Suku asli yang berada di kabupaten Sabu Raijua adalah suku Sabu, demikian halnya di desa Menia.[2] Suku Sabu kebanyakan bekerja bercocok tanam di ladang dan sawah. Tanaman yang mereka tanam diantaranya adalah padi, ubi kayu, jagung, buah dan sayur. Selain itu, mereka juga beternak hewan seperi kerbau, sapi, kuda, babi, anjing, ayam, dan ada juga yang bekerja sebagai nelayan.
Pada sidang tahunan MPR, 14 Agustus 2020, presiden Republik Indonesia Joko Widodo, mengenakan baju adat khas suku Sabu. Baju adat suku sabu dibedakan dua jenis, yakni untuk pria dan untuk wanita. Baju adat pria, dengan ciri kemeja putih, lengan panjang, selendang dan bawahan. Selendang yang digunakan adalah sarung tenun yang diselempangkan pada bagian bahu. Ditambah dengan ikat kepala yang terbuat dari emas kalung mutisalak, sabuk berkantong, dan perhiasan kalung dan leher. Kemudian baju adat wanita, berupa kebaya dan kain tenun. Kain tenun atau pending ini merupakan sarung yang diikat dipinggang.[2]
Agama
Tahun 2021, jumlah penduduk desa Menia sebanyak 3.539 jiwa, dengan kepadatan 149 jiwa/km². Adapun persentasi penduduk desa Menia berdasarkan agama yang dianut, data Kementerian Dalam Negeri 2021, yakni pemeluk agama Kekristenan sebanyak 98,70%, dengan rincian Protestan 96,86% dan Katolik 1,84. Kemudian yang beragama Islam 1,27% dan Kepercayaan Jingi Tiu 0,03%.[1]