Muawiyah berasal dari kabilah Sakun dari Bani Kindah.[1] Silsilahnya adalah Muawiyah bin Hudaij bin Jafnah bin Qatirah bin Haritsah bin Abdu Syams bin Muawiyah bin Ja'far bin Usamah bin Sa'ad bin Asyras bin Syabib bin Sakun bin Asyras bin Kindah.[1] Dengan demikian, nisbah Muawiyah adalah as-Sakuni dan al-Kindi.[2] Ia juga mendapat nisbah at-Tujibi,[3] yang dikaitkan dengan leluhur Bani Tujib yaitu Tujib binti Tsauban bin Sulaim bin Raha dari Bani Madzhij.[1] Tujib ini adalah istri dari Asyras bin Syabib bin Sakun.[1] Ibu Muawiyah, Kabsyah binti Ma'dikarib, adalah seorang penyair.[4]Kunyah-nya adalah Abu Nu'aim dan Abu Abdurrahman.[5] Ia juga dipanggil dengan nama Ibnu Hudaij.[5]
Setelah Khalifah Utsman bin Affandikepung hingga dibunuh oleh para pemberontak, Muawiyah termasuk di antara mereka yang menyerukan pembalasan.[12] Ia berada di barisan gubernur Syam, Muawiyah bin Abi Sufyan, dalam Pertempuran Shiffin melawan Khalifah Ali bin Abi Thalib.[2] Ibnu Hudaij kemudian diangkat oleh Muawiyah sebagai pemimpin pasukan bersama Amr bin al-Ash untuk merebut Mesir dari gubernurnya, Muhammad bin Abu Bakar, yang diangkat oleh Ali.[2][13] Setelah Muhammad dikalahkan oleh pasukan Amr dalam salah satu pertempuran pada tahun 658, ia kemudian bersembunyi dari kejaran mereka. Ibnu Hudaij berhasil menemukannya lalu menangkap dan membunuhnya.[14][13][2]
Ia kembali memimpin penaklukan Afrika Utara pada tahun 40 H (660 M) dan 50 H (670 M).[6] Di antara pertempuran yang pernah dipimpinnya adalah Pertempuran Jalula[15][16] dan Penaklukan Bizerte.[4] Ibnu Hudaij juga pernah memimpin penyerangan di laut. Pada tahun 44 H (664 M), ia memimpin serangan mendadak ke Pulau Sisilia.[17] Ia membawa 200 kapal untuk menyerang Sisilia yang disiapkan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan.[18] Ibnu Hudaij berhasil mendapatkan rampasan perang dalam jumlah banyak dari penyerangan ini ketika ia kembali ke Syam pada tahun 665.[18] Menurut sejarawan Al-Baladzuri, Ibnu Hudaij menyerang Pulau Sisilia atas wewenang Muawiyah bin Abi Sufyan serta menjadi jenderal muslim pertama yang menduduki pulau itu.[19]
Kematian
Muawiyah bin Hudaij sempat menjabat sebagai gubernur Mesir namun diberhentikan pada tahun 51 H (671 M). Ia meninggal di sana setahun kemudian, yaitu pada tahun 52 H (672 M).[2][4] Namun sejarawan seperti Ibnu Taghribirdi, Ibnul Atsir dan ath-Thabari semuanya mencatat kisah bahwa Muawiyah bin Hudaij mencegah Abdurrahman bin Ummul Hakam untuk menjadi gubernur Mesir pada tahun 678, meskipun ia sudah lama meninggal pada saat itu.[5]
^Tim Riset dan Studi Islam Mesir. Ensiklopedi Sejarah Islam(Bukel). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 108. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-04-19. Diakses tanggal 2024-03-27.
^Ṭabarī, ., & Friedmann, Y. (1992). The battle of al-Qādisiyyah and the conquest of Syria and Palestine: A.D. 635-637/A.H. 14-15. Albany: State University of New York Press. Hlm 12.
al-Afani, Sayid Hussain (2003). فرسان النهار من الصحابة الأخيار - ج 5 [Knights of the day of the companions good guys] (dalam bahasa Arab). Riyadh: Dar al Majid Asiri. Diakses tanggal 22 Desember 2021.
Ibn al-Dabbaj, Abu al-Qasim; al-Khayali, Abdul Majid; ibn Mahmud, Abdurrahman (2005). معالم الإيمان في معرفة أهل القيروان / Volumes 1-2 [Signs of faith in the knowledge of the people of Kairouan] (Professor, Doctorate) (dalam bahasa Arab). Beirut, Lebanon: Dar al Kotob al Ilmiyah. ISBN9782745144850. Diakses tanggal 22 Desember 2021.
Muḥammad Lamīlam, ʻAbd al-ʻAzīz (1985). حسان ابن النعمان الغساني ودوره في فتح بلاد المغرب [Hassan Ibn al-Nu'man al-Ghassani and his role in the conquest of the Maghreb] (Ebook) (dalam bahasa Arab). Diakses tanggal 22 Desember 2021.