Jalan Tol Tegal-Cilacap
Jalan Tol Tegal-Cilacap adalah salah satu Jalan Tol yang menghubungkan Kota Tegal dan sebagian wilayah Kabupaten Tegal dengan Kabupaten Cilacap terutama Cilacap Kota sepanjang 81.14 kilometer yang akan dibangun dan dikelola oleh PT. Jasa Marga (Persero).[1][2][3] Jalan tol ini direncanakan juga melewati kawasan Bumiayu, Purwokerto, dan Purbalingga. Jalan tol ini merupakan pengembangan dari Trans Jawa bagian tengah sekaligus penghubung Jalan Tol Trans-Jawa bagian utara dengan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dan Cilacap-Purworejo (Trans Jawa bagian selatan) menghubungkan Jakarta dengan Surabaya yang rencananya juga akan tersambung hingga Daerah Istimewa Yogyakarta.[4][5] Saat ini, ruas jalan tol ini masih dalam tahap tender melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PT. Jasa Marga selaku pemrakarsa utama proyek ini.[4][3] Menurut beberapa pendapat akademisi, jalan tol ini memiliki skor tertinggi daripada empat jalur alternatif lain pada ruas yang sama.[6] Salah satu keuntungan yang disebutkan adalah pemangkasan biaya distribusi logistik sebesar 30 hingga 40 persen serta memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Purwokerto atau Bumiayu atau Surabaya ke Purwokerto atau Bumiayu via jalur utara (Pantura).[6] Proyek PengerjaanRencana jalan tol ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2016 dan 2017 di bawah prakarsa PT. Jasa Marga dan usulan Bupati Banyumas, Achmad Husein yang saat itu meminta adanya Jalan Tol Pejagan-Wangon dan Tol Ajibarang-Purwokerto.[7][8][9][10][11][12][13] Sedangkan, rencana awal pembangunan jalan tol ini direncanakan pada tahun 2022.[14] Tujuan utama pembangunan jalan tol ini adalah selain meningkatkan kemudahan akses dari pantai selatan Pulau Jawa (terutama kawasan Purwokerto (Banyumas), Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Daerah Istimewa Yogyakarta) menuju kawasan pantai utara (Cirebon, Brebes Kota, dan Kota Tegal) juga untuk mendukung akses barang dan jasa menuju dua calon kawasan industri baru di Kota Tegal dan Cilacap.[8][9][10][12][15] Rencana jalan tol ini juga disinggung Presiden Joko Widodo ketika sedang berkampanye untuk Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019 di GOR Satria, Purwokerto, Banyumas.[1][5][16] Untuk pintu masuk tol, lokasinya berada tepat di Gerbang Tol Brebes Timur (Brexit). Berdasarkan studi kelayakan (feasibility study), lokasi yang memiliki nilai tertinggi adalah Pejagan-Cilacap.[17][18] Untuk Kabupaten Banyumas, lokasi yang dinilai cocok dilewati tol ini adalah Kecamatan Ajibarang, Wangon dan Purwokerto.[18] Pemetaan LahanPada tahun 2020, tol ini telah memasuki tahap pemetaan lokasi lahan terdampak terutama di Kabupaten Brebes yang meliputi Kecamatan Brebes, Jatibarang, Tonjong, Sirampog, Bumiayu dan Paguyangan. Total, tol ini melewati sebanyak 29 desa yang tersebar di 6 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Brebes.[17][19] Menurut Kepala Baperlitbangda (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan) Kabupaten Brebes, Edy Kusmartono, di Kecamatan Brebes, terdapat tiga desa yang akan dilalui antara lain Lembarawa, Kalimati dan Krasak. Kemudian, di Jatibarang terdapat 5 desa yakni Kalipucang, Kramat, Tembelang, Pedeslohor, Tegal Wulung. Kecamatan Tonjong juga 5 desa yakni Kutamendala, Karang Jongkeng, Purwodadi, Pepedan dan Lingapura. Sedangkan di Kecamatan Sirampog hanya ada dua desa yang meliputi Desa Benda dan Kaliloka. Di Kecamatan Bumiayu akan melewati 6 desa meliputi Pengarutan, Adisana, Langkap, Kalierang, Jatisawit dan Negaradaha. Sementara, di Kecamatan Paguyangan akan melewati Desa Pagojengan, Kretek, Traban, Wanatirta dan Winduaji.[17][19] Sedangkan, untuk lokasi Kabupaten Tegal, nantinya akan melewati Kecamatan Margasari dan akan terdapat rencana exit tol. Kemudian, di Bumiayu juga ada satu calon lokasi exit tol.[17] Kabupaten/Kota yang akan Dilintasi
Titik Pusat Perhatian![]()
Ruas & Gerbang Tol
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia