentagram tahun 1986 yang mendapat sambutan luar biasa dari dunia musik bawah tanah, bahkan rilis demo ini dianggap sebagai sepotong sejarah thrash metal atau black metal yang pernah ada. Apresiasi terhadap dua legenda album pertamanya Into The Macabre (rilis 1987) dan Fragments Of Insanity (rilis 1989) menjadi sorotan dan banyak diulas oleh media-media 'mainstream' maupun dunia bawah tanah (underground). Necrodeath adalah salah satu nama yang penting dalam dunia ekstrem metal akan pengaruh khasnya dalam aksi ekstrem metal modern. Band ini pernah vakum dan tidur panjang selama hampir satu dekade pada dasarwarsa 1990-an karena faktor internal dan pihak ketiga. Dari lebih tiga dekade perjalanannya, eksistensi Necrodeath tetap diperhitungkan sebagai salah satu simbol, legenda dan pelopor musik ekstrem di blantika musik metal dunia saat ini.[3] SejarahBerawal dari sebuah band bernama Ghostrider yang dibentuk pada musim panas 1984 dengan formasi perdananya Marco "Peso" Pesenti (Drum), Claudio "F*ckin' Clod" Bonavita (Gitar), Nicola "Ingo Veleno" Ingrassia (Vokal) dan Peter Volcano (Bass). Aliran musik yang dibawakan adalah bentuk awal dari thrash metal atau black metal, terinspirasi dari gaya musikalitas Venom dan Hellhammer. Formasi ini kemudian membuat gebrakan dalam sejarah metal Italia tahun 1980-an dimana pada era 1984/1985, sangat sedikit band dengan aliran ekstrem metal dan media-media 'mainstream' yang mengulas aliran musik ini di Italia pada waktu itu. Formasi ini bertahan hingga band merilis 3 album demo yang rilis pada periode 1984–1985 yakni Rehearsal '84, The Exorcist dan Mayhemic Destruction. Pemain Bass Peter mengundurkan diri tak lama setelah rilis demo ketiganya yakni Mayhemic Destruction pada bulan Februari 1985 lalu posisinya digantikan oleh Paolo "Paul" Delfino, kemudian band ini berganti nama menjadi Necrodeath.[4] Sayangnya setelah rilis dua album Into The Macabre dan Fragments Of Insanity, Necrodeath terpaksa menghentikan seluruh aktifitasnya karena beberapa masalah terkait pergantian anggota band dan sikap yang tidak profesional dari label terdahulu. Necrodeath kembali 'reborn' setelah tidur panjang hampir 1 dekade dengan pertemuan kembali Claudio dan Peso pada akhir dasawarsa 1990-an yang ditandai juga dengan penandatanganan kontrak rilis ulang album debut Into The Macabre dalam format CD.[3] 1985–1986: The Shining Pentagram (demo)Formasi awal setelah era Ghostrider yakni Peso (Drum), Claudio (Gitar), Ingo (Vokal) dan Paul (Bass) yang mulai mengerjakan album demo perdananya The Shining Pentagram hingga rilis tahun 1986yang berisi empat komposisi lagu dengan format kaset. Seluruh proses penggarapannya dilakukan di sebuah studio kecil di Genova, Italia dan dilakukan pada malam hari karena anggota band, diantaranya Claudio bersekolah pada siang hari. Demo ini mendapat tanggapan yang positif dan menjadi perbincangan di blantika musik metal bawah tanah Italia pada waktu itu sebagai pelopor aliran musik baru. Segelintir band-band yang mengusung aliran ekstrem metal pada waktu itu diantaranya adalah Bulldozer dan Schizo.[5] 1987–1988: Into the MacabreSetelah sukses dengan The Shining Pentagram, mereka bertemu dengan produser lokal Renzo Garbini yang tertarik dengan band untuk memproduksi album penuh. Pada saat yang bersamaan, Necrodeath juga telah memiliki materi lagu yang siap untuk digarap kedalam debut album ini. Tidak mudah untuk menemukan label yang tertarik dengan aliran musik metal ekstrem di seluruh Italia pada waktu itu. Merupakan sebuah keajaiban akhirnya Into The Macabre rilis tahun 1987 melalui label Nightmare Productions, dipasarkan dalam bentuk piringan hitam dan kaset. Debut ini masih memuat komposisi lagu dari album demo sebelumnya yakni "Mater Tenebrarum". Musikalitas debut ini tidak jauh berbeda dengan album demo sebelumnya, dengan tempo yang lebih cepat dan gaya musik yang lebih ekstrem.[5] 1989–1990: Fragments of InsanitySukses berlanjut dengan rilis album studio keduanya, Fragments of Insanity dengan musikalitas yang lebih kompleks, rumit dan agresif dari album sebelumnya dengan struktur komposisi untuk formasi dua gitaris. Pada album ini, Ingo selain menjadi Vokalis juga merangkap sebagai Gitaris mendampingi Claudio dengan 'riff' gitar yang dinamis.[5] Album kedua ini rilis tahun 1989 melalui label Metalmaster Records dengan memuat 8 komposisi lagu, di distribusikan dalam bentuk piringan hitam dan kaset. Album ini di rilis ulang tahun 2001 oleh Avantgarde Music dan 2006 oleh Scarlet Records. Tetapi sayang kesuksesan ini harus terhenti sesaat setelah album studio kedua ini rilis, karena beberapa faktor internal diantaranya adalah karena alasan pergantian anggota band dan Claudio yang masih harus menyelesaikan pendidikannya,[6] secara eksternal tidak adanya dukungan dari label, produser, agensi dan semua pihak terkait dalam blantika musik metal yang menempatkan Necrodeath dalam kondisi yang serba sulit untuk melanjutkan perjalanannya, padahal animo dan antusiasme komunitas metal ekstrem bawah tanah begitu tinggi, bahkan album ini menjadi acuan dalam perkembangan musikalitas metal ekstrem modern saat ini. Sehingga dalam situasi tersebut Necrodeath menyerah dan merasa tidak melihat harapan kemungkinannya band akan terus berkembang.[7] Bahkan tidak ada promo tur yang dijalani untuk album ini karena kurangnya antusiasme pihak label untuk melanjutkan perjalanan band.[5] 1990–1996: Masa kekosonganDengan terhentinya aktifitas band pada Januari 1990,[8] Peso tetap melanjutkan kegiatan dan hasrat bermusiknya dengan membentuk Necrosadist (sekarang dikenal dengan "Sadist"), kemudian meluncurkan debut Above the Light (rilis 1993) yang musikalitasnya memasukkan 'riff' lama bergaya Necrodeath, hingga kemudian melalui album ini pula, Sadist bertemu dengan produser band dan manajemen asal Belanda yang membuatnya tur keliling Eropa hingga meluncurkan album keduanya Tribe (rilis 1995).[6] Karena alasan pribadi dan musikalitas, Peso memutuskan untuk mengundurkan diri dari band yang dibentuknya itu bulan Desember 1996,[8] lalu desas-desus mengenai kembalinya Necrodeath ke blantika musik mulai mengemuka pada periode ini.[3] 1997–2000: Mater of All Evil dan kembalinya NecrodeathClaudio dan Peso bertemu kembali tahun 1997[8] dan Claudio melontarkan ide untuk kembali melanjutkan perjalanan Necrodeath, tetapi Ingo dan Paolo tidak lagi berkecimpung dalam kancah musik metal, sehingga dipilih teman-teman mereka yakni Davide "John" Queirolo (alias Killer Bob) dan Alberto "Flegias" Gaggiotti (alias Marcelo Santos) untuk melengkapi formasi.[5] Kembalinya band juga ditandai oleh penandatanganan kontrak dengan Scarlet Records untuk rilis ulang album pertamanya Into The Macabre dalam format CD dan memulai penggarapan materi untuk pembuatan album baru.