Kintamani, Bangli

8°14′39″S 115°19′40″E / 8.244249°S 115.327723°E / -8.244249; 115.327723

Kintamani
ᬓᬶᬦ᭄ᬢᬫᬦᬶ
Dari atas ke bawah; kiri ke kanan: Tampak Gunung Batur dan Pura Ulun Danu Batur Desa Songan B, Pura Jati Batur, Pura Jati Segara, dan Kuburan Terunyan
Peta lokasi Kecamatan Kintamani
Negara Indonesia
ProvinsiBali
KabupatenBangli
Pemerintahan
 • CamatI Wayan Dirgayusa[1]
Kode pos
80652
Kode Kemendagri51.06.04 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS5106040 Edit nilai pada Wikidata
Luas366,92 km²[2]
Kepadatan897 orang/km²(2015)
Desa/kelurahan48 desa
Situs webkintamani.banglikab.go.id
Peta
PetaKoordinat: 8°14′20.4″S 115°19′19.3″E / 8.239000°S 115.322028°E / -8.239000; 115.322028


Kintamani (bahasa Bali: ᬓᬶᬦ᭄ᬢᬫᬦᬶ, translit. Kintamani) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Kintamani juga merupakan kawasan wisata pemandangan alam di Bali, Indonesia.[3][4]

Kintamani banyak dihuni oleh penduduk asli Bali, Bali Aga mereka kebanyakan tinggal di sekitar pengunaan gunung Batur Suku Bali Aga mengunakan bahasa Bali Aga.

Geografi

Batas wilayah

Utara Kabupaten Buleleng,
Timur Kabupaten Karangasem
Selatan Kecamatan Bangli,Kecamatan Tembuku dan Kabupaten Gianyar
Barat Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Badung

Sejarah

Sumber-sumber yang menyebutkan tentang Danau Batur adalah Lontar Kesmu Dewa, Lontar Usana Bali, dan Lontar Raja Purana Batur. Disebutkan bahwa Pura Ulun Danu Batur sudah ada sejak masa Mpu Kuturan, yaitu abad ke-10 sampai permulaan abad ke-11. Luasnya areal dan banyaknya pelinggih-pelinggih menandakan bahwa Pura Ulun Danu Batur adalah penyiwi raja-raja yang berkuasa di Bali, sekaligus merupakan Kahyangan Jagat. Di Pura Ulun Danu Batur yang diistanakan adalah Dewi Danu yang disebutkan dalam Lontar Usana Bali yang terjemahannya sebagai berikut:

Adalah cerita yang terjadi pada bulan Marga Sari (bulan ke V) waktu Kresna Paksa (Tilem). Pada waktu itu, Betara Pasupati di India sedang memindahkan puncak Gunung Maha Meru yang dibagi menjadi dua bagian. Puncak tersebut dipegang dengan tangan kiri dan kanan, kemudian dibawa ke Bali. Puncak gunung yang dibawa dengan tangan kanan digunakan sebagai sthana Putra beliau yaitu Betara Putrajaya (Hyang Maha Dewa), sementara puncak gunung yang dibawa dengan tangan kiri menjadi Gunung Batur sebagai sthana Betari Danuh. Kedua gunung tersebut merupakan ulunya Pulau Bali dan melambangkan unsur Purusa dan Pradana dari Sang Hyang Widhi.

Pura Ulun Danu Batur merupakan tempat pemujaan umat Hindu di seluruh Bali, khususnya Bali Tengah, Utara, dan Timur. Umat memohon keselamatan di bidang persawahan di Pura Batur. Pada saat puja wali yang jatuh pada Purnamaning ke X (kedasa), seluruh umat, terutama kelian subak dan sedahan-sedahan, datang ke Pura Ulun Danu Batur untuk menghaturkan "Suwinih". Demikian pula jika terjadi bencana hama, umat datang ke Pura Ulun Danu Batur untuk memohon keselamatan.

Demikian cerita yang memberikan gambaran tentang pentingnya Gunung Batur dan Pura Ulun Danu Batur dalam kehidupan umat Hindu di Bali. Kedua tempat ini tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesejahteraan pertanian di Bali.

Pemerintahan

Pembagian Administrasi

Kecamatan Kintamani dibagi menjadi 48 desa yang diurutkan secara abjad sebagai berikut:

Demografi

Kependudukan

Pada semester 1 tahun 2024, menurut Data Kementerian Dalam Negeri, Kecamatan Kintamani memiliki jumlah penduduk sejumlah 112.313 jiwa, kemudian terdapat 32.522 Kepala Keluarga (KK), perpindahan penduduk sebanyak 126 jiwa, serta terdapat 486 jiwa yang meninggal dunia. Selain itu, penduduk menurut jenis kelamin dengan laki-laki sebanyak 57.317 jiwa dan perempuan sebanyak 54.996 jiwa.

Kemudian untuk status pernikahan pada tahun yang sama, menunjukkan terdapat 49.113 jiwa yang belum menikah, 57.108 jiwa yang sudah menikah, 1.187 jiwa yang berstatus cerai hidup, dan 4.905 jiwa yang berstatus cerai mati. Terdapat 696 jiwa yang lahir pada semester 1 ini, dibanding tahun 2023 terdapat 1.233 jiwa yang lahir[5]Pada tahun 2015, Kintamani memiliki jumlah penduduk sebanyak 93.240 jiwa dengan kepadatan 897 jiwa/km. Sementara itu, pada tahun 2010, terdapat 90.078 jiwa penduduk.[6][7]

Agama

Data Pemeluk Agama di Kec. Kintamani pada Juni 2024 [8]

  Islam (0.9%)
  Kristen Katolik (0.02%)
  Kristen Protestan (0.09%)
  Buddha (0.24%)
  Konghucu (0.04%)
  Hindu (99.8%)

Menurut data Kementerian Dalam Negeri semester 1 tahun 2024, sebanyak 98,6% penduduk Kecamatan Kintamani menganut agama Hindu. Untuk yang beragama Islam sebanyak 0,9%, kemudian penduduk yang beragama Kristen sebanyak 0,11% dengan rincian Kristen Protestan sebanyak 0,09% dan Kristen Katholik 0,02%. Selebihnya beragama Buddha sebanyak 0,24% dan Konghucu sebanyak 0,04%.

Data Pemeluk Agama di Kec. Kintamani pada Juni 2024[5]
Agama Jumlah Jiwa % Keterangan
Islam 1.077 0,9%
Kristen 109 0,09%
Katholik 32 0,02%
Hindu 110.777 98,6%
Buddha 273 0,24%
Konghucu 45 0,04%
Kepercayaan terhadap Tuhan YME - -
Kecamatan Kintamani 112.313 100%

Pendidikan

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri semester 1 tahun 2024, penduduk Kecamatan Kintamani mayoritas masih lulusan SD sebanyak 32,2%, kemudian diikuti tidak/belum sekolah sebanyak 24,6%, dan paling sedikit yakni lulusan S3 sebanyak 0,02% dari total jumlah penduduk.[5]

Pendidikan Jumlah Jiwa Keterangan
Tidak/Belum Sekolah 27.663
Belum Tamat SD 11.467
Tamat SD 36.271
SLTP 14.354
SLTA 17.182
D1 dan D2 1.530
D3 770
S1 2.862
S2 186
S3 28
Kecamatan Kintamani 112.313

Pariwisata

Potensi wisata kawasan ini adalah pemandangan kawasan pegunungan yang unik dan menakjubkan. Berjarak kira-kira 2 jam perjalanan dari Kota Denpasar, tepatnya di tempat yang disebut Penelokan, yang sesuai dengan namanya dalam bahasa Bali yang berarti tempat untuk melihat-lihat merupakan lokasi yang paling strategis untuk menikmati pemandangan alam di kawasan wisata ini. Penelokan terletak di Kedisan, salah satu desa di Kec. Kintamani.

Dari Penelokan kita bisa menyaksikan pemandangan menakjubkan. kombinasi antara Gunung Batur beserta hamparan bebatuan hitam dengan Danau Batur yang berbentuk bulan sabit berwarna biru di sebuah kaldera yang oleh wisatawan-wisatawan dikatakan sebagai kaldera terindah di dunia. Penelokan sudah mempunyai infrastruktur yang cukup memadai sebagai tempat wisata, antara lain penginapan maupun restoran.

Dari Penelokan kita mempunyai dua alternatif untuk melanjutkan perjalanan di Kintamani. pertama kita bisa melanjutkan ke arah utara menuju Desa Batur. Di desa ini kita bisa berkunjung ke salah satu pura kahyangan jagat di Bali yang bernama Pura Batur. pura ini pada awalnya terletak di sebelah barat daya Gunung batur yang kemudian dipindahkan bersamaan dengan pindahnya warga desa ke bagian atas.

Alternatif kedua kita bisa turun ke pusat Desa Kedisan untuk selanjutnya menyeberang melintasi danau ke sebuah desa tua yang bernama Terunyan. Di Desa Terunyan kita bisa melihat peradaban Bali kuno yang disebut Bali Aga. di desa ini orang-orang yang sudah meninggal tidak dikubur tetapi diletakan begitu saja di bawah sebuah pohon. Mayat-mayat ini tidak mengeluarkan bau sama sekali.

Lokasi

Objek Wisata Kawasan Batur terletak di Desa Batur, Kecamatan Kintamani Kabupaten Daerah Tingkat II Bangli. permukaan laut dengan suhu udaranya berhawa sejuk pada siang hari dan dingin pada malam hari. Objek wisata ini dapat dilalui dengan kendaraan bermotor, karena lokasi ini menghubungkan Kota Bangli dan Singaraja. Sedangkan rute objek, menghubungkan Objek Wisata Kawasan Batur dengan Objek Wisata Tampaksiring dan Besakih.

Dua taman wisata alam (TWA) yang terdapat di wilayah ini adalah TWA Gunung Batur Bukit Payang dan TWA Panelokan.[9]

Fasilitas

Di objek wisata Kawasan Batur tersedia tempat parkir, rumah makan, restoran, penginapan, toilet, wartel, serta warung-warung minuman dan makanan kecil. Fasilitas angkutan umum dan angkutan penyeberangan juga tersedia.

Kunjungan

Objek wisata Kawasan Batur ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan nusantara. Kunjungan yang paling menonjol sekitar bulan Agustus, Desember, saat menyambut Tahun Baru dan suasana Tahun Baru. Demikian pula pada hari-hari Raya Galungan, Idul Fitri dan Hari Raya Natal, bahkan sering dikunjungi oleh tamu negara baik dari pusat maupun tamu dari luar negeri.

Lihat Juga

Referensi

  1. ^ Abu Vulkanik Rambah Kintamani
  2. ^ Kecamatan Bangli dalam Angka 2017, hal.23
  3. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  4. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  5. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan". gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2025-01-31. 
  6. ^ Bangli, Badan Pusat Statistik Kabupaten. "Kabupaten Bangli Dalam Angka 2017". banglikab.bps.go.id. Diakses tanggal 2025-01-31. 
  7. ^ "Wayback Machine" (PDF). www.bps.go.id. Diakses tanggal 2025-01-31. 
  8. ^ https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/
  9. ^ Balai KSDA Bali: Profil kawasan Taman Wisata Alam, diakses pada 23/x/2024

Pranala luar

 

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia