Mindaka, Tarub, Tegal

  1. ALIH Templat:Kotak info desaMindaka merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia

Kondisi Geografis

Luas wilayah  : 118.716 Ha

Jumlah Pedukuhan / Dusun : 3 ( tiga )

1) Dusun Mindaka

2) Dusun Pesalakan

3) Dusun Tangkil

Batas wilayah :

a. Utara  : Desa Kedungbungkus

b. Selatan  : Desa BrekatLebeteng

c. Barat  : Desa Tarub

d. Timur  : Desa KalijambeBrekat

Topografi

a. Luas kemiringan lahan (rata-rata)

1. Datar  : 118.716 Ha

b. Ketinggian di atas permukaan laut (rata-rata) : 7 mdpl

Hidrologi :

Irigasi berpengairan setengah tehnis

Klimatologi :

a. Suhu  : 21 – 30 °C

b. Curah Hujan  : 2000/3100 mm

c. Kelembaban udara  :

d. Kecepatan angin  :

Luas lahan pertanian

a. Sawah irigasi  : 69,00 Ha

b. Sawah tadah hujan  : –

Luas lahan pemukiman  : 42.00 Ha

Pemerintahan

Nama-nama Kepala Desa Mindaka yang dapat diketahui (1880 – 2020 )

No Periode Nama Kepala Desa Keterangan
1 1890 – 1920 Ischaq Kepala Desa Pertama
2 1920 – 1945 Madlun Kepala Desa Kedua
3 1945 – 1947 Munasik Kepala Desa Ketiga
4 1947 – 1949 Usman Kepala Desa Keempat
5 1949 – 1975 Munaryo Kepala Desa Kelima
6 1975 – 1989 Mugiono Kepala Desa Keenam
7 1989 – 1990 Afifudin Pjs. Kades
8 1990 – 1998 Muaras Kepala Desa Ketujuh
9 1998 – 1999 Teguh Wihartono Pjs. Kades
10 1999 – 2007 Subagyo Kepala Desa Kedelapan
11 2007 – 2013 M. Rustono Kepala Desa Kesembilan
12 2013 – 2019 Nur Yamah Kepala Desa Kesepuluh
13 2019 Amad Sutrisno Pjs. Kepala Desa
14 2019 – sekarang Agus Sukanto Kepala Desa Kesebelas

Struktur Organisasi dan Tata kerja (SOTK) Desa Mindaka bisa di lihat di websites desamindaka.com

Menurut cerita dari para tetua masyarakat desa, bahwa sejarah Desa Mindaka mempunyai 2 ( dua ) versi yaitu :

Versi Pertama

Sejarah Desa Mindaka telah berlangsung setidaknya sejak zaman lama sebelum masa kemerdekaan, dan sampai dengan sekarang tidak ada yang tahu persis kapan berdirinya Desa Mindaka, apalagi mengalami hanya berdasarkan cerita dari orang tua, bahwa zaman dahulu kala ada seorang Maulana dalam rangka penyeberan Agama Islam bersinggah didaerah ini, disamping penyebaran agama Islam juga ikut membuka hutan belantara .

Daerah ini, lama–kelamaan menjadi desa yang berkembang ramai. Dari hutan belantara menjadi desa dan tanah sawah yang subur. Dalam melakukan pekerjaan masyarakat / penduduk setempat senantiasa gotong royong dan selalu bermusyawarah.

Pada suatu kesempatan dalam bermusyawarah, sang maulana menyampaikan sebuah ucapan / perkataan kepada masyarakat dengan bahasa setempat (bahasa Tegal) yaitu TUMINDAKA (Jawa : Tuminda’o) yang dimaksud kita senantiasa untuk bertindak (bekerja) keras atau dalam pengertian apabila kita melangkah dengan pasti (bekerja keras) tentu akan mencapai tujuan yang kita inginkan. Ucapan tersebut dimaksudkan untuk menyemangati masyarakat dalam melakukan pekerjaan yang saat itu sudah mengalami kejenuhan bekerja . Yang akhirnya kata tersebut sering diucapakan oleh masyarakat : Temindaka, Temindaka… karena sering diucapkan itulah perkataan TEMINDAKA menjadi lebih singkat jadi kata MINDAKA . Yang dikemudian hari akhirnya kata Mindaka menjadi sebutan desa tersebut dan sampai sekarang menjadi nama DESA MINDAKA.

Versi Kedua

Bahwa pada jaman dahulu kala ada seorang ulama sakti bernama SAMSUDIN yang mengembara disekitar wilayah mindaka, suatu pagi mbah Samsudin melaksanakan sholat subuh diwilayah disekitar yang sekarang bernama Desa Kedungbukus. Disaat hendak melaksanakan sholat, maka tongkat beliau ditancapkan ditanah. Pada saat sedang bersujud tiba-tiba dijugug ( digonggong ) oleh anjing, secara reflek mbah Samsudin langsung meloncat tanpa memperdulikan tongkatnya. Karena kesaktiannya, maka lompatan mbah Samsudin mendarat di tempat yang sepi kemudian baru melangkah langsung menemukan sebuah desa yang ada penduduknya.

Setelah bertanya ke penduduk sekitar apa nama desa tersbut tidak ada yang tahu, karenanya mbah Samsudin berpesan pada penduduk tersebut bahwa daerah tempatnya mendarat dari lompatanya “aja diindari” ( jangan dihindari ), soalnya di seberang tempat tesebut ada penduduknya juga, setelah melangkah ( temindak ) kemudian tiba ( teka ) di suatu desa yang ramai, maka mbah Samsudin memberi nama desa tersebut dengan sebutan MINDAKA.

Sehingga mbah Samsudin menetap dan berdakwah di daerah Mindaka tersebut sampai akhir hayatnya. Tempat dimana tongkat beliau tertinggal kemudian tongkatnya tumbuh menjadi sebuah jati yang sekarang masih ada di Desa Kedungbungkus, kemudian daerah tempat beliau mendarat disebut JAINDAR ( sekarang menjadi makam jaindar ).

Demikian sejarah Desa Mindaka yang dapat kami dokumentasikan. Sebagai Kepala Desa terpilih yang bisa kami kenal melalui sejarah para tokoh masyarakat di desa kami yaitu bernama Ischaq ( sekitar 1890 – 1920 ). Karena posisinya yang strategis pada masa sebelum kemerdekaan Desa Mindaka sudah menjadi pusat pemerintahan tingkat kecamatan (Ibu Kota Kecamatan Tarub) karena saat itu Kantor Camat Tarub berada di Pedukuhan Tangkil yang masuk di wilayah Desa Mindaka.

sumber :

1. https://desamindaka.com/sejarah-desa/

2. https://desamindaka.com/kondisi-geografis-desa-mindaka-kecamatan-tarub-kabupaten-tegal/

3. https://desamindaka.com/

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41