Geografi Qatar
Qatar merupakan sebuah negara yang terletak di semenanjung timur Arabia, yang berbatasan dengan Teluk Persia dan Arab Saudi di lokasi yang strategis dengan endapan minyak bumi dan gas alam yang besar. Negara Qatar menempati area seluas 11.571 km2 (4.468 sq mi) di semenanjung yang membentang sekitar 160 km (99 mi) ke utara Teluk Persia dari Jazirah Arab.[1] Qatar Memiliki bentang alam yang cukup bervariasi dalam lebar antara 55 dan 90 km (34 dan 56 mi), daratannya sebagian besar datar (titik tertingginya adalah 103 m (338 ft)) dan berbatu.[1] Fitur-fitur penting termasuk dataran garam pesisir, formasi batu kapur tinggi (antiklin Dukhan) di sepanjang pantai barat yang di bawahnya terdapat ladang minyak Dukhan, dan bukit pasir besar yang mengelilingi Khor Al Adaid, sebuah teluk kecil di Teluk Persia di tenggara yang dikenal oleh penutur bahasa Inggris setempat sebagai Laut Pedalaman.[1] Wilayah dan perbatasanQatar hanya memiliki satu perbatasan darat yaitu dengan Arab Saudi di sebelah selatan. Batas wilayah dengan Arab Saudi ditetapkan pada tahun 1965 tetapi tidak pernah ditetapkan batasnya. Sektor daratan ini membentang dari ujung Teluk Salwah di Abu Samra hingga Khor Al Adaid,[2] mencakup jarak linier sekitar 87 kilometer (54 mi).[3] Qatar tampak seperti semenanjung yang dikelilingi oleh perairan hangat Teluk Persia di sisi timur dan utaranya. Batas baratnya dibatasi oleh Teluk Salwah, sebuah formasi cekung yang secara efektif memutus hubungan daratan Qatar dengan pantai Al-Ahsa dan Bahrain.[2] Pantai barat laut Qatar berjarak kurang dari 30 km (19 mi) dari pulau-pulau utama Bahrain,[1] sementara Kepulauan Hawar kecil di Bahrain hanya berjarak 1,9 kilometer (1,2 mi) dari pantai.[4] Pulau terbesar di Kepulauan Hawar terletak 5 kilometer (3,1 mi) di lepas daratan Qatar.[5] Klaim maritimBatas maritim Qatar mencakup zona seluas 24 nmi (44,4 km; 27,6 mi), zona ekonomi eksklusif seluas 31.590 km2 (12.197 sq mi) sebagaimana ditentukan oleh perjanjian bilateral, dan 12 nmi (22,2 km; 13,8 mi) laut teritorial. Batas maritim diratifikasi pada bulan April 1992 dengan Keputusan No. 40.[6] Zona ekonomi eksklusif dideklarasikan pada tahun 1974.[7] Terletak di pesisir barat Teluk Persia, Qatar membentang membujur ke perairan sehingga memberikan posisi strategis untuk menahan angin yang membawa hujan dan mengatur arus laut di cekungan barat daya Teluk Persia. Garis pantai yang memanjang memudahkan eksploitasi mutiara dan sumber daya perikanan sekaligus menyediakan akses ke cadangan minyak bawah laut.[2] Selain menjadi rumah bagi sejumlah besar tempat penampungan mutiara yang menghasilkan mutiara berkualitas tinggi,[8] Perairan Qatar juga menampung 48% terumbu karang di Teluk Persia.[9] Pantai Qatar lebih menonjol karena lekukannya yang beraneka ragam, yang terdiri dari tonjolan daratan cembung ke laut, seperti Ras Laffan, dan tonjolan air cekung ke daratan. Selain itu, pesisir berfungsi sebagai pelabuhan alami dan titik transit bagi banyak kapal yang mengarungi perairan Teluk Persia. PulauDari semua pulau milik Qatar, Pulau Halul adalah yang paling penting. Terletak sekitar 90 km (56 mi) di sebelah timur Doha, tempat ini berfungsi sebagai area penyimpanan dan terminal pemuatan minyak dari ladang lepas pantai di sekitarnya.[1] Pulau Hawar dan pulau-pulau yang berdekatan di lepas pantai barat merupakan subjek sengketa wilayah antara Qatar dan Bahrain.