Makedonia Merdeka
Pada September 1944, Jerman Nazi sempat mencoba mendirikan sebuah negara boneka yang bernama Negara Merdeka Makedonia di wilayah Kerajaan Yugoslavia yang sempat diduduki oleh Kerajaan Bulgaria setelah invasi Yugoslavia pada April 1941. Saat pasukan Uni Soviet mendekati perbatasan Bulgaria menjelang akhir Agustus 1944, Bulgaria menyatakan netral dan sempat mencoba berunding dengan Sekutu. Namun, pemerintah Bulgaria tidak menghalangi mundurnya pasukan Jerman dari Bulgaria atau Rumania, sehingga Uni Soviet mencurigai Bulgaria. Pada tanggal 2 September, pemerintahan yang pro-Barat mulai berkuasa di Sofia, dan seminggu kemudian digantikan oleh pemerintah pro-komunis setelah dilancarkannya pemberontakan yang dipimpin oleh Barisan Tanah Air.[1] Namun, pada 5 September 1944, Uni Soviet tetap menyatakan perang terhadap Bulgaria. Untuk mewujudkan rencana ini, Jerman mendekati Ivan Mihailov.[2] Mihailov adalah seorang politikus Bulgarofil berhaluan kanan dan mantan pemimpin Organisasi Revolusioner Makedonia Internal (IMRO) yang melancarkan pemberontakan di wilayah Makedonia di Yugoslavia dan Yunani. Mihailov menjadi pemimpin IMRO pada tahun 1927, dan di bawah kepemimpinannya organisasi ini bersekutu dengan Ustaše di Kroasia pada tahun 1929.[3] Dua organisasi ini telah merencanakan dan melancarkan pembunuhan Raja Aleksandar I dari Yugoslavia pada tahun 1934. Setelah terjadinya kudeta Bulgaria 1934, organisasi IMRO dilarang oleh pemerintah. Mihailov melarikan diri ke Turki dan kemudian ke Italia. Sesudah invasi Yugoslavia pada tahun 1941, Mihailov pindah ke Zagreb dan ia menjadi penasihat Ante Pavelić. Pada Januari 1944, ia berhasil melobi Jerman untuk mempersenjatai beberapa pendukung Ohrana dan menempatkan mereka di bawah komando Schutzstaffel (SS) di Makedonia Yunani yang telah dicaplok oleh Bulgaria pada tahun 1941.[2] Pada tahun 1928, Mihailov mengusulkan rencana untuk menyatukan kawasan Makedonia menjadi suatu negara.[4] Ia merupakan pendukung negara multi-etnis Makedonia Bersatu yang pro-Bulgaria dan ia menjulukinya "Swiss di Balkan".[5] Pada tahap akhir Perang Dunia II, ia mencoba mewujudkan rencana ini dengan bantuan politik dari Jerman, tetapi ia membatalkan rencana ini akibat kurangnya kekuatan militer. Meskipun begitu, kelompok nasionalis Makedonia mendeklarasikan sebuah negara merdeka pada tanggal 8 September 1944. Namun, mereka tidak dapat mewujudkan pendirian negara tersebut, dan kelompok Partisan Yugoslavia kemudian mengendalikan wilayah tersebut setelah mundurnya pasukan Jerman pada pertengahan bulan November. Akibatnya, nasionalisme Bulgaria di kawasan tersebut telah dikalahkan dan Makedonisme-lah yang menang.[6] Catatan kaki
Daftar pustaka
|