Racing Point
Racing Point UK Limited,[1] turun dengan nama dagang Racing Point F1 Team dan sering disebut sebagai Racing Point saja, adalah sebuah tim dan konstruktor mobil balap Formula Satu (F1) asal Britania Raya. Pada awalnya, tim ini dikenal dengan nama Racing Point Force India, dan menggunakan nama konstruktor Force India sejak pertengahan musim 2018. Tim ini dimiliki oleh seorang pengusaha asal Kanada, yaitu Lawrence Stroll, yang melakukan akusisi terhadap tim Force India yang mengalami masalah keuangan selama musim 2018 berjalan. Debut tim Racing Point di dalam ajang F1 dimulai pada Grand Prix Australia 2019. Pada musim tersebut, mereka menurunkan pembalap asal Kanada, yaitu Lance Stroll, dan pembalap asal Meksiko, yakni Sergio Pérez. Pada akhir musim, tim meraih posisi ketujuh di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor. Kedua pembalap tersebut dipertahankan untuk musim 2020. Stroll berhasil mempersembahkan podium pertama untuk tim ini pada saat ia finis di posisi ketiga di dalam Grand Prix Italia. Selanjutnya, di dalam Grand Prix Sakhir, Perez berhasil meraih kemenangan perdana dan satu-satunya untuk tim ini. Hasil konsisten yang diraih sepanjang musim membawa tim ini meraih posisi keempat di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor musim 2020. Pada akhir bulan Januari 2020, tim mengumumkan bahwa mereka akan berganti nama menjadi Aston Martin F1 Team mulai dari musim 2021, seiring dengan akusisi saham perusahaan Aston Martin oleh Lawrence Stroll. ![]() Awal mulaAwal mula tim Racing Point berawal dari Jordan Grand Prix, sebuah tim F1 asal Irlandia yang didirikan oleh Eddie Jordan. Tim ini pertama kali berlomba di dalam ajang F1 pada musim 1991.[2] Tim meraih kesuksesan sedang selama dekade 1990-an sampai dengan awal 2000-an. Prestasi terbaik mereka diraih pada musim 1999, dengan keberhasilan memenangkan dua perlombaan, dan finis di posisi ketiga di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[3] Setelah ditinggalkan oleh perusahaan mesin Honda dan sponsor utama DHL pada akhir musim 2002, tim mengalami penurunan prestasi sejak musim 2003 berjalan.[4][5] Hasil tersebut membuat Eddie Jordan lebih memilih untuk menjual timnya kepada Midland Group sebelum musim 2005 dimulai.[6] Tim selanjutnya berganti nama menjadi Midland F1 Racing untuk musim 2006.[7] Menjelang akhir musim 2006, tim dijual kepada perusahaan mobil sport asal Belanda, yaitu Spyker Cars. Tim selanjutnya kembali berganti nama menjadi Spyker F1 untuk musim 2007.[8] Selama musim 2007 berjalan, tim hanya mampu meraih satu poin saja melalui Adrian Sutil yang finis di posisi kedelapan di dalam Grand Prix Jepang.[9] Mendekati akhir musim, tim tersebut dijual kepada seorang pengusaha asal India, yaitu Vijay Mallya.[10] Pada tanggal 20 Oktober 2007, Mallya mengumumkan perubahan nama tim Spyker menjadi Force India mulai dari musim 2008.[11] Selama berkompetisi dari musim 2008 sampai dengan musim 2018, tim meraih kesuksesan sedang. Mereka berhasil meraih posisi pole di dalam Grand Prix Belgia 2009, enam kali finis di atas podium, dan dua kali finis di posisi keempat di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor pada musim 2016 dan 2017.[12] Pada pertengahan musim 2018, tim berada di dalam pengawasan administrator pengadilan akibat permasalahan keuangan dan gugatan hukum yang dialami oleh Mallya sebagai pemilik tim.[13] Selanjutnya, aset tim ini dibeli oleh Racing Point UK, sebuah konsorsium yang dipimpin oleh seorang pengusaha asal Kanada, yaitu Lawrence Stroll. Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) menganggap Racing Point sebagai sebuah tim yang sepenuhnya baru dan tidak bisa melanjutkan hak entri dari tim Force India yang sudah berjalan sejak musim 1991 pada saat masih bernama Jordan.[14] Untuk sisa musim 2018, tim turun dengan nama Racing Point Force India, sebelum berganti nama menjadi Racing Point mulai dari musim 2019.[15] Untuk fasilitas operasional, tim ini tetap menggunakan kantor dan pabrik yang dulunya digunakan oleh tim Jordan dan tim-tim penerusnya, seperti Midland, Spyker, dan Force India.[16] Sejarah dalam ajang Formula Satu2019: Musim debut![]() Pada bulan November 2018, tim Racing Point mengumumkan duet Lance Stroll dan Sergio Pérez sebagai pembalap untuk musim 2019.[17] Pada tanggal 13 Februari 2019, tim melakukan peluncuran mobil perdananya yang diberi nama Racing Point RP19, di Toronto, Kanada.[18] Tim berhasil meraih poin di dalam empat perlombaan pertama musim 2019, termasuk raihan finis ganda di Azerbaijan pada saat Perez finis di urutan keenam dan Stroll finis di urutan kesembilan.[19] Meskipun demikian, tim Racing Point kemudian mengalami kesulitan pada saat memasuki pertengahan musim.[20] Mereka hanya mampu sekali finis di posisi kesembilan melalui Stroll di Kanada.[21] Hasil ini menjadi raihan finis poin satu-satunya yang berhasil diraih oleh tim dalam enam perlombaan berjalan, terhitung mulai dari lomba di Spanyol, sampai dengan di Inggris.[20] Pada Grand Prix Jerman, Stroll berhasil finis di posisi keempat setelah sebelumnya sempat memimpin jalannya lomba yang berlangsung di dalam kondisi lintasan yang basah.[22] Nasib tim Racing Point mulai membaik pada paruh kedua musim setelah tim melakukan perbaikan signifikan pada mobilnya sebelum Grand Prix Belgia.[23] Dalam sembilan perlombaan berikutnya sejak Grand Prix Belgia sampai dengan Grand Prix Abu Dhabi, Pérez selalu berhasil meraih poin ketika menyelesaikan lomba.[24] Ia hanya satu kali gagal finis di Singapura akibat mengalami kebocoran oli pada mobilnya.[25] Sementara itu, Stroll tampil kurang baik dengan hanya dua kali saja meraih poin, yaitu pada saat finis kesepuluh di Belgia, dan kesembilan di Jepang.[26] Pada klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor, tim meraih posisi ketujuh dengan 73 poin.[27] 2020: Kemenangan lomba pertama dan satu-satunya![]() Pada Grand Prix Belgia 2019, tim mengonfirmasikan perpanjangan kontrak Stroll sampai dengan akhir musim 2020 dan Pérez sampai dengan akhir musim 2022.[28][29] Tim meluncurkan mobil RP20 pada bulan Februari. Sejak pertama kali diluncurkan, mobil ini menuai kontroversi karena rancangannya yang sangat mirip dengan mobil Mercedes AMG F1 W10 EQ Power+ milik tim Mercedes, yang sebelumnya telah berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap dan Kejuaraan Dunia Konstruktor musim 2019.[30] Pada lomba Grand Prix Stiria, tim Racing Point mendapatkan protes dari beberapa tim, terutama Renault terkait saluran rem yang menurut peraturan harus dirancang sepenuhnya oleh tim.[31] Pejabat FIA menanggapi protes tersebut dengan menyita saluran rem mobil RP20 maupun W10 untuk diperiksa secara rinci mengenai kemiripannya.[32] Tiga hari sebelum Grand Prix Inggris, Pérez dinyatakan positif COVID-19, yang membuatnya terpaksa harus absen membalap.[33] Sebagai pengganti sementara, tim memanggil Nico Hülkenberg untuk turun pada Grand Prix Inggris dan Grand Prix Ulang Tahun ke-70.[34][35] Antara Grand Prix Inggris dan Grand Prix Ulang Tahun ke-70, tim Racing Point mendapatkan hukuman denda sebesar €400.000 dan dikenai pengurangan sebanyak 15 poin di dalam klasemen Kejuaraan Dunia Konstruktor setelah protes yang diajukan oleh tim Renault terkait saluran rem diterima oleh FIA.[36] Pada Grand Prix Italia, Stroll berhasil finis di posisi ketiga dan mempersembahkan podium yang pertama di dalam sejarah tim.[37] Pada Grand Prix Eifel, Stroll tidak dapat berpartisipasi dalam sesi kualifikasi dan lomba karena dinyatakan positif COVID-19.[38] Hülkenberg kembali dipanggil oleh tim untuk menjadi pengganti sementara. Ia berhasil finis di posisi kedelapan setelah memulai lomba ini dari posisi ke-20.[39] Pada Grand Prix Turki, Stroll berhasil meraih posisi pole untuk tim, sedangkan Pérez berhasil meraih posisi start ketiga.[40] Pada saat lomba berjalan, Stroll sempat memimpin jalannya lomba pada awal-awal perlombaan, tetapi pada akhirnya turun ke posisi kesembilan, sementara Pérez berhasil finis di posisi kedua.[41] Pérez hampir saja berhasil meraih posisi ketiga di dalam Grand Prix Bahrain, tetapi kegagalan mesin pada putaran ke-54 membuatnya harus tersingkir dari lintasan. Di dalam lomba itu juga, mobil Stroll terbalik karena bertabrakan dengan Daniil Kvyat.[42] Pada Grand Prix Sakhir, Pérez berhasil mempersembahkan kemenangan yang pertama bagi tim Racing Point sebagai sebuah konstruktor, sementara Stroll juga berhasil finis di atas podium dengan menempati posisi ketiga.[43] Kemenangan ini merupakan kemenangan yang pertama bagi tim yang sering berganti-ganti nama sejak kemenangan tim Jordan pada Grand Prix Brasil 2003.[44] Pada klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor, tim berhasil meraih posisi keempat dengan 195 poin.[a][46] Perubahan nama tim menjadi Aston MartinPada akhir bulan Januari 2020, sebuah upaya pendanaan yang dilakukan oleh Lawrence Stroll membuahkan hasil dengan kepemilikan 16,7% saham di perusahaan mobil Aston Martin. Tim selanjutnya akan melakukan perubahan nama untuk musim 2021 menjadi Aston Martin F1 Team.[47] Pada saat kesepakatan akusisi saham tersebut dilakukan, Aston Martin masih menjadi sponsor untuk tim Red Bull Racing, tetapi kontraknya diperpendek menjadi hanya sampai dengan akhir musim 2020 saja.[48] Meskipun demikian, Aston Martin masih akan tetap bekerjasama dengan Red Bull Racing untuk menyelesaikan proyek mobil Aston Martin Valkyrie yang dirancang oleh insinyur aero tim Red Bull, yaitu Adrian Newey.[49] Sebagai bagian dari perubahan merek, tim juga akan menggunakan corak warna hijau balap Inggris menggantikan corak warna merah muda yang dipakai oleh sponsor BWT.[50] Mobil perdana dari tim Aston Martin diberi nama Aston Martin AMR21.[51] Mobil ini menjadi mobil pertama Aston Martin di dalam arena balap F1 sejak Aston Martin DBR5 yang turun pada musim 1960.[52] Sponsor![]() Pada musim 2019, tim Racing Point mendapatkan perusahaan taruhan daring SportPesa asal Kenya sebagai sponsor utama, yang membuat nama tim ini menjadi SportPesa Racing Point F1 Team.[53] Selain itu, perusahaan pengolahan air BWT yang sudah menjadi sponsor sejak tim masih bernama Force India juga ikut bertahan.[54] Seiring dengan masuknya Lance Stroll sebagai pembalap, tim berhasil mendapatkan kontrak sponsor dari produsen pesawat jet bisnis Bombardier, perusahaan konstruksi JCB, dan perusahaan asuransi jiwa Canada Life.[55] Setelah SportPesa mundur pada akhir musim 2019, BWT naik menjadi sponsor utama tim Racing Point untuk musim 2020.[53] Sebagai bagian dari kontrak sponsor yang berjalan, tim menggunakan mesin Mercedes yang dinamai ulang sebagai BWT Mercedes.[54] Selain itu, warna merah muda yang menjadi warna korporasi BWT juga digunakan sebagai corak warna utama untuk mobil balap yang digunakan oleh tim.[18] Hasil Grand Prix Formula Satu(kunci)
† Pembalap tidak menyelesaikan Grand Prix, tetapi diklasifikasikan masuk finis karena sudah menyelesaikan lebih dari 90% jarak perlombaan. Catatan kaki
Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Racing Point.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia