Mario F. Lawi adalah seorang sastrawan yang lahir di Kupang pada tahun 1991.Ia mulai menulis puisi sejak SMP. Setelah Masuk SMA Seminari St. Rafael bakatnya ini semakin terasah, di SMA ia mulai berkenalan dengan beberapa penyair Indonesia melalui buku bacaan yang ia dapat di perpustakaan.
Karya-karyanya berupa puisi, cerpen dan esai telah dipublikasikan di beberapa surat kabar dan buku antologi sastra. Selain itu, Mario juga telah menerbitkan buku-buku puisi tunggalnya, yaitu: Memoria (2013), Ekaristi (2014), Lelaki Bukan Malaikat (2015), Mendengarkan Coldplay (2016), dan Keledai yang Mulia dan Puisi-Puisi Lainnya (2019). Ia dua kali menjadi nomine Kusala Sastra Khatulistiwa (sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award) lewat Ekaristi dan Mendengarkan Coldplay. Ekaristi juga dipilih sebagai Buku Puisi Terbaik Majalah Tempo 2014. Penghargaan sastra lain yang diterimanya adalah Academia Award 2014 kategori Literatur dari Forum Academia NTT, dan Taruna Sastra 2015 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ia juga menerjemahkan karya-karya berbahasa Latin penyair-penyair seperti John Milton dan Catullus.
Pada tahun 2021, komponis Ananda Sukarlan membuat musik dari beberapa puisi Mario dan diperdanakan oleh penyanyi bariton Kadek Ari Ananda, di konser video berlokasi di Labuan Bajo, berjudul "Ananda Sukarlan : Matahari Terbenam di Timur" di kanal YouTube "Budaya Saya"
Lawi, M.F. 2013. Memoria. Yogyakarta: Indie Book Corner.ISBN13: 9786027673960
Lawi, M.F. 2014. Ekaristi. Jakarta: PlotPoint. ISBN13: 9786029481679
Lawi, M.F. 2015. Lelaki Bukan Malaikat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN: 6020314820 (ISBN13: 9786020314822)
Lawi, M.F. 2016. Mendengarkan Coldplay. Jakarta: Grasindo. ISBN: 6023756298 (ISBN13: 9786023756292)
Lawi, M.F. 2019. Keledai yang Mulia dan Puisi-Puisi Lainnya. Yogyakarta: Shira Media.ISBN: 6023756298 (ISBN13: 9786023756292)
Kibul.in. Puisi-Puisi John Milton. Diarsipkan 2019-04-08 di Wayback Machine.
bacapetra.co. Catullus XI, LVIII, LXX, LXXII, LXXV