Millî GörüşMillî Görüş (bahasa Indonesia: "Pandangan Nasional" atau "Visi Nasional") atau Erbakanisme adalah sebuah gerakan politis-religius dan ideologi dari beberapa partai Islamis yang diilhami oleh Necmettin Erbakan. Ideologi ini berpandangan bahwa Turki mampu berkembang dengan kekuatan ekonomi dan manusianya sendiri dengan melindungi nilai-nilai keIslamannya dan melawan imperialisme Eropa.[1] Beberapa partai politik di Turki mengadopsi ideologi ini, seperti Partai Kesejahteraan Baru, Partai Kebahagiaan, Partai Kebajikan, Partai Kesejahteraan, Partai Keselamatan Nasional, dan Partai Ketertiban Nasional. Recep Tayyip Erdoğan, salah satu murid Erbakan, mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan, yang telah memerintah Turki sejak 2002. Millî Görüş disebut sebagai salah satu dari "organisasi diaspora Turki terbesar di Eropa"[2] dan juga disebut sebagai organisasi Islam terbesar yang beroperasi di dunia Barat.[3] Didirikan di tahun 1969, gerakan ini mengklaim memiliki '87.000 anggota di seluruh Eropa, termasuk 50.000 anggota di Jerman," pada tahun 2005.[4] Istilah Millî Görüş juga merujuk pada "pandangan keagamaan" organisasi[2] yang menekankan pada kekuatan moral dan spiritual Islam (iman) dan menjelaskan kemunduran dunia Islam sebagai akibat dari ketidakpedulian dan upaya meniru nilai-nilai Barat.[2] Gerakan ini aktif hampir di seluruh negara Eropa dan juga di negara-negara seperti Australia[5], Kanada, dan Amerika Serikat. Latar belakangPada tahun 1969, politisi Turki Necmettin Erbakan menerbitkan sebuah manifesto yang ia beri judul Millî Görüş.[6] Manifesto ini hanya membicarakan istilah-istilah umum dari moral Islam dan pendidikan keagamaan namun memberikan perhatian lebih pada industrialisasi, pembangunan, dan kemandirian ekonomi. Manifesto ini juga memperingatkan tentang pemulihan hubungan yang lebih lanjut dengan Eropa, dengan menganggap Masyarakat Ekonomi Eropa sebagai agenda Katolik dan Zionis untuk mengasimilasi dan de-Islamisasi Turki serta menyerukan untuk menjunjung ideologi Pan-Islamisme. Menurut penulis Banu Eligur, Erbakan dan partainya "menggunakan istilah nasional dan kebudayaan untuk merujuk pada Islam, dan Pandangan Nasional untuk merujuk pada Politik Islam" karena " merupakan perbuatan ilegal" di Turki "untuk menggunakan simbol-simbol keagamaan untuk tujuan politis."[7] Nama Millî Görüş tetap dikaitkan dengan gerakan agama-politik dan beberapa partai politik Islamis yang diilhami oleh Erbakan, yang satu menggantikan yang lainnya karena partai tersebut dilarang akibat melanggar peraturan perundang-undangan sekular di Turki. Doktrin dasar
PerpecahanSetelah dilarangnya Partai Kebajikan, perpecahan yang telah tumbuh ditengah gerakan akhirnya menghasilkan dua partai yang meneruskan gerakan ini, Partai Kebahagian yang mewakili pengikut setia Erbakan, dan Partai Keadilan dan Pembangunan yang dipimpin oleh oleh politisi-politis muda dan pragmatis yang dekat dengan Recep Tayyip Erdoğan, yang mengklaim telah meninggalkan agenda khusus Islamis. Partai Keadilan dan Pembangunan berhasil menang pada pemilu Turki tahun 2002 dan membentuk pemerintahan dengan mandat kuat dari rakyat, yang membawa Turki lebih dekat untuk memperoleh keanggotaan Uni Eropa dibandingkan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Diaspora Turki EropaDi antara para imigran Turki di Eropa Barat, Milli Görüş menjadi salah satu gerakan keagamaan utama, yang mengendalikan banyak masjid. Seperti gerakan pusat di Turki, gerakan ini mengalami beberapa perubahan yang luar biasa, terutama karena generasi pertama, yang sangat berorientasi pada apa yang terjadi di Turki, secara bertahap menyerahkan kepemimpinan kepada generasi muda yang tumbuh di Eropa dan peduli dengan masalah yang sama sekali berbeda. Profil publik Milli Görüş menunjukkan perbedaan yang cukup besar dari satu negara ke negara lain, yang menunjukkan bahwa sifat interaksi dengan masyarakat 'tuan rumah' mungkin memiliki dampak yang sama besar pada karakternya sebagai gerakan keagamaan seperti hubungan dengan gerakan 'induk' di Turki. JermanMenurut beberapa sumber di Jerman, sikap cabang Jerman terhadap Turki telah berubah total. Setelah Erdogan dan partainya berkuasa, organisasi tersebut terutama melayani kepentingan pemerintah Turki yang kini mensubsidi organisasi tersebut. Diyanet, Partai Keadilan dan Pembangunan, dan pemerintah Turki secara praktis mengendalikan pernyataan publik dan penampilan organisasi tersebut.[8][9][10][11][12] Karena adanya penipuan dan tindak pidana yang dilakukan oleh dewan direksi, beberapa persidangan sedang dilakukan terhadap organisasi tersebut.[13][14][15] Catatan kaki
Literatur
|