[3] Sehingga formasi 'reborn' ini menjadi Peso (Drum), Claudio (Gitar), John (Bass) dan Flegias (Vokal). Kembalinya Necrodeath juga ditandai dengan tampil perdana sebagai band pembuka di konser Immortal 11 Mei 1999[8] bersama band lainnya di Ponderano, Italia,[9] yang dilanjutkan dengan pengerjaan materi untuk album baru. Album perdana 'reborn' ini berjudul Mater of All Evil rilis tahun 2000 melalui label Scarlet Records, setelah hampir 1 dasawarsa tidak berkegiatan dan melewati masa-masa penyesuaian dengan atmosfer dan semangat baru. Penggarapan materi album ini dikerjakan dan direkam di Underground Studio di Västerås, Swedia, bulan September 1999 dan proses mixing dan mastering di Arts Studio, Milan, Italia.[5] Album 'reborn' Necrodeath ini mendapat tanggapan yang sangat positif dari dunia musik bawah tanah[10] dan menyambut kembalinya legenda black/thrash metal yang kehadirannya telah ditunggu-tunggu di blantika musik ekstrem dunia. Dengan musikalitas dan 'riff' yang lebih agresif serta tempo yang lebih cepat[11] serta tampil seperti gaya musikalitas Sodom, Destruction atau Kreator.[12] Semua komposisi lagu dalam album ini sepenuhnya baru dengan konsep yang lebih matang[13] dan 'riff-riff' yang lebih garang[14] kecuali lagu "Iconoclast" yang pernah dimuat dalam album demo The Shining Pentagram.[5] 2001–2002: Black as PitchMelanjutkan sukses album 'reborn' sebelumnya, Black as Pitch tampil di penghujung tahun 2001, dirilis melalui label yang sama dengan album sebelumnya, Scarlet Records dengan musikalitas yang lebih garang dari semua album yang pernah di rilis Necrodeath. Proses penggarapan album ini masih di Undeground Studio pada periode Maret hingga April 2001 dan proses tahap akhir tetap dikerjakan di Arts Studio bulan Juni 2001. Penggarapan materi untuk lirik dikerjakan oleh Peso dan Flegias serta aransemen musik digarap oleh Peso dan Claudio. Album ini berbicara tentang sosial, terutama hal yang tentang ketidakadilan dan intoleransi.[13] Album ini berhasil meraih tangga sukses di blantika musik Italia dan sebagai album yang paling terkenal di Amerika dan Asia.[15] Album ini di distribusikan ke Jepang melalui Soundholic Co. Ltd dan pernah rilis ulang tanggal 8 Juni 2018 lalu melalui label yang sama yakni Scarlet Records. Video klip "Process of Violation" disiapkan untuk promosi, selain itu video klip resmi untuk lagu "Red as Blood" di rekam secara live. Periode ini Necrodeath juga ikut ambil bagian dalam Festival "Tatoo The Planet" di Milan, Italia tanggal 17 Oktober 2001 bersama Slayer, Children of Bodom, Crade of Filth dan band-band lainnya.[16] 2003–2004: Ton(e)s of Hate dan pengunduran diri ClaudioAlbum kelima ini rilis tanggal 15 September 2003, masih melalui Scarlet Records dengan musikalitas yang lebih kompleks yakni paduan elemen antara death, black dan thrash metal. Tanggapan yang sangat positif atas album ketiga pascareborn ini menjadi salah satu rilis album metal terbaik pada masa itu.[17] Proses penggarapan album ini dikerjakan selama kurang lebih satu setengah tahun oleh Peso dimulai dari aransemen musik, seluruh komposisi dan instrumentasi musik. Proses rekaman dimulai dengan rekam Drum dan Bass terlebih dahulu selama dua hari, hari berikutnya Claudio menyusul dengan rekam Gitar dan di akhiri dengan rekam Vokal oleh Flegias yang semuanya di kerjakan di Studio Outer Sound, Roma, Italia. Kemudian proses tahap akhir digarap di Mastering Room, Swedia. Album ini di produseri oleh Giuseppe Orlando yang mengawal seluruh proses produksi dari mulai rekaman hingga proses mixing dan mastering ditahap akhir.[18] Album ini memuat 9 komposisi lagu termasuk daur ulang lagu "The Flag" dari album debutnya Into The Macabre yang berjudul "..Agony / The Flag of the Inverted Cross" dengan aransemen baru. Tak lama setelah album Ton(e)s of Hate rilis yakni tahun 2004, salah satu pendiri dan inisiator band, Claudio memutuskan untuk pensiun dari blantika musik dan mengundurkan diri dari Necrodeath karena alasan pribadi[19] yang menjadikan album ini menjadi album terakhirnya bersama Necrodeath, kemudian posisinya dilanjutkan oleh gitaris berbakat Andy (Genoese Andrasta).[3] Sehingga formasi baru menjadi Peso (Drum), John (Bass), Flegias (Vokal) dan Andy (Gitar).[20] 2005–2006: 100% HellTak lama setelah mundurnya Claudio, Necrodeath memulai pengerjaan materi untuk album barunya. Masih bekerja sama dengan produser Giuseppe Orlando, proses penggarapan album ini dilakukan bulan Januari 2006 dengan konsep yang berbeda dari album sebelumnya melalui eksperimen baru menambah unsur instrumen biola dan keyboard pada lagu "Identity Crisis" pada jalur black metal,[21] ditambah dengan penampilan bintang tamu spesial yang dianggap sebagai Bapak black metal[22] Conrad "Cronos" Lant (Venom)[3] yang mengisi suara pada lagu pembukaan "Forever Slaves", menjadikan album ini paling bervariasi yang pernah ditulis Necrodeath.[23] Album keenam yang bertajuk 100% Hell ini rilis tanggal 17 April 2006 masih melalui label Scarlet Records, lalu dilanjutkan dengan tur seluruh Eropa yang diikuti juga oleh band black metal asal Swedia, Marduk.[3] Untuk keperluan tur Eropa ini, Necrodeath mengenalkan Pierangelo "Pier" Gonella,[8] Gitaris band asal Toskana, Italia. Labÿrinth. 2007–2008: Draculea dan perubahan formasiDalam proses pengerjaan album ketujuh ini yang dimulai sekitar akhir tahun 2006, Pier Gonella selain menjadi musisi tur/sesi juga menjadi bintang tamu yang terlibat[20] dalam penggarapan album menggantikan posisi Andy.[24] Karena Necrodeath tidak banyak memiliki waktu untuk melakukan proses audisi mencari Gitaris definitif,[25] pada periode ini, Maxx bergabung juga sebagai Gitaris tur/sesi untuk memenuhi jadwal tur yang padat dan terlibat dalam pengerjaan album ini, sehingga formasi Necrodeath dengan format duo Gitaris menjadi Peso (Drum), John (Bass), Flegias (Vokal), Pier Gonella (Gitar) dan Maxx (Gitar). Album ini terinspirasi dari kisah nyata Vlad Ţepeş atau Pangeran Vlad, yang keseluruhan lirik masing-masing lagunya berdasarkan dikte sejarah tokoh tersebut.[8] Album ketujuh yang bertajuk Draculea ini rilis tanggal 6 Oktober 2007, masih melalui label Scarlet Records dan digarap di Studio Outer Sound, dengan lagu andalannya "Smell Of Blood" (juga dibuatkan video klip resmi) dan "The Impaler" serta memuat lagu daur ulang band Venom yang berjudul "Countess Bathory".[26] Konsep musikalitas Draculea tetap lebih eksperimental dengan penekanan harmonisasi dan bagian-bagian melodius dalam komposisi lagu-lagunya tetapi tetap gahar khas Necrodeath.[27] Proses penggarapan album ini, Necrodeath berkolaborasi dengan musisi lain untuk meningkatkan dinamika musikalitasnya yakni Lady Godyva (Vokal tambahan), Nasta Adelaida (Vokal tambahan) dan Alberto Pedevile (instrumen tradisional Didgeridoo). Pier Gonella resmi bergabung menjadi Gitaris definitif dan anggota tetap band mulai bulan September 2008.