Muawiyah bin Hudaij

Muawiyah bin Hudaij
Informasi pribadi
Meninggal672
Mesir
Hubungan
AnakAbdurrahman
Orang tua
  • Hudaij bin Jafnah (ayah)
  • Kabsyah binti Ma'dikarib (ibu)
JulukanAbu Abdurrahman
Abu Nu'aim
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Muawiyah bin Hudaij (bahasa Arab: معاوية بن حديج) adalah seorang jenderal Arab pada masa Kekhalifahan Rasyidin dan Kekhalifahan Umayyah.

Silsilah

Muawiyah berasal dari kabilah Sakun dari Bani Kindah.[1] Silsilahnya adalah Muawiyah bin Hudaij bin Jafnah bin Qatirah bin Haritsah bin Abdu Syams bin Muawiyah bin Ja'far bin Usamah bin Sa'ad bin Asyras bin Syabib bin Sakun bin Asyras bin Kindah.[1] Dengan demikian, nisbah Muawiyah adalah as-Sakuni dan al-Kindi.[2] Ia juga mendapat nisbah at-Tujibi,[3] yang dikaitkan dengan leluhur Bani Tujib yaitu Tujib binti Tsauban bin Sulaim bin Raha dari Bani Madzhij.[1] Tujib ini adalah istri dari Asyras bin Syabib bin Sakun.[1] Ibu Muawiyah, Kabsyah binti Ma'dikarib, adalah seorang penyair.[4] Kunyah-nya adalah Abu Nu'aim dan Abu Abdurrahman.[5] Ia juga dipanggil dengan nama Ibnu Hudaij.[5]

Biografi

Muawiyah termasuk dalam kelompok sahabat Nabi yang masih muda.[3] Ia turut serta dalam Pertempuran Yarmuk dan menjadi pemimpin Kardus (أمير الكردوس, Amir al-Kardus), yaitu pemimpin 1.000 prajurit.[6][7] Ia juga hadir dalam Penaklukan Mesir dan Amr bin al-Ash, pemimpin pasukan muslim, menjadikannya sebagai utusan yang menyampaikan kemenangan pasukan muslim dalam Penaklukan Iskandariyah (Aleksandria) kepada Khalifah Umar bin Khattab.[6][8] Ath-Thabari menyebutkan bahwa Muawiyah turut serta dalam Pertempuran al-Qadisiyyah.[9]

Menurut Ibnul Atsir dalam karyanya Usud al-Ghabah fi Ma'rifat ash-Shahabah, Muawiyah bin Hudaij ikut serta dalam Penaklukan Afrika Utara di bawah pimpinan Abdullah bin Sa'ad melawan kaum Berber.[10] Muawiyah terus bertugas di bawah Abdullah bin Sa'ad selama Pengepungan Dongola, ibu kota kerajaan Makuria.[11][10] Selama pertempuran ini, ia kehilangan salah satu matanya.[11] Muawiyah juga pernah memimpin pasukan untuk menaklukkan Afrika Utara pada tahun 34 H (654 M).[6]

Setelah Khalifah Utsman bin Affan dikepung hingga dibunuh oleh para pemberontak, Muawiyah termasuk di antara mereka yang menyerukan pembalasan.[12] Ia berada di barisan gubernur Syam, Muawiyah bin Abi Sufyan, dalam Pertempuran Shiffin melawan Khalifah Ali bin Abi Thalib.[2] Ibnu Hudaij kemudian diangkat oleh Muawiyah sebagai pemimpin pasukan bersama Amr bin al-Ash untuk merebut Mesir dari gubernurnya, Muhammad bin Abu Bakar, yang diangkat oleh Ali.[2][13] Setelah Muhammad dikalahkan oleh pasukan Amr dalam salah satu pertempuran pada tahun 658, ia kemudian bersembunyi dari kejaran mereka. Ibnu Hudaij berhasil menemukannya lalu menangkap dan membunuhnya.[14][13][2]

Ia kembali memimpin penaklukan Afrika Utara pada tahun 40 H (660 M) dan 50 H (670 M).[6] Di antara pertempuran yang pernah dipimpinnya adalah Pertempuran Jalula[15][16] dan Penaklukan Bizerte.[4] Ibnu Hudaij juga pernah memimpin penyerangan di laut. Pada tahun 44 H (664 M), ia memimpin serangan mendadak ke Pulau Sisilia.[17] Ia membawa 200 kapal untuk menyerang Sisilia yang disiapkan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan.[18] Ibnu Hudaij berhasil mendapatkan rampasan perang dalam jumlah banyak dari penyerangan ini ketika ia kembali ke Syam pada tahun 665.[18] Menurut sejarawan Al-Baladzuri, Ibnu Hudaij menyerang Pulau Sisilia atas wewenang Muawiyah bin Abi Sufyan serta menjadi jenderal muslim pertama yang menduduki pulau itu.[19]

Kematian

Muawiyah bin Hudaij sempat menjabat sebagai gubernur Mesir namun diberhentikan pada tahun 51 H (671 M). Ia meninggal di sana setahun kemudian, yaitu pada tahun 52 H (672 M).[2][4] Namun sejarawan seperti Ibnu Taghribirdi, Ibnul Atsir dan ath-Thabari semuanya mencatat kisah bahwa Muawiyah bin Hudaij mencegah Abdurrahman bin Ummul Hakam untuk menjadi gubernur Mesir pada tahun 678, meskipun ia sudah lama meninggal pada saat itu.[5]

Keturunan

Putra Muawiyah, Abdurrahman, adalah qadhi Mesir dan kepala keamanan (shahib asy-syurthah) pada masa pemerintahan Abdul Aziz bin Marwan sebagai gubernur Mesir.[20] Cucunya, Abdul Wahid bin Abdurrahman, adalah qadhi Mesir pada masa pemerintahan Abdullah bin Abdul Malik sebagai gubernur Mesir.[21] Cucunya yang lain, Abdullah bin Abdurrahman dan Muhammad bin Abdurrahman, adalah gubernur Mesir pada masa kekhalifahan Abu Ja'far Al-Mansur.[22][23]

Referensi

  1. ^ a b c d Ibnu Hazm. Jamharah Ansab al-Arab. shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 429. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-23. Diakses tanggal 2024-01-08. 
  2. ^ a b c d e Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Muawiyah bin Hudaij. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 7. hlm. 260. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-08. Diakses tanggal 2024-01-08. 
  3. ^ a b "Muawiyah bin Hudaij at-Tujibi – Al-Maktaba al-Shamela". shamela.ws (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-08. Diakses tanggal 2024-01-08. 
  4. ^ a b c Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Muawiyah bin Hudaij (bagian kedua). shamela.ws (dalam bahasa Arab). 7. hlm. 261. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-25. Diakses tanggal 2024-03-25. 
  5. ^ a b c Pellat 1993.
  6. ^ a b c d Ibnu Manzhur. Kitab Mukhtashar Tarikh Dimasyq - Muawiyah bin Hudaij - Al-Maktaba al-Shamela. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 24. hlm. 392. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-11. Diakses tanggal 2024-03-26. 
  7. ^ Al-Harafi, Dr Salamah Muhammad. Buku Pintar Sejarah & Peradaban Islam. Pustaka Al-Kautsar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-27. Diakses tanggal 2022-07-25. 
  8. ^ Tim Riset dan Studi Islam Mesir. Ensiklopedi Sejarah Islam (Bukel). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 108. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-04-19. Diakses tanggal 2024-03-27. 
  9. ^ Ṭabarī, ., & Friedmann, Y. (1992). The battle of al-Qādisiyyah and the conquest of Syria and Palestine: A.D. 635-637/A.H. 14-15. Albany: State University of New York Press. Hlm 12.
  10. ^ a b Muḥammad Lamīlam 1985, hlm. 38-39
  11. ^ a b Akram 1977, hlm. 206
  12. ^ Ṭabarī, A.-G. M. I.-G., & Yar-Shater, E. (1996). The first civil war. Albany, NY: State Univ. of New York Pr. Hlm 144
  13. ^ a b Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam Az-Zarkali - Muhammad bin Abu Bakar (bagian kedua)". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 220. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-03. Diakses tanggal 2024-02-03. 
  14. ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam Az-Zarkali - Muhammad bin Abu Bakar". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 219. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-03. Diakses tanggal 2024-02-03. 
  15. ^ L' Afrique vandale et byzantine: Revue internationale d'histoire et d'archéologie (IVe - VIIIe s.). (2002). Turnhout: Brepols. Hlm 282
  16. ^ Ibnu Abdul Mun'im al-Himyari. Kitāb al-Rawḍ al-miʿṭār fi khabar al-aqṭār. shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 168. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-21. Diakses tanggal 2024-03-28. 
  17. ^ Akram 1977, hlm. 201
  18. ^ a b Ibn al-Dabbaj, al-Khayali & ibn Mahmud 2005, hlm. 73
  19. ^ al-Afani 2003, hlm. 423
  20. ^ "Tarajm - Abdurrahman bin Muawiyah bin Hudaij Abi Muawiyah al-Kindi at-Tujibi al-Mishri". tarajm.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-25. Diakses tanggal 2024-03-25. 
  21. ^ Al-Kindi, Abu Umar. Kitab al-Walah wa Kitab al-Qudat oleh Al-Kindi - Abdul Wahid bin Abdurrahman bin Muawiyah bin Hudaij - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha. shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 329. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-25. Diakses tanggal 2024-03-25. 
  22. ^ Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Abdullah bin Abdurrahman. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 4. hlm. 95. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-27. Diakses tanggal 2024-03-27. 
  23. ^ Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Muhammad bin Abdurrahman. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 6. hlm. 189. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-24. Diakses tanggal 2024-03-27. 

Daftar pustaka