Wilayah Kecamatan Maro Sebo dibelah oleh Sungai Batang Hari mempunyai luas wilayah 261,47 km2 dan jumlah penduduk 21.264 jiwa, sebagian besar bermata pencarian petani dan nelayan. Daerah ini mempunyai nilai strategis karena terdapat Jembatan Batang Hari II yang menjadi sarana transportasi menuju Pantai Timur Propinsi Jambi, sebagai Pusat Perdagangan Regional dan Internasional sehingga memberi efek positif terhadap perkembangan ekonomi masyarakat setempat.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayah Kecamatan Maro Sebo terdiri dari:
Pusat Pemerintahan kec. Maro Sebo berada di Kelurahan Jambi Kecil yang berjarak ± 10 km dari Pusat Pemerintahan Muaro Jambi.
Potensi
Kecamatan Maro Sebo memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dimana banyak perusahaan perkebunan beroperasi didaerah ini khususnya perkebunan kelapa sawit dengan industri pengolahannya (CPO). Disamping sektor perkebunan wilayah ini juga termasuk Zona Industri karena banyak terdapat perusahaan industri besar, menengah dan kecil beroperasi terutama daerah Talang Duku dan Kemingking.
Ciri utama kecamatan Maro Sebo adalah terdapatnya ikon wisata Propinsi Jambi, yaitu Candi Muaro Jambi, suatu komplek percandian Budha peninggalan kerajaan melayu kuno yang konon terluas didunia mencapai 12 Km2 yang diduga menjadi pusat peribadatan dan kebudayaan umat Budha Asia Tenggara.