[1] IklimMusim panas yang panjang (Juni hingga September) ditandai dengan panas yang menyengat dan kekeringan serta kelembapan yang bergantian dengan suhu melebihi 40 °C (104 °F).[1] Suhu sedang dari bulan November sampai Maret,[1] berkisar dari suhu tertinggi 39 °C (102 °F) pada bulan April hingga suhu terendah 7 °C (45 °F) pada bulan Januari. Curah hujan rata-rata 100 mm (3,9 in) per tahun, terbatas pada bulan-bulan musim dingin, dan turun dalam badai singkat yang terkadang cukup deras untuk membanjiri jurang kecil dan wadi yang biasanya kering.[1] Badai debu yang tiba-tiba dan dahsyat sesekali turun ke semenanjung dan menghalangi sinar matahari yang menyebabkan kerusakan akibat angin, dan mengganggu transportasi hingga layanan lainnya untuk sementara waktu.[1]
Topografi dan wilayah alamiWilayah semenanjung Qatar sebagian besar merupakan dataran rendah dengan bentuk seperti ekspresi permukaan dari antiklinal Lengkungan Qatar,[13] yang terbentuk selama Tabrakan masa Prakambrium sekitar 640 hingga 620 juta tahun silam.[14] Semenanjung ini diselimuti oleh pasir dan kerikil yang pecah dari batu kapur yang menonjol. Dataran halus yang ditutupi oleh debu halus ditemukan di timur, sementara bagian selatan dan barat daya semenanjung sebagian besar terdiri dari gundukan pasir dan dataran garam (secara lokal dikenal sebagai sabkha), terutama di dekat Mesaieed dan Khor Al Adaid.[15] Dataran pantaiDaerah pesisir Qatar yang membentang sekitar 650 kilometer (400 mi) dari Abu Samra ke Khor Al Adaid melalui Ar Ru'ays, merupakan pantai timbul yang dicirikan oleh formasi geologi terkini. Pantai barat dari Abu Samra ke Ras Dukhan relatif lurus, sementara ke utara hingga Ar Ru'ays berlekuk-lekuk dengan serbuan air melingkar dan lonjong. Pantai timur lebih luas, dengan ketinggian meningkat ke arah timur dari Dohah Al Husain.[2] Dataran dalamDimulai dari tepi pedalaman jalur pantai, wilayah utara dibatasi oleh garis Al Mafjar-Abu Dhalouf. Wilayah ini melebar jauh ke selatan, dengan sektor utara membentang 18,5 kilometer (11,5 mi) antara Al-ʽAdhbah dan Ar Rakiyat, sementara dasar selatannya antara Umm Al Qahab dan Al Suwaihliya berukuran 46,5 kilometer (28,9 mi). Permukaannya dihiasi dengan sebelas cekungan tertutup. Sektor utara relatif datar, sementara sektor tengah, antara Fuwayrit dan Rawdat Al Faras, menunjukkan topografi yang lebih kompleks dengan ketinggian berkisar antara 11 meter (36 ft) hingga 21 meter (69 ft). Sabuk tengahZona ini sejajar dengan kubah utama Qatar yang berorientasi utara-selatan. Zona ini dibedakan berdasarkan keragaman topografinya, dengan ketinggian berkisar antara 31 meter (102 ft) hingga 49 meter (161 ft) di atas permukaan laut. Permukaannya tidak rata, dengan bukit-bukit melingkar atau persegi panjang di sepanjang batas barat yang mencapai ketinggian 41 meter (135 ft) hingga 49 meter (161 ft). Empat belas cekungan tertutup tersebar di seluruh wilayah, lebih kecil di timur dalam Formasi Rus dan lebih besar di barat dalam Formasi Dammam. Titik tertinggi ditemukan di perbukitan di tenggara Al Jemailiya dan di sebelah barat jalan Al Jemailiya-Ash-Shahaniyah. Wilayah DukhanMenempati sebagian besar sisi barat Qatar, wilayah ini membentang 87 kilometer (54 mi) dari Ras Abrouq di utara hingga An Nakhsh di selatan. Wilayah ini dicirikan oleh unit-unit struktur yang kompleks dengan ketinggian mencapai 92 meter (302 ft) di Khashm An-Nakhsh dan depresi serendah −5 meter (−16 ft) di bawah permukaan laut di Dukhan Sabkha. Sabkha merupakan dataran garam pedalaman terbesar di Teluk Persia yang membentang sekitar 20 kilometer (12 mi) dan menempati area seluas 73 kilometer persegi (28 sq mi)*,[16] dan menampung titik terendah Qatar yang berada di −6 meter (−20 ft) di bawah permukaan laut.[17] Jebel Nakhsh, sebuah punggung gunung yang terkenal di sebelah selatan Dukhan mengandung cadangan gipsum yang cukup besar.[18] Gurun SelatanWilayah ini menempati 34,7% dari total wilayah Qatar di sebelah selatan garis lintang Doha. Wilayah ini memiliki kemiripan topografi dengan wilayah gurun di Abu Dhabi, Arab Saudi, dan Bahrain, dengan bukit pasir bergelombang yang diselingi dengan permukaan hamada berbatu. Wilayah ini terbagi menjadi empat subwilayah:
Satwa liarFloraMeskipun sebagian besar wilayah negara ini terdiri dari gurun pasir, namun terdapat sebagian kecil wilayah negara ini yang memiliki zona vegetasi yang berbeda dan dapat tumbuh seperti pohon, alang-alang, dan semak seperti asam jawa, Perumpung, dan fus. Wilayah-wilayah ini sebagian besar berada di sebelah timur, dekat pantai. Faktor pembatas yang melekat pada pertumbuhan vegetasi adalah ketersediaan air. Fitur geografis tertentu sebagian mengurangi kelangkaan air ini, seperti rawda, yang merupakan depresi besar yang ditemukan di permukaan tanah dan membantu mengisi kembali akuifer.[19] FaunaAda 21 spesies mamalia yang telah tercatat di Qatar,[20] dan mamalia darat yang lebih besar, seperti Oriks arab dan Gazel arabia merupakan hewan yang dilindungi dan dipelihara di cagar alam.[21] Gazel arabia merupakan satu-satunya spesies gazel asli Qatar dan secara lokal disebut sebagai 'rheem'.[22] Perairan teritorial Qatar di Teluk Persia kaya akan kehidupan laut. Sarang penyu tersebar di sepanjang garis pantai dari Fuwayrit hingga Ras Laffan. Kementerian Lingkungan Hidup (MME) melakukan patroli rutin di area bersarang untuk memastikan kelestariannya.[23] Dugong diketahui berkumpul di lepas pantai negara tersebut. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1986 dan 1999 di Teluk Persia, penampakan kelompok terbesar yang pernah ada adalah lebih dari 600 ekor di sebelah barat Qatar.[24] Geologi dan endapan mineral
Sebagian besar permukaan Qatar terletak pada lapisan Kenozoikum. Lapisan ini memiliki sumber daya mineral yang melimpah, yang sebagian besar belum dieksploitasi, seperti batu kapur dan tanah liat.[27] Formasi Dammam Atas pada periode Eosen Tengah merupakan lapisan permukaan yang paling dominan dan tersusun oleh gamping dan dolomit.[28] Sumber daya dan pemanfaatan lahanBerdasarkan estimasi tahun 2011, 5,6% lahan merupakan lahan pertanian. Lahan pertanian meliputi 1,1%, tanaman pangan 0,2%, dan padang rumput 4,6%. Sebanyak 94,4% lahan digunakan untuk keperluan lain.[29] Pada tahun 2003, sebanyak 129,4 km2 (50,0 sq mi) lahan telah diirigasi. Kondisi yang parah, seperti suhu yang sangat tinggi dan kurangnya air serta tanah yang subur, menghambat peningkatan hasil pertanian. Jenis tanah entisol yang dominan di semenanjung, meliputi sekitar 1.020.000 ha., dan tidak cocok untuk budidaya tanaman karena sangat dangkal.[30] Keterbatasan air tanah yang memungkinkan pertanian di beberapa daerah terkuras begitu cepat sehingga air asin masuk dan membuat tanah tidak cocok untuk semua jenis tanaman kecuali tanaman yang paling tahan garam.[1] Perjanjian lingkunganQatar saat ini menjadi pihak dalam perjanjian lingkungan internasional berikut:[29]
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia