Mahmut Şevket Pasha

Mahmut Şevket Pasha

Mahmud Syaukat Pasya atau Mahmut Şevket Pasha (lahir di Baghdad (kini wilayah Irak) pada tahun 1856 – meninggal di Konstantinopel (kini Istanbul, Turki), 11 Juni 1913) adalah perwira dan negarawan Usmaniyah, asal usulnya beretnis Arab. Ayahnya, Sulaiman Faiq, ialah tokoh pejabat wilayah Baghdad dan sejarawan yang mengetahui berbagai peristiwa di Irak. Putra bungsunya, Hikmat Sulaiman, ialah politisi menonjol pada masa keemiran di Irak.

Mahmut Şevket Pasha mendapat pendidikan tingkat awal di Baghdad, lalu pindah ke Istambul buat memasuki akademi militer, lalu melanjutkannya ke sekolah perang dan menamatkannya. Ia bekerja sebagai pengajar di sekolah perang (1883). Kekhalifahan mengutusnya dalam misi militer ke Jerman dan Prancis. Pada 1901 meraih pangkat Kepala Staf II, dan saat itulah, pada 1905 diangkat menjadi Gubernur Kosovo.

Setelah Perjanjian al-Masyruthiyah II diumumkan ia diangkat sebagai komandan tentara ketiga, dan bekerja sama dengan para tokoh Komite Persatuan dan Kemajuan. Kepemimpinannya mapan di Selanik. Mustafa Kemal Pasya bekerja menjadi salah satu bawahannya dan berpangkat "qaul aghasi". Ialah komandan tentara gerakan Ittihat ve Terakki yang bergerak dari Selânik ke Istambul menggulingkan Sultan Abd-ul-Hamid II, dan Mustafa Kemal Pasya ialah kepala divisi tempur pasukan ini. Untuk sebab yang tak diketahui, ia diturunkan dari jabatannya tepat sebelum pasukan ini mendekati Istanbul.

Setelah berhasil menghancurkan pemerintahan Sultan Abdul Hamid II, Mahmut Şevket Pasha menjadi komandan pasukan I, II, dan III, lalu menjadi menteri pertahanan. Pada 1901 muncul pemberontakan di Albania melawan pemerintah. Untuk menghadapi pemberontakan ini, ia ditugasi dengan seluruh kekuatan pasukannya dan berhasil memadamkan sekaligus menyita persenjataannya.

Pada 1912 berhenti dari jabatan menteri pertahanan, dan 1913 melalui jalur Persatuan dan Kemajuan menjadi Menteri Besar merangkap menteri pertahanan. Di zamannya, orang Bulgaria memberontak dan menganeksasi Edirne, Ioannina, dan Shkodër, tetapi Enver Bey mampu mengembalikan Edirne setelahnya. Pada 11 Juni 1913, 8 orang tak dikenal membunuh Mahmut Şevket Pasha.