Mimbar Agama
Mimbar Agama adalah sebuah acara induk keagamaan televisi Indonesia yang tayang di TVRI sejak dekade 1960-an hingga saat ini. Acara ini terdiri dari lima acara kerohanian untuk penganut agama yang diakui di Indonesia selain Islam, masing-masing berdurasi selama 30 menit dan ditayangkan bergiliran antara Senin hingga Jumat. Nama Mimbar Agama berasal dari kata mimbar, tempat penceramah menyampaikan pesan-pesan agama. Hingga tahun 2021, kelima acara tersebut ialah:
Menurut Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Program dan Berita LPP TVRI Usrin Usman di tahun 2020, Mimbar Agama merupakan "bagian dari tugas kepublikan TVRI dalam mengakomodir (sic) upaya dakwah semua agama yang diakui di Indonesia".[3] Acara ini diyakini merupakan acara televisi keagamaan tertua di Indonesia, juga salah satu acara tertua di TVRI, yang masih tayang hingga saat ini. SejarahBelum diketahui secara pasti kapan acara induk ini mulai tayang di TVRI, namun catatan tertua di Internet mengindikasikan acara ini telah ada pada tahun 1969.[4] Mimbar Agama pada masa lalu sempat hanya disebut sebagai Mimbar saja,[5] dan acara radio serupa bernama induk Mimbar juga pernah disiarkan oleh RRI setidaknya pada dekade 1950-an.[6] Pada suatu waktu di masa Orde Baru, masing-masing acara Mimbar Agama memiliki durasi yang berbeda, dengan mata acara agama Islam diberikan beberapa kelebihan. Mimbar Islam memiliki durasi terpanjang (40 menit) serta terdapat sesi lantunan ayat-ayat Alquran dan kasidah, sedangkan Mimbar Kristen, sebagai contoh, berdurasi 15 menit dan hanya berisi khotbah.[5] Acara-acara tersebut melibatkan Departemen Penerangan RI (oleh karena TVRI saat itu masih berada di bawah Departemen Penerangan) dalam produksinya. Di masa lalu, acara untuk penganut agama Islam pernah disiarkan (dengan nama Mimbar Agama Islam).[7] Meski saat ini sudah tidak ada acara bernama Mimbar Agama Islam, Serambi Islami – acara serupa Mimbar Agama yang kini tayang di TVRI – dianggap sebagai Mimbar Agama Islam oleh Usrin Usman setidaknya pada tahun 2020.[3] Demikian pula dengan acara untuk penganut denominasi Kristen seperti Advent dan Baptis, yang dahulu pernah disiarkan secara terpisah.[4][8] KontroversiMenurut Acep Zamzam Noor dalam bukunya, Abdurrahman Wahid pada dekade 1980-an pernah mengkritik tayangan drama dalam Mimbar Agama Islam karena "selain bentuknya tidak artistik, pengungkapannya juga hitam putih" yang seakan-akan melambangkan wajah kesenian Islam di Indonesia.[9] Tayangan di antara Belajar dari RumahDi sela-sela hari pertama penayangan blok Belajar Dari Rumah pada tanggal 13 April 2020, Mimbar Agama Katolik sempat ditayangkan pada pukul 09.00 WIB sebagai bagian dari jadwal program reguler TVRI. Hal ini memicu sedikit kontroversi dari sebagian orang tua (terutama beragama Islam) yang merasa resah karena program Belajar dari Rumah diselingi oleh program agama Katolik. Terlebih lagi, video dua anak berbusana muslim yang mempromosikan ajaran Kristiani dan diklaim bersumber dari tayangan tersebut beredar di media sosial.[10] Plt. Direktur LPP TVRI saat itu Supriyono menjelaskan, program Belajar dari Rumah dan program Mimbar Agama merupakan program yang terpisah. Mimbar Agama sendiri merupakan program reguler TVRI yang sudah tayang sebelum Belajar dari Rumah disiarkan (Mimbar Agama sebelumnya tayang pada pukul 08.00 WIB, namun digeser menjadi pukul 09.00 WIB karena perpanjangan durasi acara Info COVID-19 Terkini – yang kemudian dipangkas karena tayangnya blok program ini). Supriyono juga membantah unggahan video dua anak berbusana muslim tersebut, karena setelah dilakukan pemeriksaan TVRI tidak menemukan video dimaksud dalam tayangan Mimbar Agama Katolik 13 April lalu.[11] Referensi
Pranala luar
|