Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. Namun ingat, mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel, karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah.
Olivin atau Mirah kuning[8] (sebagai batu mulia disebut juga peridot atau krisolit), adalah mineral magnesiumbesisilikat dengan rumus (Mg,Fe)2SiO4. Banyak ditemukan di bawah permukaan bumi namun lapuk dengan cepat di permukaan bumi.
Rasio magnesium dan besi bervariasi: forsterit (bila Mg dominan) ataupun fayalit (bila Fe dominan). Komposisi olivin umumnya dinyatakan sebagai persentase molar forsterit (Fo) dan fayalit (Fa) (contoh: Fo70Fa30). Forsterit memiliki titik lebur yang sangat tinggi dalam tekanan atmosfer, yaitu mencapai 1900 °C, tetapi fayalit memiliki titik lebur yang lebih rendah (kira-kira 1200 °C). Titik lebur bervariasi antara kedua pembentuknya, sebagaimana sifat-sifat lainnya. Olivin bisa menggabungkan unsur selain oksigen, silikon, magnesium, dan besi; hanya dalam jumlah sedikit. Umumnya mangan dan nikel merupakan unsur tambahan dengan konsentrasi tertinggi.
Olivin menamai sebuah kelompok mineral dengan struktur terkait (kelompok olivin)yang meliputi teproit ((Mn2SiO4)), montiselit (CaMgSiO4) and kirschsteinit (CaFeSiO4).
Identifikasi dan paragenesis
Olivin dinamai berdasarkan warnanya yang hijau seperti zaitun (dianggap sebagai hasil dari bekas nikel), meskipun bisa juga berubah menjadi kemerahan sebagai hasil dari perkaratan besi.
Olivin dengan sifat tembus cahaya kadang-kadang juga digunakan sebagai batu mulia yang disebut peridot (péridot, kata bahasa Prancis untuk olivin), juga disebut krisolit (dari kata bahasa Yunani χρυσός, "emas" dan λίθος, "batu"). Beberapa batu olivin berkualitas terbaik didapatkan dari lapisan mantel pada bebatuan di pulau Zabargad di Laut Merah.
Olivin terdapat pada batuan bekumafik dan ultramafik dan sebagai mineral dasar dari beberapa batuan metamorf. Olivin yang kaya akan magnesium mengkristal dari magma yang kaya akan magnesium dan rendah silika. Magma itu mengkristal menjadi batuan mafik seperti gabbro dan basalt. Batuan ultramafik seperti peridotit dan dunit bisa jadi merupakan sisa yang tertinggal setelah proses ekstrasi magma, dan secara khas mereka lebih diperkaya pada olivin setelah ekstraksi peleburan parsial. Olivin dan varian struktral bertekanan tinggi lainnya meliputi lebih dari 50% dari mantel atas bumi, dan olivin adalah salah satu mineral yang paling sering dijumpai di Bumi menurut volumenya. Proses metamorfisme dari batuan dolomit tidak murni atau batuan sedimen lain yang kaya magnesium dan kurang silikat juga menghasilkan olivin kaya-Mg atau forsterit.
Olivin kaya-Fe relatif jauh lebih sedikit tetapi terdapat pada batuan beku dalam jumlah kecil pada granit dan riolit langka, dan olivin sangat-kaya Fe bisa berada dengan stabil dalam kuarsa dan tridymite. Sebaliknya, olivin kaya-Mg tidak dapat berada dengan stabil pada mineral silikat karena akan bereaksi membentuk orthopiroksin ((Mg,Fe)2Si2O6).
Olivin kaya-Mg bersifat stabil pada tekanan yang ekuivalen terhadap kedalaman 410 km di dalam tanah. Karena dianggap sebagai mineral paling berlimpah di bagian atas mantel bumi pada kedalaman yang dangkal, sifat-sifat olivin banyak berpengaruh secara dominan pada ilmu reologi pada bagian tersebut dan juga pada aliran padatan yang mengalirkan lempeng tektonik.
^"Olivine". Science.smith.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-20. Diakses tanggal 2013-11-14. G = 3.22 to 4.39. Specific gravity increases and hardness decreases with increasing Fe.
^Klein, Cornelis (1985). Manual of Mineralogy (edisi ke-21st). New York: John Wiley & Sons. ISBN0-471-80580-7.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)