Museum ini dahulunya adalah rumah peristirahatan Gubernur Sumatra. Pendirian museum ini digagas oleh Brigjen Widodo, salah seorang pimpinan TNI wilayah Sumatra Tengah. Gagasan tersebut kemudian dilanjutkan oleh Brigjen Soemantoro dengan mendirikan museum.[butuh rujukan] Pada tanggal 16 Agustus 1973, didirikanlah Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma.[2]
Museum ini diberi nama Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma yang artinya tiga unsur kekuatan satu pengabdian. Nama ini bisa dikaitkan dengan falsafah Minang"Tigo Tungku Sajarangan". Museum ini didirikan sebagai sarana komunikasi antara generasi dan sebagai pewaris semangat juang dan nilai-nilai kepahlawanan.
Berbagai benda-benda bersejarah terdapat di Museum ini, diantaranya senapan laras panjang, senapan laras pendek, meriam, amunisi, granat, perlengkapan perang, pemancar radio, alat penerima sinyal, telepon dan juga pakaian para tentaraIndonesia dan tentara asing.[4]
Bukan hanya itu dokumentasi saat berperang adapula seperti foto kepemimpinan para jendral, lokasi penyekapan para pahlawan revolusi, serta foto para presiden Indonesia dari tahun 1945-2004.
^Husni, M., dkk. (1994). Direktori Museum-Museum di Indonesia. Jakarta: Proyek Pengembangan Permuseuman Jakarta. hlm. 9.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)