[28] Bersamaan dengan hal ini, sesaat sebelum proses penggarapan Album kedelapan, karena alasan pribadi, John mengundurkan diri setelah hampir 1 dekade bersama Necrodeath dengan kontribusi 5 album studio, lalu posisinya digantikan oleh Gianluca "GL" Fontana sebagai Bassis bulan Oktober 2008.[29] Formasi dengan format duo Gitaris ini juga tidak bertahan lama, Maxx resmi mengundurkan diri pada bulan Maret 2009 karena alasan pribadi.[30] Akhirnya Necrodeath kembali menjadi formasi band dengan Gitaris tunggal, format yang dipertahankan hingga saat ini.[31] Sehingga formasi Necrodeath menjadi Peso (Drum), Flegias (Vokal), Pier Gonella (Gitar) dan GL (Bass). 2009–2010: PhylogenesisAlbum kedelapan ini bertajuk Phylogenesis yang rilis bulan Mei 2009 tetap melalui label Scarlet Records dan proses pengerjaan digarap di Studio Outer Sound sekitar awal tahun 2009[31] dan proses mixing dan mastering dilakukan di Studio Fear, Ravenna, Italia oleh Simone Mularoni dengan produser masih tetap Giuseppe Orlando yang mengawal seluruh proses pengerjaan album ini, serta Filippo Bersani dan Stefano Longhi selaku produser eksekutif. Konsep Phylogenesis ini bertema evolusi spesies yang terdiri dari sembilan lagu menceritakan tentang masa lalu, sekarang dan masa depan umat manusia dengan diiringi distorsi yang garang dalam dinamika musikalitas album ini.[32] Necrodeath tetap mempertahankan aliran thrash gelap dalam konsistensi black metal dalam album ini, tetapi sambutan, tanggapan dan reaksi atas album ini oleh komunitas bawah tanah tidak semeriah dibandingkan album-album Necrodeath sebelumnya.[33] 2011–2013: IdiosyncrasyIdiosyncrasy rilis pada tanggal 25 Oktober 2011 melalui Scarlet Records dan proses penggarapannya dilakukan di Studio Outer Sound (proses rekam Drum) dan Studio Music Art di Rapallo, Italia untuk proses rekam Gitar, Bass dan Vokal sekitar bulan Agustus 2009 hingga proses mixing oleh Giuseppe Orlando di studio yang sama.[34] Aransemen musik album ini hampir seluruhnya digarap oleh Peso dan Pier serta lirik digarap oleh Peso dan Flegias. Album ini terinspirasi oleh konflik abadi antara hal yang baik dengan yang jahat serta perjuangan untuk mencapai kedamaian batin melawan segala rintangan. Cover album ini terinspirasi dari film klasik Quentin Tarantino yang bertajuk Reservoir Dogs.[35] Berbeda dari album-album Necrodeath sebelumnya, konsep album kesembilan ini hanya terdiri dari satu lagu yang dibagi menjadi 7 bagian dengan menambahkan porsi Gitar akustik pada beberapa bagian yang memberikan nuansa kontras antara melodi dan brutalitas khas Necrodeath. Album ini juga cenderung progresif yang tidak jarang ditemukan pada era death/thrash metal modern saat ini yang membuatnya menjadi lebih menarik.[36] Seluruh anggota band tampil bermain maksimal dengan memberikan kemampuan terbaiknya masing-masing.[37] Tak lama setelah album rilis, Necrodeath melakukan tur bertajuk "Idiosyncrasy Tour 2011-2012" ke Eropa timur.[35] Sambutan terhadap album ini lebih baik dari album sebelumnya karena konsep musikalitas lebih matang dan berbeda samasekali, bahkan Idiosyncrasy pernah diulas oleh salah seorang jurnalis senior majalah metal 'mainstream' Metal Hammer, Dom Lawson.[38] 2014–2016: The 7 Deadly SinsAlbum ini rilis tanggal 13 Mei 2014 menyusul kesuksesan single "Wrath" yang rilis terlebih dahulu dalam format piringan hitam. Album kesepuluh ini memuat komposisi tujuh lagu tentang dosa pokok dengan tambahan bonus lagu daur ulang "Thanatoid" yang diambil dari album keduanya Fragments Of Insanity serta lagu dari album debut Into The Macabre yang berjudul "Graveyard Of The Innocents". Konsep musikalitas album ini yang bertema tentang tujuh dosa pokok, sangat berbeda dari album sebelumnya dengan mencoba kembali ke era musikalitas Into The Macabre, yakni pada jaman keemasan thrash metal era tahun 1980-an ditambah dengan mendaur ulang lagu klasik dari album debut dan album keduanya.[39] Setiap "dosa" dalam album ini dibuat dengan gila-gilaan dengan riff metal unik khas Necrodeath dan album ini adalah cerminan yang tepat dari perjalanan musikalitas band[40] dengan mempertahankan gaya bermusik yang tidak lepas dari pengaruh gaya Slayer dan Kreator.[41] 2017–2018: The Age of Dead ChristLebih dari tiga dekade setelah dibentuk, Necrodeath mengeluarkan album kesebelas yang bertajuk The Age of Dead Christ yang rilis pada tanggal 9 Mei 2018. Album ini memuat lagu daur ulang "The Return Of The Undead" dari versi aslinya bertajuk "The Undead" (dimuat dalam album debutnya Into The Macabre rilis tahun 1987) yang dinyanyikan oleh musisi multi talenta Alberto Contini (dikenal dengan AC Wild), pentolan dari salah satu band legenda di Italia, Bulldozer.[42] Konsep musikalitas album ini kembali dengan gaya bermusik masa lampau dengan tempo dan riff yang cepat dan brutal,[43] sedikit karakteristik Motorhead dan Slayer serta totalitas anggota band menambah kesan liar dan brutal khas Necrodeath.[44] Tur promosi yang bertajuk "Necrodeath: The Age of Dead Christ Tour 2018-2019" yang diselenggarakan pada periode Maret 2018 hingga Februari 2019.[45] 2019–sekarang: Defragments of Insanity dan Singin' in the PainMenyusul sukses album sebelumnya, Necrodeath merekam ulang legenda album keduanya Fragments of Insanity[46] yang rilis pada tahun 1989. Album ini bertajuk Defragments of Insanity dengan tetap menjaga keutuhan dan kebrutalan dari album aslinya melalui formasi band saat ini, yang dianggap paling solid dalam sejarah Necrodeath. Album ini mulai dikerjakan pada awal tahun 2019 dan direkam di Studio Musicart, Rapallo, Italia, kecuali komposisi lagu andalan "Thanatoid" yang pernah direkam tahun 2014 lalu dan dimuat dalam album The 7 Deadly Sins. Album Defragments of Insanity ini rilis pada tanggal 5 Mei 2019, kemudian dilanjutkan dengan tur dalam rangka acara peringatan tigapuluh tahun Fragments of Insanity dan duapuluh tahun Mater of All Evil sepanjang periode April 2019 hingga Agustus 2019.[45] Setelah merilis album mini bertajuk Neraka pada 2020, Necrodeath merilis album studionya yang keduabelas akhir tahun 2022, bertajuk Singin' in the Pain. Album ini seperti album konsep yang terinspirasi berdasarkan film Stanley Kubrick, berjudul A Clockwork Orange (konsep yang sama, menginspirasi Sepultura dengan A-lex pada 2009) berisi tentang perjalanan black/thrash metal lawas, ketika setiap lagu saling terkait satu sama lain dan dinarasikan oleh Tony Dolan (Venom Inc) dengan bagian akhir didukung oleh Eric Forest (ex-Voivod, E-Force).[47] Album yang berisi sembilan lagu ini, dirilis secara daring pada 28 Desember 2022, melalui pra-pemesanan pada situs Bandcamp.[48] AnggotaAnggota band
Mantan anggota
Garis waktuDiskografi
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Necrodeath.
|